Buah Busuk Sistem Sekuler, Rakyat Melarat Penguasa Abai


Oleh Nurul Bariyah
Ibu Rumah Tangga dan member AMK 

Beragam fakta mengenaskan menimpa masyarakat. Mulai dari rumah dibongkar karena terjerat rentenir, mati misterius karena penyakit tak tertangani, hingga data akademik yang menyatakan bahwa 50% penduduk alami kelaparan tersembunyi.

Yang dimaksudkan dengan kelaparan tersembunyi adalah kekurangan zat gizi yang disebabkan oleh kurang mampunya rakyat untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro yaitu berupa pangan hewani, sayur mayur juga buah-buahan. Hal tersebut karena kurangnya daya beli masyarakat itu sendiri. Bagaimana tidak, harga semua kebutuhan pokok melambung tinggi, sudah bisa makan saja sudah untung. Padahal zat gizi mikro sangat penting bagi kebutuhan tubuh kita.

Guru Besar Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB University Drajat Murtianto mengungkapkan bahwa:
"Zat gizi mikro telah terbukti sebagai unsur gizi penting untuk peningkatan produktivitas kerja, kecerdasan, dan imunitas" jelasnya dikutip dari laman resmi IPB University, Minggu (18/9). (mediaindonesia.com,18/09/2022)

Alangkah ironi nasib rakyat, penderitaan seakan tak berujung. Situasi dan keadaan rakyat makin terjepit. Patutkah rakyat menerima semua penderitaan ini? 

Terlahir di negeri yang kaya karena mempunyai banyak kekayaan yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi mengapa rakyat malah hidup susah? Sistem sekuler yang banyak diadopsi para penguasa menjadikan negara abai dalam memperhatikan kepentingan rakyatnya, karena kepentingan golongan dan kelompok-kelompok tertentu yang mereka utamakan. 

Padahal di negara ini, begitu banyak kekayaan yang tersimpan. Baik dari hasil buminya seperti rempah-rempah, sayur mayur, buah-buahan, dan lainnya tumbuh subur di sini. Sumber daya alam dan barang tambangnya seperti minyak bumi, batu bara, dan lainnya juga terkandung di tanah kita. Seperti lirik sebuah lagu yang cukup terkenal di masanya "orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman."

Seharusnya negeri yang kaya raya ini memiliki rakyat yang makmur, akan tetapi mengapa rakyatnya justru menderita kemiskinan?
Bukankah apabila semua kekayaan bumi dan sumber daya alam di negeri ini jika dikelola dengan benar dan baik, maka akan membuat rakyat menjadi sejahtera dan makmur? Faktanya di negara kita ini, sumber daya alamnya tidak diolah serta dikelola secara baik dan benar. Hal tersebut terbukti dari banyaknya aset milik negara yang berpindah tangan menjadi milik swasta bahkan asing. Tentu saja hal ini yang menyebabkan rakyat tak bisa menikmati kekayaan negara, karena tidak dikelola secara benar.

Salah satu contoh adalah masalah BBM. Negara kita memiliki cadangan minyak bumi yang melimpah, namun di negara +62 ini, hanya ada tujuh kilang minyak yang menyebar di seluruh negeri. Sehingga kilang minyak yang ada tidak mampu menampung minyak mentah yang melimpah dari negara ini. Hal itu menyebabkan banyak perusahaan pengeboran yang menjual minyaknya ke luar negeri. Kemudian negara luar mengolah minyak mentah menjadi minyak yang siap pakai. Hasilnya diekspor ke negara-negara lain, termasuk negara kita ikut membeli dengan harga yang tinggi. Padahal minyak tersebut berasal dari sumur-sumur minyak di negara kita.

Inilah yang menyebabkan terjadinya devisit negara karena nilai impor yang tinggi. Dan kemudian berakibat negara menjual minyak kepada rakyat juga dengan harga yang tinggi. 

Pertanyaannya adalah mengapa pengelolaan minyak sebagai milik umum bisa dikelola oleh pihak swasta? Kenapa kita tak mampu membuat kilang minyak atau pabrik yang mengolah minyak mentah secara besar? Karena minyak bumi merupakan salah satu aset milik rakyat jadi pengelolanya harus oleh pemerintah dalam hal pengeboran, pengolahan minyak mentah menjadi petroleum sampai soal distribusinya. Jadi tidak ada satupun yang dipegang oleh swasta.
                                              Sebaliknya jika dipegang oleh swasta meskipun tidak semua , maka  mereka berbuat semau mereka, diantaranya menjual hasil pengeboran ke luar negeri. Tentu saja mereka menginginkan keuntungan yang sebesar-besarnya, dan imbasnya rakyat harus membeli minyak dengan harga yang mahal. Padahal daya beli masyarakat sangat lemah. 

Itulah kekejaman sistem sekuler, mereka hanya mementingkan materi dan keuntungan. Siapa yang memiliki uang banyak dia akan pegang kendali. Tak peduli pihak lain tersakiti. Dimana keterikatan satu sama lain hanya berasas manfaat dan keuntungan, tidak lainnya.

Sangat disayangkan keadaan seperti ini terus berlanjut dan terjadi di negara kita. Negara kaya tapi rakyatnya kelaparan. Ini adalah buah sistem sekuler yang merajai, membuat rakyat seolah tak berarti. Pemerintah sebagai penanggung jawab rakyat telah abai dalam tugasnya. Rakyat dipaksa untuk hidup susah dengan kebijakan-kebijakan yang menjepit rakyat. 

Sistem sekuler, sistem buatan manusia yang hanya mementingkan materi dan kepuasan diri mereka sendiri menjadi bola api panas yang terus menggelinding dan membakar rakyat yang berada di bawah. Orang-orang sekuler menolak diatur oleh agama. Mereka menolak agama untuk mengatur dan hanya memikirkan materi serta manfaat dalam kehidupannya. Mereka menolak menggunakan sistem yang sudah pasti kebenarannya. Sistem yang berasal dari Sang Pencipta, telah memberi aturan dan hukum terbaik, benar, juga lengkap yaitu sistem Islam. Islam mengatur semua sisi kehidupan dari ekonomi, sosial, politik, dan lainnya.

Dalam sistem ekonomi Islam disusun tiga asas yaitu kepemilikan, pengelolaan, dan kepemilikan serta distribusi kekayaan kepada masyarakat yang hidup dalam naungan daulah  Islam. 

Kepemilikan menurut Islam dibagi menjadi tiga bagian yaitu kepemilikan individu, umum, dan negara. Disebutkan bahwa benda-benda yang dibutuhkan dan menguasai hajat hidup orang banyak maka kepemilikannya bersifat umum dan negara mengelola dan mengatur pemanfaatannya. Hasil yang didapat dari pengelolaan ini dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas umum untuk kesejahteraan rakyat  seperti jalan raya, jembatan, pembangunan, pembiayaan sekolah, dan yang lainnya.

Peranan negara dalam hal ini sangat besar. Negara mengelola dengan sebaik-baiknya agar memperoleh hasil yang maksimal dengan menyiapkan infrastruktur, teknologi yang canggih, dan sumber daya manusia yang handal agar optimal dalam mengelola milik umum ini. Hasilnya digunakan untuk  kesejahteraan rakyat. Negara tidak akan membiarkan pihak swasta mengambil alih dan keuntungan dalam pengelolaan milik umum ini.

Rasulullah pernah bersabda: "Tidaklah seseorang memerintah selama 10 tahun atau lebih, dan tidak berlaku adil di antara mereka, kecuali ia akan datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan dirantai dan dibelenggu." (Mustadrak Al-Hakim No.7105)

Hadis ini merupakan peringatan bagi pemimpin yang zalim dan tidak berperilaku adil bahkan membiarkan rakyatnya kesusahan. Seharusnya seorang pemimpin sebagai pelayan umat sangat memperhatikan dan menjunjung tinggi hak rakyat agar Allah Swt. rida dan memberi kemakmuran atas negeri itu.

Wallahu a'lam bishawab

Post a Comment

Previous Post Next Post