Ramadhanku, Ladang Pahalaku


Oleh: Lina

Aktivis Muslimah

 

Alhamdulillah Allah SWT masih mempertemukan kita pada bulan Ramadhan, bulan agung yang penuh keberkahan. Inilah kenikmatan yang sangat luar biasa, karena Allah masih memanjangkan usia kita dan kita menjumpai Ramadhan kembali. Sangatlah beruntung, manusia yang masih bisa menjumpai Ramadhan karena pahala dilipatgandakan. Di sini kita tahu, bulan Ramadhan bulan penuh keberuntungan, karena Allah menjanjikan banyak sekali pahala.

 

Bulan Ramadan kali ini, kita berharap puasa dan ibadah lainnya benar-benar bisa mewujudkan ketakwaan hakiki pada diri kita. Karena Allah tak pernah menyelisihi janji dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah 183 yang menjelaskan jika kita mengerjakan ibadah dan puasa Ramadhan dengan benar sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah, Ikhlas semata hanya mengharap ridha Allah, niscaya takwa sebagai hikmah puasa itu akan terwujud dalam diri kita.

 

Makanya, kita harus memaksimahkan waktu agar Ramadhan kali ini bisa dijalankan dengan sebaik mungkin karena waktu yang sudah kelewat pastinya enggak bisa balik lagi. Waktu yang terbuang percuma enggak akan terganti. Yang tersisa hanya penyesalan ketika rambut kita sudah memutih atau jasad kita terbujur kaku dibalut kain putih.

 

Karena itulah kita harus pandai-pandai memanfaatkan waktu. Apalagi di bulan mulia, setiap waktu bisa kita konversi menjadi pahala yang berlipat ganda. Ramadhanku, ladang pahalaku. Rasulullah SAW mengingatkan kita melalui sabdanya: “Jika kalian bangun di pagi hari, janganlah mengharap akan (hidup) sampai sore; dan jika berada di waktu sore jangan berharap akan (hidup) sampai besok pagi. Pergunakan masa sehatmu untuk (mempersiapkan) masa sakit, dan masa hidup untuk (menyiapkan bekal) kematian, seakan-akan kalian tidak tahu nama kalian besok pagi” (HR Bukhari).

 

Sayang sekali kalau di bulan Ramadhan, waktu banyak terbuang percuma. Banyak kegiatan tapi minim pahala. Banyak aktivitas tapi hanya menunggu waktu berbuka. Kesempatan menabung pahala pun terlewat begitu saja. Padahal kematian bisa datang menghampiri kita kapan aja.

 

Biasanya, waktu terbuang percuma karena kita enggak punya target yang ingin dicapai. Akan beda ceritanya kalau sedari awal Ramadhan kita sudah pasang target. Misal bisa khatam baca Qur’an dalam satu bulan. Kelihatannya berat kalau kita harus baca Qur’an one day one juz. Tapi lebih ringan jika kita tadarusan 2 - 3 lembar saja setiap bada shalat wajib.

 

Selain tadarusan, kita juga bisa targetkan untuk ikut kajian setiap minggu. Dalam 5 hari, beres baca satu buku. Setiap Jum’at berkeliling bareng shohib berbagi ta'jil. Niscaya produktivitas Ramadhan kita tetap terjaga. Hmmm, pastinya akan ada kenikmatan tersendiri jika setiap detik dan waktu yang kita lewati di bulan mulia selalu mengalirkan pahala dan kebaikan untuk semua. Yuk action![]

 

Post a Comment

Previous Post Next Post