Promosi Holywings Berbunyi Agama Islam Ternoda Lagi


Oleh: Erlike Handayani
Pemerhati Remaja

Seperti membangunkan singa yang sedang tidur, kembali Islam di nista lagi. Tak jera-jera, aksi penistaan ini tampak semakin terang-terangan untuk memusuhi umat Islam. Kembali terkuak sebuah akun di media sosial pada DetikNews, Rabu (26/6/2022) tentang promo minuman beralkohol gratis dari Holywongs untuk warga yang bernama ‘Muhammad' dan ‘Maria'. Hal ini sontak mengundang  respons dari umat Islam.

Kemarahan tercampak ketika akun promosi minuman haram tersebut melontarkan kalimat, “Dicari yang punya nama Muhammad dan Maria. Kita kasih Gordon’s Dry Gin atau Gordon’s pink.” Promosi tersebut jelas tertuju pada penistaan agama. Nabi Muhammad adalah Rasul yang mulia, yang seharusnya di junjung kemuliaannya. Bukan malah dijadikan bahan olok-olokan untuk kepentingan dan asas manfaat semata.
 
Demi melariskan dagangan dan menggaet banyak pelanggan, agama pun menjadi korban. Sistem bersandarkan kapitalis sekularis menjadikan masyarakatnya bebas mengekspresikan sesuatu tanpa pandang bulu. Sehingga promosi barang haram pun tidak lagi melihat syariat Islam. Semua di hantam agar mendapatkan keuntungan besar. 

Mirisnya lagi, respons umat Islam terhadap promosi ini justru mendapat tudingan pahit. Radikalisme dan Islam moderat tertancap pada umat Islam. Sebaliknya, jika hal ini di diamkan saja, barulah dipandang sebagai muslim yang toleransi dan bersahaja. Umat Islam seakan dipaksa bungkam ketika agamanya di hina dan tersudutkan. Ini akibat tidak adanya tindakan tegas bagi pelaku penista agama.  Penguasa terlihat santai setiap kasus ini terjadi. Kebebasan selalu berpihak kepada siapa saja yang mampu memberikan keuntungan. Akibatnya ketika promosi holywings berbunyi, agama Islam ternoda lagi.

Islam sangat melindungi hak-hak manusia, bahkan seluruh kehidupan manusia diatur dengan syariat. Bagi pelaku penista agama akan ditindak sesuai kebejatan yang dilakukan. Agar tidak ada lagi penista-penista agama berikutnya. Begitu juga penguasa, dituntut menjadi pemimpin yang bertanggung jawab atas segala tindakan yang merusak kepada Agama Islam. Sebagaimana di jelas dalam firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah, ayat: 57

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَـتَّخِذُوا الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا دِيۡنَكُمۡ هُزُوًا وَّلَعِبًا مِّنَ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلِكُمۡ وَالۡـكُفَّارَ اَوۡلِيَآءَ‌ ۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan pemimpinmu orang-orang yang membuat agamamu jadi bahan ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu dan orang-orang kafir (orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman.
Dan kita sebagai umat muslim juga di wajibkan ut untuk menolong agama Allah.


Kemudian di jelaskan lagi dalam firman Allah Al-Qur’an surat Muhammad, ayat: 7 yang berbunyi, 

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ تَـنۡصُرُوا اللّٰهَ يَنۡصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ اَقۡدَامَكُمۡ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Sebagai umat muslim kita berkewajiban menjaga agama ketika dilecehkan. Namun pelaksanaan akan hukuman bagi pelaku penista tidak serta-merta dilakukan begitu saja. Tentunya peran pemimpin dan negara juga sangat dibutuhkan dalam kasus ini. Memiliki pemimpin yang adil serta bertanggung jawab terhadap agama sangat didambakan oleh setiap muslim. Agar penistaan agama tidak bermunculan dan memberikan hukuman yang setimpal berdasarkan syariat Islam sebagai efek jera.

Hanya sistem Islam yang mampu menuntaskan seluruh permasalahan umat. Termasuk hukuman para penista agama yang meresahkan umat Islam. Terciptanya Islam yang aman dari bunyi promosi yang mengarah pada penistaan dan penodaan agama. 

Wallahu‘alam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post