Abainya Negara Atas Keamanan Rakyatnya


Oleh : Teti Kusmiati

Isu kasus penculikan anak semakin masif di sejumlah daerah. Bahkan dinyatakan darurat. Orang tua, terutama para ibu khawatir. Anak yang diculik dipaksa ngemis, menjadi korban hasrat seksual, hingga organ tubuh dijual. Banyak penyebab maraknya penculikan anak, mulai dari faktor ekonomi hingga lemahnya pengawasan orang tua, termasuk rendahnya jaminan keamanan di negara ini.

*Faktor Penyebab Penculikan anak*

Mudahnya masyarakat mengakses di media sosial, mengajarkan kejahatan dan pornografi, memicu maraknya penculikan dan pelecehan seksual.
Penyebaran video sekalipun rekayasa tidak ada yang menyanggah, karena penculikan nyata ada di hadapan masyarakat. Terlebih, video penculikan yang viral telah terkonfirmasi kebenarannya. Diduga kuat angka kasus penculikan anak yang tidak terekspose dan terlaporkan, jauh lebih banyak. 

Berbagai motif penculikan anak menjurus pada satu garis besar, yaitu kemiskinan. 
Ada pelaku tergiur imbalan dengan diiming-imingi bayaran Rp50 ribu bisa melakukan kemaksiatan atau kejahatan. 
Andai ia bukan dari keluarga miskin, andai pekerjaan mudah didapat, tentu “profesi” mengemis dan menculik tidak akan dilakukan. 

Memang bukan hanya akibat kemiskinan saja yang jadi faktor penyebabnya, namun juga hilangnya ketakwaan kepada Allah. Andai saja para pelaku tersebut beriman  dan yakin bahwa Allah SWT telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk-Nya, mereka tidak akan melakukan cara yang salah.
Seorang ayah, sebagai  kepala keluarga wajib memenuhi kebutuhan hidup, mencari nafkah  dengan cara yang benar untuk mendapatkan rezeki yang halal.

Bagaimana bisa tumbuh ketakwaan di tengah sistem kehidupan sekuler? Mereka tidak mengenal agamanya secara utuh dan tidak paham berbagai nilai ajaran Islam. Penyelesaian masalah dalam sistem sekuler saat ini, secara langsung maupun tidak langsung malah memunculkan masalah baru, menetapkan sejumlah kebijakan ternyata sifatnya kontradiktif.

Kebebasan tingkah laku menjadi konsekuensi logis dari paham ini. Masyarakat bebas berbuat apa saja untuk kepentingan pribadi, tidak peduli merugikan orang lain atau tidak. Padahal keselamatan semua individu harus diwujudkan, dan keamanan adalah kebutuhan yang wajib dijamin oleh negara.

*Penerapan Syariat* 

Berbagai keburukan di tengah umat terjadi karena tidak diterapkannya syariat Islam, fungsi negara saat ini hanya sebagai regulator, bukan lagi sebagai junnah (perisai) dan raa’in (pengurus) rakyat. Dalam kepemimpinan Islam, Khilafah akan melindungi rakyatnya dari segala macam marabahaya, rakyat dididik dengan pemahaman akidah Islam, dan dijauhkan dari pemahaman kufur.

Negara akan memberikan sanksi yang menjerakan, termasuk  bagi pelaku penculikan yaitu takzir hukuman yang ditetapkan oleh Khalifah. Sistem pemerintahan Islam (Khilafah) akan bersungguh sungguh  menciptakan  kesejahteraan dan kehidupan yang aman, kejahatan akan minim, bahkan hilang.

Wallahualam bissawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post