Sang Jenderal Yang Mengorbankan Diri Hanya Untuk Kemuliaan Islam

Oleh : Hawilawati, S.Pd_ 
(Praktisi Pendidikan dan Revowriter Tangerang)

Tubuhnya tampan nan gagah, Ia selalu memperhatikan pakaiannya, baju-baju yang dipakainya hingga mencapai  200 dirham, itu setara 5 juta rupiah  untuk zaman milenial ini, tentu harga yang sangat mahal. 

Semerbak harum tubuhnya membuat kaum wanita banyak terpesona dengannya, yups pemuda tampan nan gagah selalu lekat dengan minyak wangi yang diperoleh dari luar negeri.

Ia pemuda Mekkah dari kalangan bangsawan dan kaya raya, yang lahir dari keluarga jahiliyah, yang taat terhadap agama nenek moyangnya. Sang ibupun sangat menyayangi putranya ini.

Suatu ketika ia mendengar risalah Rosulullah SAW. Beliau terpincut sehingga beliau menyatakan keislamannya secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan keluarganya.

Namun takdir berkata lain seorang kafir yang mengetahui keislamanan pemuda ini telah mengabarkan kepada ibunya, seketika itu sang ibu geram, marah, dan memberikan penyiksaan kepadanya dengan dikurung dalam kamar tanpa diberi makan dan minum berhari-hari hingga membuat badannya kurus kering dan sangat lemah. Maksud penyiksaan sang ibu adalah membuat luluh hati putranya agar kembali kepada ajaran nenek moyangnya.Namun sang pemuda itu justru semakin Istiqomah dah tak tinggal  diam berusaha untuk melarikan diri dari penyiksaan ibunya. 

Alhasil berhasilan sang pemuda tersebut keluar dari penyiksaan ibunya yang tidak menginginkan putranya memeluk Islam. Pemuda tersebut menemui Rasulullah 
" Ya Rosulullah aku ingin hidup bersamamu, berdakwah bersama dengan para sahabat-sahabatmu"

Rosulullah sangat gembira dengan keislaman pemuda ini, namun Rosulullahpun juga turut iba melihat kondisi pemuda tersebut yang sangat berubah drastis. Dulu ia sangat parlente namun kini badannya kurus kering dan baju yang dikenakannya penuh dengan tambalan.

Pemuda tersebut tetap tegar ia tak bersedih meninggalkan segala kesenangan dunianya, ia sudah menemukan kebahagiaan yang hakiki yaitu cintanya terhadap agama Muhammad SAW.

Hari terus berlalu, kesungguhan sang pemuda mendalami Al-Qur'an sangat luar biasa, kecerdasan beliau yang faqih fiddin membuat kagum banyak orang. 

Sungguh istimewa pemuda ini, ia menjadi pemuda yang sangat pemberani pada masanya, bahkan tak pernah absen dalam jihad bersama Rosulullah. Kepiawaian menunggang kuda, memainkan pedang, membuat pemuda ini sangat diperhitungkan kekuatannya  dalam pertempuran jihad.

Saat perang uhud, ia didelegasikan untuk menjadi panglima perang yang berada dalam posisi terdepan dengan membawa Ar- Royah Panji Rosulullah.

Dalam detik -detik terakhir sang musuh mengejer dirinya dalam pertempuran perang Uhud, ditebaslah tangan pemuda ini, hingga Ar- Royah belum sampai terjatuh ke tanah, ia langsung mengambil Ar-Royah dengan tangannya yang sebelah. Musuh terus mengejarnya dan ditebas lagi tangan yang tersisa satunya. Kondisi sang pemuda semakin lemah, namun belum sampai terjatuh Ar-Royah yang ia dekap, kondisinya kian kritis, ia tak memiliki kedua tangan dalam pertempuran namun tak dirasa sakit yang  deritanya. Akhirnya sang pemuda  gugur dengan kesyahidannya, lalu Ar-Royah terselamatkan dengan sahabat yang lain.

Pemuda yang terkenal dengan kesederhanaan dan keberaniannya ini, tak hanya sekedar berani dimedan jihad namun sangat berani  menyampaikan yang haq ditengah-tengah kaum kafir dengan lisannya. Bahkan ia adalah orang pertama yang menjadi duta sekaligus sebagai ulama yang dikirim Rosulullah ke Yastrib untuk mendakwahkan para kepala Bani atau tokoh disana.

Kecerdasan Ilmunya, kepandaian retorika dakwahnya membuat keberhasilan dakwah Rosul di Madinah mendapat kabar baik. " Bahwa kepala Bani Aus dan Khojroj telah mendengarkan dakwahnya dan berujung kepada keislaman, alhasil kaum Aus dan Khojroj yang sangat terkenal berpengaruh di Madinah belajar Islam melalui pemuda ini dan turut menyebarkan Syiar Islam di wilayah Yastrib, disinilah mulai perkembangan Islam begitu pesat dirasa. 

Namanya begitu harum dikenal, karena perannya dalam membela agama Allah, memberantas kerusakan sistem jahiliyyah, ia begitu shiqqoh berada dalam kubu Rosulullah tuk menghadapi kubu kafir yang kerap kali berbuat kerusakan hidup, Ia pun rela  mengorbankan segala kesenangan dunia, kekayaan hidup jahiliyyah hanya untuk kebahagian akhirat.

Ya sang pemuda yang dikenal kefaqihan ilmu agama dan keberaniannya ini adalah Mush'ab Bin Umair, sang jenderal yang sangat berperan besar  menyebarkan Islam di wilayah Madinah, ia selalu gigih tak pernah absen di setiap jihad berjuang bersama Rosulullah hingga berakhir hayatnya dalam kesyahidan perang Uhud.

Sungguh luar biasa sang jenderal yang hidup dan matinya berjuang menegakkan kalimat Allah untuk meraih cita-cita mulia. Semoga di era milenial ini hadir jenderal-jenderal yang gigih untuk membela yang haq, melindungi yang lemah, mengorbankan jiwa raganya hanya untuk kemuliaan Islam dan meninggikan  Ar-Royah (Panji Rosulullah) demi penegakkan kalimat Tauhid dalam kemenangan Islam.

Post a Comment

Previous Post Next Post