Debt Trap proyek OBOR Melanggengkan Penjajahan Ekonomi

Oleh : Susi Maryam Mulyasari, S.Pd.i
(Ketua LSPI Divisi Annisa periode 2009-2010)

Diakui atau tidak kedaulatan sebuah negara tidak hanya ditentukan oleh seberapa hebat sistem ketahanan negara tersebut, tetapi dipengaruhi oleh kemandirian sebuah negara di dalam menjalankan sistem ekonomi dalam rangka mensejahterakan hajat hidup warga negara negara tersebut. 

Kemandirian di dalam mengoptimalkan seluruh potensi sumberdaya sebuah negara sejauh ini menjadi indikator tingkat keberhasilan Negera tersebut, karena memliki kedaulatan penuh di dalam menjalankan fungsi pemerintahan negara tersebut.

Indonesia negeri dengan kekayaan  sumberdaya alam  yang melimpah ruah  menjadi sasaran empuk bagi Negera kapitalis untuk menguasai Indonesia. 


Alih-alih kerjasama bilateral di bidang ekonomi atau investasi dari Negera lain dalam rangka mensejahterakan rakyat Indonesia menjadi pemanis untuk melanggengkan penjajahan negera kapitalis di Indonesia. 

Dominasi negeri-negeri kapitalis sangat kental hampir seluruh sektor strategis dikuasai oleh asing, salah satu Negera kapitalis yang sekarang sangat gencar membidik bangsa Indonesia adalah negara Cina. 

Dominasi Cina terhadap negeri Indonesia sangat kental, kerjasama bilateral kedua negara Indonesia dan Cina berlangsung dengan lancar, walaupun kita bisa pahami bahwa _debt trap_ bisa terjadi bahkan sedang terjadi dari kerjasama kedua Negera tersebut. Sektor-sektor strategis yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia perlahan namun pasti sudah mulai dikuasi oleh negeri tirai bambu ini, namun perlu disayangkan kerjasama di bidang ekonomi diantara Indonesia dengan negeri kapitalis ini walaupun diklaim oleh pemerintah mampu menyerap pengangguran dan menurunkan angka kemiskinan karena pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari kerjasama ini bisa terjadi.  Namun fakta menunjukkan lain yang terjadi adalah banyak pembangunan infrastruktur yang salah sasaran sebagai dampak dari kerjasama ini, penggunaan tenaga kerja dari proyek kerjasama nyatanya tidak menjadi solusi di dalam mengurangi angka pengangguran bangsa ini, masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia menambah bukti bahwa bentuk kerjasama bilateral diantara negeri kapitalis dengan Indonesia termasuk di dalam Cina merupakan bentuk jebakan hutang, yang akan mengurangi kedaulatan negeri ini. 

Proyek _One belt On Road_ (proyek OBOR) yang sudah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia akan menambah kuatnya dominasi Cina terhadap Indonesia, 24 proyek yang berhasil di teken 14 diantaranya bernilai tak kurang dari 200 triliun. Pemerintah melalui Luhut Binsar Panjaitan mengklaim bahwa proyek OBOR yang sudah disepakati ini adalah murni _bussiness to bussiness_ dan tidak ada kaitannya dengan hutang nasional. 

Wakil presiden Jusuf Kalla disebuah kesempatan menambahkan bahwa hubungan kerjasama Indonesia sangat baik bahkan investasi Cina terhadap Indonesia mengalahkan Singapura.

Logika sederhananya tidaklah mungkin sebuah negara menjadi investor kalau tidak ada kesepakatan yang menguntungkan negara tersebut, yang dikhawatirkan adalah Indonesia akan menjadi negeri jajahan yang akan dieksploitasi kekayaannya atasnama investasi proyek.
Indonesia tidak akan memiliki kemandirian ekonomi, semuanya akan mengikuti kemauan "tuannya" yang pada akhirnya kita akan menjadi budak di negeri sendiri. 

_Debt Trap_ tidak akan bisa dihindari oleh negara-negara berkembang karena sejak awal para kapitalis mengincar sumber daya alam yang melimpah di negeri tersebut, oleh karena itu Indonesia adalah negeri terkaya dengan penduduk muslim terbesar di dunia harus keluar dari lingkaran setan sistem kapitalia, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah melakukan perubahan secara fundamental dan sistemik di dalam menentukan sistem pemerintahan, dengan kata lain selama ideologi kapitalis menjadi pegangan negeri ini, maka selamanya akan terjajah. 

 Negeri mayoritas muslim seperti Indonesia seharusnya memilih sistem Islam di dalam menjalankan roda pemerintahannya, dan itu bisa terjadi jikalau umat bersatu di dalam menegakkan kembali sistem Islam di bawah Panji Rasulullah di bawah naungan Khilafah Rasyidah yang kedua. 

Wallahu alam bishowab

Post a Comment

Previous Post Next Post