N3 Limapuluh Kota - Sebagai bentuk upaya dalam peningkatan
kualitas Pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan
inovasi-inovasi pembangunan yang ada di nagari, Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Limapuluh Kota melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Desa/nagari menggelar Program Inovasi Desa Bursa Inovasi nagari di aula
kantor bupati, Bukik Limau, Sarilamak, Rabu (10/10).
Hadir
pada kesempatan itu, Anggota komisi 5 DPR RI, Ade Rezki Pratama, Bupati
Limapuluh Kota, Irfendi Arbi, Kepala Dinas DPMD Provinsi Sumbar, Ketua
DPRD Limapuluh Kota, Saffarudin Dt Bandaro Rajo, Kapolres Limapuluh
Kota, AKBP Haris Hadis, Dandim 0306/50 Kota, Letkol Kav Solikhin, ketua
pengadilan Tanjung Pati beserta undangan lainnya.
"Kegiatan
ini dilaksanakan sebagai wadah untuk mencari referensi bersama bagi
pembangunan nagari yang lebih kreatif dan inovatif, serta tempat
pertukaran pengetahuan pada proses perencanaan pembangunan di nagari.
Serta merupakan satu bentuk apresiasi terhadap penyelenggaraan kegiatan
pembangunan,"ujar bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi membuka kegiatan
tersebut.
Menurutnya, penyelenggraan
pembangunan di Nagari mesti dikembangkan secara terus-menerus, tujuannya
untuk mendorong pembangunan dengan memberikan penghargaan atas
kerja-kerja baik yang telah dilakukan oleh seluruh masyarakat Nagari.
Dikatakannya,
pada tahun ini program inovasi desa kembali diluncurkan dalam upaya
mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan
rujukan inovasi pembangunan nagari dalam mengembangkan potensi ekonomi
lokal dan kewirausahaan, pengembangan sdm serta infrastruktur desa.
"Untuk itu, diharapkan melalui kegiatan ini dapat merangsang munculnya
inovasi-inovasi baru dalam praktik pembangunan, dan solusi inovatif
untuk menggunakan dana desa yang lebih berkualitas, tepat dan efektif,"
sebutnya.
Program Inovasi Desa ini diharapkan
mampu memberikan terobosan yang lebih cepat kepada setiap nagari untuk
berlomba-lomba dalam membangun nagarinyanya dalam mencapai kemandirian
Nagari, serta memunculkan inovasi dan pertukaran pengetahuan secara
partisipatif, sehingga nagari akan lebih efektif menyusun penggunaan
dana desa sebagai investasi dalam meningkatkan produktifitas dan
kesejahteraan masyarakat.
"Untuk itu wali
nagari diharapkan agar tertib dan disiplin dalam melaksanakan anggaran
desa, sehingga tidak tersangkut masalah hukum akibat dari salah
penggunaan APBNagari. Manfaatkan momen ini dengan sebaik- baiknya.
Jangan malu mereplikasi inovasi yang ada jika itu baik untuk
masyarakat,"pungkasnya.
Sementara itu,
Koordinator panitia program Inovasi Desa, Khairul Fahmi mengatakan,
bursa inovasi dilaksanakan sebagai upaya untuk mendorong peningkatan
kualitas pemanfaatan dana desa dengan memberikan banyak referensi dan
inovasi-inovasi pembangunan desa/nagari.
"Bertujuan
sebagai tempat untuk mencari referensi bersama bagi pembangunan nagari
yang lebih kreatif dan inovatif, melakukan pertukaran pengetahuan,
serta mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pembangunan yang telah
dilakukan oleh seluruh masyarakat nagari,"ujarnya.
Dijelaskannya,
pada pelaksanaan bursa kali ini disajikan 102 inovasi yang terdiri dari
53 inovasi yang berasal dari nagari-nagari di Kabupaten lima puluh
kota, yakni 14 inovasi bidang infrastruktur, 17 inovasi bidang sdm, dan
22 inovasi bidang wirausaha.
"Sementara 49 lainnya berasal dari
desa-desa diluar kabupaten lima puluh kota yang tersebar dibeberapa
kabupaten di indonesia, yang terdiri 9 inovasi bidang infrastruktur, 14
inovasi bidang sdm, 26 inovasi bidang wirausaha. Jadi cukup banyak menu
inovasi yang dapat dikomitmenkan oleh wali nagari dan bamus untuk di
replikasi di wilayah masing-masing,"pungkasnya. (rel)