Trenggalek,- Harga cengkih
saat ini memang turun drastis harga basah per kilonya hanya Rp. 20 ribu
sedangkan kering per kilo Rp. 72 ribu. Sempat terpuruk harga cengkeh kering
cuma Rp 62 ribu, harga yang cukup murah karena ongkos petik cengkeh mahal,
kalau anjlok tentunya keuntungan yang didapat petani sangat minim.
Cengkeh
menjadi komoditas perkebunan unggulan
yang dibudidayakan oleh masyarakat di Trenggalek. Karena selain semua bagian
pohon bisa dimanfaatkan, cengkeh mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Daunnya
dan rantingnya bisa disuling untuk minyak cengkeh, sedangkan buahnya sangat
dibutuhkan dalam industri rokok, makanan maupun kimia. Hal ini yang menyebabkan
sebagian besar masyarakat di Trenggalek tetap berkebun Cengkeh.
Senin
(29/7/2019), Serda Ruslan yang tergabung dalam Satgas TMMD 105 Trenggalek bersama
anggota Polres Trenggalek, membantu Mbah Sukiran (68) warga Dusun Nitri, Desa Sumurup panen cengkeh di kebunnya.
Dengan
cekatan Serda Ruslan memetik cengkeh dari satu ranting ke ranting lainnya
dibantu dengan tangga bambu. Kebetulan pohon cengkeh Sukiran berada tepat di
tepi jalan, sehingga terlalu ekstrim untuk dipanjat.
Tidak
hanya membantu memetik satgas TMMD ini juga membantu memisahkan cengkeh dari
rantingnya. Pria lanjut usia ini sangat senang menerima bantuan dari satgas
TMMD, pekerjaannya menjadi mudah dan lebih cepat rampung.
"Kami
sangat bersyukur dengan adanya TMMD, selain membangunkan jalan, pak tentara
juga membantu kami dalam aktivitas sehari-hari. Ini adalah berkah matur
suwun," ujar Sukiran.