Forum R20 Serukan Agama sebagai Solusi, dengan Deradikalisasi


Oleh Ratna Sari Dewi

Dunia sedang diambang krisis, perang antara Rusia dan Ukrania yang berkepanjagan memperburuk ekonomi dunia dan menyebabkan potensi terjadinya resesi.

Tak hanya di Rusia dan Ukraina konflik terjadi diberbagai belahan dunia manapun. Salah satu penyebab konflik adalah sentimen antar kelompok agama. Kondisi inilah membuat pemimpin agama dunia mengadakan pertemuan di Yogyakarta pada jumat (4/11) dan mengadakan diskusi dengan tema Komunike R20: Upaya Pastikan Agama Sebagai Sumber Solusi Global.

Pertemuan tersebut menghasilkan Agama harus dijadikan sumber solusi global demi mengatasi konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Dengan tujuan kehidupan yang harmonis pada semua warga Negara diseluruh dunia.

Dilansir dari berita yang disampaikan saat Parade Budaya Nusantara, Jakarta,Beritasatu.com – Kepala Badan Penaggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan virus terorisme dan radikalisme bias masuk dari  mana saja dan kemana saja , tanpa memandang status dan profesi orang . Virus radikalisme dan terorisme tidak mengenal status sosial, Boy mengungkapkan BNPT saat ini melakukan empat hal untuk mencegah dan meminimalisir virus intoleran, radikalisme dan terorisme. Dengan mengalakaan transformasi wawasan kebangsaan yang berpatokan pada UUD1945,Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam aspek kehidupan, moderasi ajaran agama dan penguatan budaya Nusantara. 

Berbanding terbalik apa yang mereka maksud agama sebagai sumber solusi global? Tokoh agama KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan gagasan konferensi tokoh agama internasional yang berkeinginan menjadikan agama sebagai solusi berbagai permasalahan dunia, di implementasikan dengan menanamkan nilai-nilai luhur dan agama dalam dinamika politik dan ekonomi internasional.

Dari pernyataan tersebut agama hanya dipahami sebagai aturan nilai dan ibadah semata bukan sebagai ideologi. Meski agama dilibatkan tetapi tetap dibawah bingkai ideologi kapitalis Barat, disisi lain seruan tersebut menunjukkan serangan terhadap islam sebagai Ideologi.
Dunia tidak akan keluar dari krisis jika tidak menjadikan ideologi islam dalam mengatur sistem pemerintahan.

Akan tetapi seruan menjadikan agama sebagai solusi bertentangan dengan realita yang ada, faktanya umat islam yang menyerukan tegaknya kembali hokum Syariat Islam dalam tatanan bermasyarakat dan bernegara kerap dituduh teroris dan dianggap radikal.
Penguasa negeri ini kerap kali mengitkan problem yang terjadi dengan keberadaan kelompok terosi dan radikal. Tak hanya itu pemerintah selalu mengingatkan masyarakat agar waspada dan berhati-hati terhadap kelompok yang menyerukan penegakan islam dengan Syariat Islam.

Karena Islam adalah satu-satunya ideologi sahih di dunia ini yang mampu menyelesaikan problem dunia.
Ideologi islam dibangun berlandaskan dengan mewajibkan setiap muslim untuk mengimani adanya Allah, kenabian Muhamad Saw kemukjizatan Al-quran Al-karim dengan mengunakan akalnya dan mewajibakan beriman kepada yang ghaib yang argumentnya dapat dibuktikan keberadaannya dengan akal, seperti akal Al-quran dan hadits mutawatir. Dengan demikian ideologi islam dibangun berdasarkan akal dan dari segi fitrah manusia, maka ideology islam sesuai dengan fitrah manusia yang menentramkan hati dan memuaskan akal.

Dikarenakan Ideologi islam mempercayai adanya agama dan mewajibkan merealisasikan agama dalam kehidupan manusia, serta menjalankan kehidupan sesuai perintah dan menjauhi larangn Allah SWT. Syariat Islam berupa perintah dan larangan Allah SWT dilaksanakan oleh setiap individu mukmin dengan dorongan ketakwaan kepada Allah yang tercurah dari dalam jiwa dan raga. 

Dan teknis pelaksanaannya dijalankan oleh Negara dengan adil yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Negara inilah yang dikenal dengan istilah Khilafah. Khilafah mendapat jaminan dari Allah SWT akan mampu merealisasikan tujuan bernegara yaitu terwujudnya umat yang sejahtera, yang didukung oleh beberapa aspek:
Pertama, keunggulan konstitusi bersumber dari syariat Islam dari Allah Al khalik Al mudabir yang Maha Mengetahui dan Maha Adil. Syariat Islam ini bersifat konferhensif karena mencangkup pilar bernegara; politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan dan keamanan. 

Syariat islam juga bersifat luas dan manusiawi kerena mencangkup seluruh permasalahan baru manusia, dapat diterapkan secara praktis oleh umat manusia.

Kedua, kemampuan pemimpin dalam sistem islam . Pemimpin dalam sistem islam harus paham urusan publik dan bagaimana mengaturnya dan bertanggung jawab yang besar terhadap umat, maka islam menetapkan pemimpin haruslah seseorang yang mempunyai pribadi kuat, bertaqwa, berpengaruh kuat dan terampil menjalankan tugas Negara.

Dengan ketakwaannya tersebut seorang pemimpin didalam islam dapat tercegah dari tindakan penyelewengan dan curang atau zalim kepada rakyatnya.

Ketiga, Struktur pemerintahan islam sangat efisien dan sederhana, kewenangan dan tufoksi antar lembaga jelas, tidak ada birokrasi yang panjang dalam memecahkan suatu masalah.

Keempat, adanya kesatuan komando oleh Khalifah sebagai pelaksana kebijakan. Semua urusan dalam negeri, layanan publik, hubungan luar negeri, industry dan militer berada dalam control Khalifah, walaupun dalam pelaksanaannya  dibantu oleh muawin (pembantu Khalifah) dan sekretariat Negara.

Dengan demikian hanya tegaknya Ideologi Islam dibawah naungan Khilafah yang dapat menyelesaikan problem yang menimpa dunia saat ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post