Indonesia Dalam Dekapan LGBT

Penulis : Sri Yana

LGBT ( Lesbian Gay Biseksual Transgender) kini kian marak di Indonesia. Buktinya baru-baru ini terdengar di akun Instagram soal"Komik Muslim Gay". Yang membuat heboh di dunia media sosial. Bagaimana tidak heboh? Jika kelompok gay membuat komik yang judulnya "Komik Muslim Gay". Menggunakan kata muslim adalah mencoreng nama baik Islam. Mana ada kebaikan dipadu dengan kebatilan.

 Bahwa Islam sudah menetapkan hanya ada 2 jenis ciptaannya, yaitu laki-laki dan perempuan, tidak ada yang namanya abu-abu. Dan Allah juga telah menciptakan laki-laki dan perempuan berpasang-pasangan. Bukan laki-laki berpasang-pasangan dengan laki-laki, atau perempuan berpasang-pasangan dengan perempuan. Karena Allah sudah mengingatkan dalam TQS. Ar Rum: 21

"Dan di antara tanda-tanda ( kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasang-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda ( kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.

Dari kutipan ayat, dijelaskan  bahwa Allah menekan kan kepada manusia agar menjadi kaum berfikir dengan berpegang kepada Al Qur'an dan As Sunah. Misalnya  hebohnya "Komik Muslim Gay" ini, bisa menjadikan pelajaran dari kaum sodom pada zaman Nabi Luth. Sehingga Allah memberikan azab kepada kaum tersebut. Oleh karena itu, perlunya pemerintah agar cepat mengatasinya.

Sebagaimana dilansir detik.com. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, mengecam akun Instagram tersebut. Karena menurutnya tidak ada tempat lagi bagi LGBT di Indonesia. Akun tersebut sudah memiliki lebih dari 3.000 follower. Gambar profilnya adalah pria muda berkulit cokelat memakai kopiah. Deskripsi akun itu adalah "Gay Muslim Comics" yang materinya adalah kehidupan seorang pria muslim dengan orientasi seksual sejenis. Naudzubillah!

Menurut Kementrian Kominfo menyebut akun itu terindikasi berasal dari Malaysia. Namun memang banyak netizen Indonesia menyerbu kolom komentar unggahan akun itu.

Jika menilik lebih jauh bahwa LGBT di Indonesia semakin berani menampakkan keberadaannya. Bagaimana tidak? Pemerintah seolah-olah membiarkannya masuk. Buktinya akan segera disahkannya RUU P-KS ( Penghapusan Kekerasan Seksual). Yang didalamnya menyebut adanya hak keputusan yang terbaik atas diri, tubuh dan seksualitas seseorang agar melakukan atau berbuat atau tidak berbuat. Dan apabila ada pelaku gay yang dinasehati, kemudian ia tidak terima, bisa-bisa menjadi delik ujaran kebencian, bahkan bisa dipenjara.

Penyebabnya tidak lain adalah sistem kapitalisme sekulerisme yang berupa pemisahan antara kehidupan dan agama yang berkembang di Indonesia, memberi ruang suburnya kemaksiatan termasuk LGBT. Salah satunya, yaitu soal " Komik Muslim Gay" yang ada di akun Instagram. Karena kapitalisme sekulerisme lah yang menjadikan umat ini jauh dari agama. Ketika beribadah, menggunakan aturan agama, namun ketika bermuamalah menggunakan aturan dari manusia. Allah SWT berfirman dalam TQS. An Nur : 54

Katakanlah,"Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban Rasul (Muhammad) itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas."

Dengan Islam umat akan menjalankan perintahnya untuk selalu mentaati Allah dan Rasul. Oleh karena itu, untuk mentaatinya diperlukan intitusi negara Islam, yaitu Daulah Khilafah. 

Menurut Imam Taqiyuddin an-Nabhany mendefenisikan Daulah Khilafah sebagai kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia yang merupakan institusi politis untuk melanjutkan kehidupan  Islam dengan menegakkan hukum-hukum syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Dengan adanya Daulah,  seluruh problematika kehidupan akan terselesaikan. Seperti menyebarnya opini LGBT via media berupa" Komik Muslim Gay",Daulah akan memberantasnya. Karena Institusi negara lah yang memiliki kekuatan untuk mengatur negaranya. 

Berbeda pada saat ini, negara membiarkan dengan masuknya LGBT ke Indonesia. Karena sistem kapitalisme sekulerisme. Jadi semakin nyata perang Ideologi dan opini dengan menggunakan kekuatan negara. Maka diperlukan Daulah Khilafah agar umat terjaga dari masuknya kemaksiatan- kemaksiatan.

Post a Comment

Previous Post Next Post