Memakai Jilbab Itu Kewajiban, Bukan Paksaan

Oleh: Jasmine Fahira Adelia Fasha

Anggota Komunitas Muslimah Menulis Depok

 

Kasus siswi SMA 1 Banguntapan yang dipaksa oleh gurunya menggunakan jilbab menuai banyak perhatian masyarakat. Pasalnya, siswi tersebut menjadi depresi hingga ibu korban ikut bersuara dan meminta pertanggungjawaban sekolah. Namun pihak sekolah tidak membenarkan adanya berita tersebut karena yang terjadi tidak sesuai dengan yang beredar di media massa. Seperti yang disampaikan pada Kompas.com, pada intinya sekolahnya tidak seperti yang ada di pemberitaan sebab tidak mewajibkan yang namanya jilbab.

Kejanggalan justru terjadi ketika HA, sang ibu dari siswi yang dipaksa menggunakan jilbab mengatakan bahwa sekolah memang mewajibkan para murid menggunakan jilbab. Diawal sekolah anaknya pernah bercerita bahwa sekolahnya diwajibkan pakai jilbab, baju lengan panjang dan rok panjang.

Terlepas dari adanya peraturan dalam berpakaian tersebut, yang harus jadi perhatian khusus masyarakat sebenarnya bagaimana peran orang tua dalam mendidik anak serta bagaimana peran tenaga pendidik yaitu sekolah dalam memberikan edukasi kepada para muridnya.

Sebagai seorang Muslimah, tentu tahu bahwa jilbab atau jalabah merupakan suatu kewajiban yang harus kita taati dalam kehidupan sehari-hari bukan paksaan. Allah SWT sendiri yang berfirman dalam surah al-Ahzab ayat 59 yang isinya,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang" (QS al-Ahzab: 59).

Maka berbicara mengenai anak, sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk mendidik serta menguatkan akidah dari anak-anak tersebut. Khususnya dalam bab berpakaian, orang tua lah yang sejatinya harus memberikan pemahaman kepada anaknya untuk berpakaian sesuai dengan yang sudah Allah tetapkan dalam syariat.

Jika orang tua sudah membiasakan anak dalam berpakaian sesuai syariat Islam, maka anak pun akan terbiasa. Hal ini tentu bisa menjadi evaluasi bagi para orang tua untuk terus menumbuhkan mental pembelajar. Agar orang tua mampu memberikan tsaqafah Islamiyah sesuai dengan Qur’an dan sunnah kepada anak-anak.

Selain orang tua, tenaga pendidik atau guru juga turut berperan dalam proses pengembangan diri anak. Maka sebagai tenaga pendidik yang mendapatkan amanah dari orang tua murid, tentu lah tidak bisa sembarangan dalam memberikan pemahaman kepada anak murid.

Dalam Islam, kita memiliki kewajiban dalam amar ma’ruf nahi munkar kepada sesama Muslim lainnya. Namun dalam menyampaikan suatu kebenaran, memerlukan seni dalam berbicara kepada setiap manusia. Esensi dalam berdakwah tentulah ada pada pesan yang disampaikan, namun ada hal yang lebih penting yaitu bagaimana memberikan atau menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Maka dalam berdakwah, tentu cara yang kita harus lakukan adalah merangkul bukan menghakimi. Jika berbicara mengenai kasus siswi yang dipaksa menggunakan jilbab, umat Muslim pasti sepakat dengan adanya kewajiban dalam menggunakan jilbab karena itu lah yang sejatinya sudah Allah sampaikan di dalam Al-Qur’an tidak bisa dibantah lagi.

Namun, seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya. ini adalah teguran keras bagi para orang tua serta tenaga pendidik dalam memberikan pemahaman kepada anak dengan cara yang baik serta tidak menghakimi secara personal maupun kelompok. Dan ini bisa menjadi teguran sekaligus adanya penanggulangan soal adab dalam berpakaian sesuai syariat Islam. Baik masyarakat secara umum, negara, orang tua dan tenaga pendidik agar lebih peduli dengan kondisi umat saat ini.[]


Post a Comment

Previous Post Next Post