Islam adalah Solusi

Oleh : Eviyanti
Pendidik Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif

Kehidupan saat ini semakin sulit, tidak hanya berdampak pada fisik seseorang, psikis pun terkena imbasnya. Tidak heran kini semakin banyak penderita gangguan jiwa. Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) menjadi persoalan tersendiri yang membutuhkan solusi tuntas dari keluarga, juga masyarakat, terutama negara.

Sebagaimana yang dilansir oleh AYOBOGOR.com, sebanyak 27 Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) asal Kota Tasikmalaya diberangkatkan ke Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Kota Bogor, Kamis (12/12) lalu. Para ODGJ itu akan mendapatkan perawatan medis agar cepat pulih dan kembali beraktivitas secara normal.

Atau yang terjadi di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, ODGJ mencapai 55 jiwa sepanjang Oktober 2019. Angka yang cukup besar, walaupun dikatakan bahwa jumlah tersebut turun dari sebelumnya, yakni 101 jiwa.

Namun, mereka telah memiliki solusi tersendiri untuk menekan angka ODGJ, yaitu dengan mencetak kader. Para kader di tiap posyandu inilah yang akan melakukan deteksi awal dan mendata, kemudian melaporkannya ke puskesmas. Tidak hanya itu, mereka pun memberikan pengobatan melalui dokter dan psikiater. Bahkan kunjungan ke rumah-rumah bagi penderita yang tidak mampu pergi ke puskesmas. (Tribuncirebon.com)

Namun, upaya tersebut tentu tidak cukup. Sebab tujuan akhir bukan hanya mengurangi jumlah penderita, tapi menuntaskan persoalan hingga tidak ada lagi ODGJ.

Bahkan kini yang memprihatinkan, selain usia produktif, ada juga penderita yang masih belia, yaitu usia anak-anak remaja. Hal ini tentu tidak boleh terjadi pada umat yang merindukan kebangkitan, karenanya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.

Sebab generasi muda adalah pelaku utama dalam perubahan. Apa yang akan terjadi dengan peradaban nantinya, jika anak-anak bangsa yang seharusnya menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki cita-cita tinggi, terpasung pemikirannya akibat sakit jiwa.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkannya antara lain, faktor lingkungan keluarga, seperti orang tua yang bercerai, teknologi, faktor biologis, dan faktor ekonomi. 

Maka tidak cukup hanya dengan melakukan perawatan medis saja. Namun, perlu adanya tindakan preventif agar tidak muncul ODGJ baru. Yaitu dengan melakukan perubahan sistem. Sebab sistem yang ada saat ini, adalah sistem kapitalisme sekularisme, yaitu sebuah sistem yang meniadakan peran Allah sebagai pengatur. Umat semakin dijauhkan dari akidahnya yang sahih, maka semakin banyak persoalan yang muncul.

Kerusakan mendera semua aspek kehidupan. Solusi yang ditawarkan penguasa pun bukan solusi yang bersumber dari Islam, sehingga umat terjerat masalah yang terkait satu dengan lainnya. Maka tidak heran jika kemudian umat semakin tertekan akibat tidak mampu ke luar dari persoalan. Apalagi dibiarkan menyelesaikan permasalahannya sendiri, karena penguasa abai, dan tidak turun tangan untuk mengatasi persoalan.

Selama menggunakan sistem yang rusak, selama itu pula akan timbul banyak permasalahan. Oleh karenanya, perlu bersegera untuk menggantinya dengan sistem Islam, sebagai sistem terbaik yang berasal dari Allah Subhaanahu wa ta'ala.

Wallaahu a'lam bishshawaab.

Post a Comment

Previous Post Next Post