Kemiskinan Menjamur di Negeri Subur


Oleh Rina 
"Bagaikan ayam mati di lumbung padi."

Peribahasa tersebut menggambarkan kondisi negeri saat ini. Sungguh ironis di negeri sumberdaya alam melimpah ruah dan tanah yang subur, tapi kemiskinan kian menjamur. 

Hal ini terbukti dari angka kemiskinan yang setiap tahun terus bertambah. Salah satunya kemiskinan yang terjadi di Banten. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada periode September berjumlah 829,66 ribu orang, atau naik 15 ribu orang sejak periode maret 2022. (detiknews, 16/01/2023)

Latar belakang terjadinya kemiskinan disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya upah minimum yang tidak memadai, tingkat pendidikan yang rendah, taraf hidup masyarakat yang buruk, meningkatnya angka pengangguran, terbatasnya lapangan pekerjaan dan lainnya. 

Kemiskinan akan menimbulkan dampak yang serius dalam kelangsungan hidup bernegara. Di antaranya banyaknya kasus putus sekolah, munculnya masalah kesehatan seperti stunting, menurunnya kualitas generasi penerus, maraknya kasus kriminal dan lainnya.

Akar permasalahan dari kemiskinan yang kian menjamur ini, karena negara menerapkan sistem kapitalis. Sehingga melahirkan kebijakan kapitalistik yang lebih mementingkan kepentingan korporasi daripada kepentingan rakyatnya. 

Penerapan kapitalisme ini merupakan sumber masalah bagi kesejahteraan rakyat. Karena, penguasa menyerahkan pengelolaan sumberdaya alam kepada kapitalis, baik kapitalis domistik maupun kapitalis asing. Penguasa hanya berperan sebagai regulator sehingga lalai akan tugasnya sebagai pelayan umat.

Lain halnya ketika negara menerapkan sistem Islam. Dalam Islam, pemimpin adalah raa'in bagi umatnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah saw."Imam itu adalah pemimpin (raa'in) dan dia akan dimintai  pertanggungjawaban  atas kepemimpinannya." (HR. Al Bukhari).

Oleh karena itu,  seorang pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Upaya untuk
menyejahterakan rakyatnya di antaranya:  

1. Negara menerapkan sistem ekonomi Islam. Sehingga  Sumberdaya alam dikelola oleh negara dan hasilnya dimanfaatkan sepenuhnya untuk  kemaslahatan  rakyatnya. Haram hukumnya menyerahkan kepemilikan umum kepada individu, swasta apalagi asing. 

Sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Kaum muslim berserikat dalam tiga hal: air, rumput dan api." (HR. Ibnu Majah).

2. Negara menyediakan lapangan pekerjaan bagi para suami sebagai  pencari nafkah.

3. Negara membangun sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan yang layak dan memadai untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya

Selain itu, negara juga memiliki Baitul mal yang berasal dari fa'i, kharaj, jizyah, zakat, ghonimah dan lainnya. Pendapatan tersebut diberdayakan untuk menyejahterakan masyarakat secara adil.

Negara akan memastikan kebutuhan pokok rakyatnya terpenuhi dengan layak, baik warga muslim maupun non muslim. Dengan memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan secara adil dan merata.

Untuk itu, Solusi tuntas untuk  mengatasi permasalahan kemiskinan adalah  dengan menerapkan sistem dari Sang Khalik  yaitu sistem Islam. Dengan menerapkan sistem Islam secara kafah maka, akan memberikan rahmat bagi semesta alam.

Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post