MENCINTAI RASULULLAH MUHAMMAD SWA ALA REMAJA

Oleh : Fatmawati 
Pensiunan guru dan pegiat dakwah


Kalimat yang mulia dan indah. Allahuma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Dua belas Rabiul Awwal 1441 H yang bertepatan dengan tanggal 9 Nopember 2019 lalu adalah momen yang spesial, karena pada hari itulah Rasulullah Muhammad saw. dilahirkan di dunia ini.

Kelahiran Nabi saw. sangatlah istimewa, bukan karena beliau makhluk yang berbeda dengan kita. Rasulullah adalah manusia, sama seperti kita. Rasulullah memiliki gharizah (naluri) dan hajatul udlawiyyah (kebutuhan hidup), sama saja dengan kita. Namun beliau sangat istimewa. Apa yang menjadikan Nabi saw. sangat istimewa.? Karena beliau seorang Rasulullah, yang diberikan wahyu dan mengemban risalah, terlebih untuk disebarkan ke seluruh penjuru alam.

Sering kita mengatakan "Aku cinta Rasulullah". Kamu yang rajin ngulik sosmed pasti sering menemukan unggahan dengan konten "Like kalau kamu cinta Allah dan Rasul, abaikan jika kamu tidak cinta." Tapi sebenarnya, seperti apa cara kita mencintai Rasulullah dan bagaimana membuktikan kecintaan kta?

Mencintai Nabi Muhammad saw. ala remaja, ada 5 cara: 

Pertama, beriman kepadanya. Bohong besar jika orang mengaku mencintai Nabi saw. tetapi tidak beriman kepadanya. Karena cinta kita kepada Rasulullah berbeda dengan cinta kita kepada manusia pada umumnya.

Kita tidak pernah melihat Nabi saw., kita tidak pernah mendengar langsung sabda beliau. Waktu kita dan Nabi saw. berbeda 14 abad dan antara rumah kita dan rumah beliau berjarak 7 ribu kilometer. Tetapi cinta kita kepada Rasul melebihi batas ruang dan waktu, dan hanya keimanan yang bisa memunculkan cinta itu.

Kedua, bershalawat kepadanya. Orang-orang orientalis dan liberal berdusta saat mengatakan, "Jika Rasul saja membutuhkan shalawat dan doa, maka beliau belum ada jaminan terhindar dari api neraka," Yang betul adalah saat kita bershalawat pada Nabi saw. justru dengan shalawat itu kita mendapatkan syafaat dari beliau.

"Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak 10 kali." (HR Muslim).

Ketiga, menghidupkan sunnahnya. Zaman sekarang banyak remaja yang mencintai idola mereka, sehingga mereka berpenampilan serta bertingkah laku seperti idola mereka. Sebagai contoh, ada seorang K-Poper garis keras dari Inggris yang menghabiskan 100 ribu dolar atau sekitar 1,5 milyar untuk operasi plastik demi mirip Jimin dari grup BTS.  Tentu saja ini sangatlah ekstrem.

Jika kita mengaku mencintai Nabi saw. , maka selayaknya pula kita mencintai apa yang Rasul cintai. Saat Rasul saw. mencintai untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka kita lakukan shalat Dhuha. Saat Rasul suka bersedekah di pagi dan sore hari, kita lakukan pula. 

Keempat, kepoin jejak Nabi saw. Di dunia sosmed sekarang ini, jika ada seorang remaja punya rasa cinta pada seseorang biasanya dia stalking in instagramnya, cari-cari tahu apa aktivitasnya, serta mantengin dan save foto-fotonya. Jika benar kita mencintai Rasul saw., maka yang kita lakukan adalah mengikuti jejak dan kisahnya, mencari tahu bagaimana sejak masa kecil hingga meninggalnya, serta mempelajari bagaimana kehidupan dan perjuangan Rasul saw. dengan membaca sirahnya. 

Kelima, mencintai syariat Islam. Hal ini karena Rasulullah saw. sebagai manusia yang mengemban syariahlah yang menjadi dasar kita mencintai beliau. Mencintai syariah berarti mempelajari dan menerapkannya dalam seluruh aspek, baik dalam urusan diri dengan Rabb (habluminallah), hubungan diri dengan diri sendiri (habluminannafs), dan hubungan sendiri dengan orang lain (habluminannaas).

Maka kita mau dan mengaku mencintai Nabi saw. sudah seharusnya kita menjadi para pejuang syariah, sehingga kita bisa bertemu dengan Rasulullah saw. kelak di Yaumil Akhir, memeluk dirinya dan dengan bangga mengatakan, "Ya Rasul, saksikanlah bahwa aku adalah orang yang memperjuangkan syariah dan ajaran-ajaranmu selama aku hidup."

Wallah a'lam bi ash-shawab

Post a Comment

Previous Post Next Post