Membangun Generasi Saleh


Oleh Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)

Sekolah, pondok pesantren maupun kampus sebagai ajang untuk menitipkan anak-anak kita agar mendapatkan ilmu sesuai harapan yang diinginkan. Saat ini bisakah kita tenang menitipkan anak-anak kita di tempat tersebut? Banyaknya berita yang membuat tidak nyaman kita dalam menitipkan anak-anak adalah terjadinya berbagai kasus yang terjadi justru di dunia pendidikan. Baik itu adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oknum tidak bermartabat di dunia pendidikan, terjadinya tindak kekerasan sesama peserta didik, maupun korupsi yang dilakukan oleh oknum pendidik.

Dikutip dari Kompas.com, 22 Agustus 2022, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyatakan bahwa kejadian seorang rektor yang tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap menjadi pelajaran untuk melakukan perbaikan.

Adapun Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam kasus dugaan suap penerimaan calon mahasiswa baru tahun 2022 di Lampung, pada Jumat (19/8/2022).

“Kejadian ini juga menjadi pembelajaran bagi kami untuk terus menerus melakukan perbaikan tata kelola dan peningkatan pengawasan dengan tetap mendorong otonomi perguruan tinggi yang sehat dan akuntabel,” kata Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) Nizam saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/8/2022).

Pemberitaan ini tentu membuat miris  para peserta didik maupun orang tua.
Semestinya di dunia pendidikan mendapatkan suri teladan yang baik, yang mampu menjadi contoh bagi peserta didik. Justru mendapatkan contoh maupun perilaku dari pemangku pendidikan yang tidak etis. Adanya kasus korupsi yang terjadi di dunia pendidikan tentu mencoreng nama baik. Hal ini juga menjadi was-was bagi orang tua karena mendapatkan contoh yang tidak mumpuni dari seorang pendidik. Adanya kasus kelam yang mewarnai dunia pendidikan tentu harus menjadi warning dan penuh kehati-hatian dalam menitipkan peserta didik. Khawatir anak-anak yang kita titipkan justru mendapatkan mental yang buruk. Disebabkan lingkungan pendidikan yang tidak memberikan rasa nyaman untuk belajar. 

Dunia pendidikan dalam Islam terbukti mampu mencetak generasi salih karena sistem pendidikan yang dipakainya berasal dari Dzat Yang Maha Agung. Pendidikan Islam adalah sarana untuk menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan Islam dapat tercapai dan berjalan dengan lancar. Dalam hal ini negara bertanggung jawab penuh atas pendidikan warga negaranya. Seorang kepala negara atau yang dalam Islam disebut sebagai khalifah akan memberikan layanan pendidikan secara optimal dengan biaya yang murah ataupun gratis. Adapun sebagai tenaga didik akan diberikan fasilitas serta gaji yang tinggi sesuai dengan tingkat kepiawaian dalam mendidik. 

Bahkan karya dari warga negaranya akan dihargai sesuai standar emas dan perak. Dimana mata uang dalam negara yang berbasis Islam atau yang disebut daulah Islam,  adalah dinar dan dirham. Setiap karya tulis akan dihargai sesuai dengan berat timbangan dari buku karya yang ditulisnya. Sehingga hal ini memacu warga negaranya untuk berprestasi. 

Banyaknya para ahli yang terbukti berprestasi dalam mengembangkan ilmunya karena pendidikannya berbasis Islam.

Diantaranya Al Khawarizmi ialah seorang ilmuwan muslim yang bergerak dalam bidang matematika dan astronomi. Berkat dirinya, ilmu hitung bisa berkembang pesat dengan konsep-konsepnya yang sangat bermanfaat bagi manusia saat ini.

Kindi (805-873 M)
Nama lengkapnya Yaqub bin Ishak Al-Kindi, lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Baghdad pada tahun 873 M. Al-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif.

 Ibnu Sina dikenal juga sebagai "Avicenna" di dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia. Ia juga seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Kedokteran Modern

Demikian generasi yang dihasilkan dari kejayaan Islam. Masihkah tetap bertahan dalam era yang menjauhkan Islam dengan dunia pendidikan maupun memisahkan agama dari kehidupan? Saatnya kembali kepada sistem Islam kembali kepada aturan Allah secara sempurna.

Al Qur`an disamping sebagai kitab sucinya umat Islam juga merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Sebagai kitab suci, Al Qur`an harus diimani dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga dalam sebuah rumah tangga maupun sebagai warga masyarakat, bangsa dan negara.

Allah SWT berfirman dalam  surat Al-Maidah : 50: 
"A fa ḥukmal-jāhiliyyati yabgụn, wa man aḥsanu minallāhi ḥukmal liqaumiy yụqinụn

"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah."

Wallahu a'lam bishawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post