Harga BBM Melambung, Hidup Rakyat Makin Limbung


Oleh Umi Nadiyah
Member AMK

Dikutip dari Kominfo 23 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk mengalihkan sebagian subsidi dari bahan bakar minyak (BBM) untuk bantuan yang lebih tepat sasaran. Presiden mengatakan, beberapa jenis BBM yang selama ini mendapatkan subsidi akan mengalami penyesuaian harga. Berita ini membuat masyarakat kaget, karena perekonomian belum pulih, akibat serangan pandemi beberapa tahun lalu. 

Namun, penguasa tetap kokoh pada kebijakannya, dengan berbagai narasi yang dikemukakan, seperti dilansir dalam media, bahwa 
Keputusan menaikkan harga BBM adalah keputusan akhir pemerintah diantara pilihan yang sulit. Sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, ujar Presiden di Istana Merdeka, Sabtu ( 03/09/2022). Juga pernyataannya tentang alasan menaikkan harga BBM karena anggaran subsidi untuk BBM tahun 2022 meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 T menjadi Rp 502,4 T. Dan 70 persen subsidi dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu  yaitu pemilik mobil pribadi. Hingga terdengarlah berita, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM, harga pertalite per liter Rp 10.000. Solar subsidi per liter Rp 6.800. Pertamax non subsidi Rp 14.500 perliter

BSU BBM Bukan Solusi 

Pemerintah mengulang kembali program kerjanya, untuk mengatasi keresahan dan meredam gejolak di masayarakat. Pemerintah meluncurkan program andalannya, yaitu BLT ( bantuan langsung tunai) atau BSU ( bantuan subsidi upah)  yang merupakan dana kompensasi akibat dicabutnya subsidi BBM.  Bagaikan gayung bersambut, rakyat pun dengan senang hati menerima dan seolah tidak mempermasalahkan adanya kenaikan harga BBM. Terlalu sering program serupa ditetapkan, hanya agar kebijakan tersebut diterima rakyat. Tetapi apakah program tersebut telah tepat sasaran? Dan dapat tuntas mensolusi masalah?  

Bantuan langsung tunai ( BLT)  hanyalah solusi semu dan tambal sulam. Karena dana sebesar Rp 600.000, tidak cukup digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dana itu hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesaat. Sedangkan rakyat menginginkan kesejahteraan yang long time, dapat terpenuhi kebutuhan kebutuhannya sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan yang berkualitas, terjangkau dan murah di kantong. Ketika BBM harganya naik, maka efek dominonya sangat besar, yaitu naiknya harga- harga kebutuhan yang lain seperti tarif transportasi, harga kebutuhan pangan. Apalagi setelah kenaikan harga minyak goreng, harga harga sudah merangkak naik, ditambah kenaikan BBM, maka harga-harga semakin melambung, ini tidak bisa diatasi dengan BLT. Apalagi, BLT cenderung tidak tepat sasaran. Angka kemiskinan yang tertera di BPS semu. Banyak rakyat kesusahan dan miskin yang masih sering ditemukan. Tetapi tidak terdata. 

Negara adalah Pengatur dan Pelayan Umat

"Seorang imam/pemimpin adalah gembala, dia akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. " Al hadits. 

Hadits tersebut, menegaskan tentang tugas seorang kepala negara mencakup semua urusan yang menjadi kebutuhan rakyat, termasuk
bagaimana rakyat mendapatkan BBM murah dan mudah. Tetapi saat ini, rakyat 
Kesulitan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya. Hal ini karena akibat diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme, yang menganggap subsidi itu beban bagi negara. Ditambah dengan penguasaan sumber-sumber daya alam oleh pihak swasta dan asing. Sedangkan negara hanyalah regulator,  perantara antara pengusaha dan rakyat. Maka ketika penguasa berkolaborasi dengan pengusaha, lahirlah watak kapitalis, semua hal diukur untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak banyaknya.  Menghalalkan segala cara, hingga menetapkan kebijakan yang merugikan rakyat. 

Solusi Tuntas Mengatasi Melambungnya Harga

Sistem kapitalisme  yang diterapkan saat ini, dengan karakternya bebas memiliki apapun asalkan mampu dan  mempunyai modal serta memberikan keuntungan  adalah penyebab munculnya banyak permasalahan di masyarakat. Satu satunya solusi adalah mengganti sistem dengan sistem islam yang akan mendatangkan keberkahan dan rahmat di muka bumi ini. Sistem Islam dipimpin oleh seorang khilafah. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin diseluruh dunia untuk menerapkan syariah Islam didalam negeri dan melaksanakan dakwah Islam dan jihad ke luar negeri. Selain itu, kepemimpinan dalam pandangan Islam adalah amanah bukan sekedar untuk mencari kedudukan, tahta, harta dan ketenaran. Kebijakan dan ketetapan yang diberlakukan akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah.

Kinerja kholifah tak diragukan lagi. Seorang kholifah adalah sosok pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab untuk memenuhi hak hak rakyat. Mengentaskan kemiskinan dan memperhatikan kesejahteraan rakyat adalah sebuah keniscayaan yang menjadi fokus penting dalam tugasnya. Angka kemiskinan tidak dilihat secara global tetapi dilihat secara faktual, yakni individu per individu. 

Sebagaimana  kisah Khalifah Umar bin Khattab r.a. ketika malam hari melakukan razia/inspeksi mendadak  pada rakyatnya. Ketika Beliau menemukan seorang ibu yang merebus batu untuk menenangkan anak-anaknya yang sedang kelaparan karena tidak punya makanan. Hal itu membuat Umar bin Khattab r.a. terpukul. Beliau langsung menuju Baitulmal untuk mengambil gandum dan daging untuk diberikan. Bahkan Khalifah Umar merebusnya sendiri dan memastikan mereka sudah memakannya.

Dengan sistem Islam, negara atau penguasa  mampu mencegah keserakahan para kapitalis untuk menguasai sektor publik. Negara menutup semua pintu kesempatan untuk hal itu, dengan memberikan sanksi bagi pelakunya. 

Dalam pandangan Islam, sektor publik, BBM, minyak bumi, ladang minyak dan sejenisnya merupakan harta kepemilikan umum dan harus dikelola negara untuk kesejahteraan rakyatnya, 
negara yang mengambilnya dari dalam bumi, kemudian mengolahnya jadi bensin, pertamax, gas, solar dan sebagainya dan didistribusikan kepada rakyatnya. Rakyat memanfaatkannya secara gratis atau hanya diminta untuk membayar upah proses produksi tersebut. Negara haram hukumnya  menjadikan ladang minyak jadi ladang bisnis. Negara juga haram menjual maupun menyerahkan pengelolaan semua sektor publik kepada swasta maupun asing. 

Islam telah mengatur semua aktivitas, mulai bangun tidur hingga membangun negara. Sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam Surat An-Nahl 16: 89 yang artinya
"Dan telah Kami turunkan Al-kitab (Al-quran) untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk dan rahmat serta kabar gembira bagi kaum muslimin. " 

Wallaahu a'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post