Amarah Raja Rimba

Oleh : Fatimah Shidqia 

Ke mana gerangan menjangan?
Ke mana pergi para kelinci?
Ke mana kuku dan taring harus kutancapkan?
Ke mana lagi kaki ini harus berlari?

Asap pekat membumbung ke angkasa
Nyala merah menjilat-jilat rimba
Semua musnah menyisakan jelaga
Sungguh, tiada mungkin keji ini ulah fauna

Aku Sang Raja Rimba tanpa singgasana
Jangankan istana
Sekadar naungan tuk terlelappun aku tiada
Siapa gerangan pemusnahnya?

Siapa!
Siapa lagi jika bukan manusia!
Telah sampai berita dari Sang Maha Raja
Nyata kerusakan di darat dan lautan karena tangan manusia

Berbulan lamanya api berkobar
Makanan dan tempat berlindung hangus terbakar
Di hadapku hanya tersisa manusia pengganjal lapar
Lantas siapakah yang patut gusar?

Manusia, betapapun hebatnya makhluk jua
Tapi ia terlalu pongah dan serakah
Melalap rimba nyaris tanpa sisa
Menghalalkan segala cara hanya demi rupiah

Penuh tega belantara mereka habisi
Penguasa selingkuh dengan korporasi
Tiada mengindahkan aturan Ilahi
Tiada sejumput warisan untuk generasi

Duhai Tuhan Sang Maha Bijaksana
Hamba hanyalah satwa rimba yang tiada daya
Segala lakuku atas perkenan-Mu saja
Tanpa-Mu tiada mungkin hamba memangsa manusia

Wahai Pemilik Semesta Yang Maha Luas
Jika bukan karenaMu ingin kucabik seluruh muka manusia
Agar mereka sadar telah melampaui batas
Agar bertaubat dan kembali pada titah-Mu semata

Post a Comment

Previous Post Next Post