Pj Bupati Sarolangun Henrizal Kukuhkan TPPS Kabupaten Sarolangun


NUSANTARANEWS.NET, SAROLANGUN
- Pemerintah Kabupaten Sarolangun bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Jambi melaksanakan kegiatan fasilitasi rapat technical Assistant (TA) Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra kerja, Kamis (20/10/2022) di aula Bappeda Sarolangun.

Kegiatan tersebut juga sekaligus pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sarolangun, yang dikukuhkan langsung Oleh Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, S.Pt, MM, yang berlangsung dengan khidmat.

Turut hadir dalam kegiatan itu, TPPS Provinsi Jambi Ibu Sri Banun Saragih, BKKBN Provinsi Jambi, Sekda Sarolangun Ir Endang Abdul Naser, Kepala Bappeda Sarolangun H Muhammad, Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati, MH, Para Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sarolangun, Ketua Baznas Sarolangun Drs Ahmad Zaidan, Camat dan para peserta kegiatan.

Kepala DPPKB Sarolangun Linda Novita Herawati mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan merupakan agenda BKKBN Perwakilan Provinsi Jambi dalam menginventarisasi hambatan atau kendala dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayah Kabupaten Sarolangun.

“Kemudian dalam rangka rencana aksi bersama TPPS Kabupaten Sarolangun yang terukur dan monitoring percepatan penurunan stunting kabupaten Sarolangun tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 hari yang diikuti 80 orang peserta dari perangkat kerja di lingkungan Pemkab Sarolangun,” katanya.

Sementara itu, TPPS Provinsi Jambi Sri Banun Saragih mengatakan bahwa tahun 2021 penurunan angka stunting di Kabupaten Sarolangun berkisar di angka 21 persen dan pada tahun 2022 ini, pihaknya mentargetkan percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Sarolangun sebesar 15 persen yang mana akan diketahui hasilnya pada Bulan November 2022 mendatang.

“Ditargetkan 15 persen di tahun 2022 untuk angka penurunan stunting dan di tahun 2024 nanti sudah mencapai 14 persen. Pemanfaatan data beresiko keluarga stunting dan data anak resiko stunting, harus kita fokuskan dalam upaya pencegahan dan perbaikan terhadap jumlah anak stunting,” katanya.

Pengukuhan TPPS Kabupaten Sarolangun oleh Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal
Pihaknya pun berharap nantinya ada penekanan dan pendampingan dari semua leading sektor untuk sama-sama diperhatikan upaya percepatan penurunan stunting ini dengan tetap memperhatikan sisi kemanusiaan. Saat ini BKKBN sudah melakukan revitalisasi pendataan keluarga, banyak angka-angka yang memang target masih banyak.

“Pertemuan pada hari ini telah terbentuknya tpps, itu menunjukkan komitmen kita bersungguh-sungguh ingin menurunkan angka stunting di Kabupaten Sarolangun,” katanya.

Selain itu, Penjabat Bupati Sarolangun Henrizal, saat membuka kegiatan tersebut memberikan apresiasi dan selamat atas dikukuhkannya tim percepatan penurunan stunting Kabupaten Sarolangun, yang di ketuai langsung Sekda Sarolangun.

Tentu diharapkan tim tersebut agar bersinergi dalam menjalankan program penurunan stunting sehingga eksistensi dapat berjalan secara efektif.

“Kita memiliki target penurunan di tahun 2022 sebesar 15 persen melalui keputusan TPPS Provinsi Jambi. Berbagai program dan kegiatan dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting di kabupaten sarolangun berkat kerja sama stake holder yang ada,” katanya.

“Saya berharap agar tim dapat menyediakan data yang valid sehingga dapat mengambil kebijakan yang tepat dalam menyusun program percepatan penurunan stunting. Manfaatkan sumber daya yang ada dalam mewujudkan penurunan stunting melalui kerja nyata dan kerja berkualitas,” kata dia menambahkan.

Henrizal juga menyebutkan bahwa di Kabupaten Sarolangun ada 10 desa yang menjadi lokus upaya penurunan stunting di Kabupaten Sarolangun. Dan tentunya hal itu bukanlah mudah, karena harus melibatkan semua pihak dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat terkait stunting.

“Untuk menurunkan angka stunting menjadi 15 persen tidaklah hal yang mudah, dan inovasi yang akan dilakukan akan melibatkan semua stake holder termasuk organisasi wanita seperti tim penggerak PKK, maka kedepan saya tegaskan libatkan ibu-ibu PKK,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan melibatkan Kementrian Agama, baik itu KUA ataupun Dai, karena mereka akan menyentuh pasangan yang akan menikah sehingga memang perlu diberikan sosialisasi tentang stunting.

Kemudian melibatkan BAZNAS Sarolangun, yang memperoleh dukungan penuh dalam rangka percepatan penurunan stunting, dan telah membantu anak di Sarolangun sudah lebih kurang Rp 43 Juta.

“Begitu juga dengan Dai yang ada di wilayah Kabupaten Sarolangun, memberikan informasi terkait dengan stunting. Dengan mengucapkan fasilitasi rapat technical Assistan (TA) Percepatan Penurunan Stunting bersama mitra kerja secara resmi saya nyatakan dibuka,” katanya. (SRF)

Post a Comment

Previous Post Next Post