Karut Marut Manusia di Negeri Zamrud Katulistiwa


Oleh: Irma Hidayati, S.Pd
Pegiat Dakwah

Miris. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi saat ini. Kembali dan kembali terdengar  kasus peredaran narkoba. Terlebih lagi pengedarnya adalah seorang ibu rumah tangga. Peristiwa kali ini terjadi di Probolinggo, Jawa Timur. Slama  mengedarkan narkoba berjenis okerbaya kepada tetangganya yaitu para nelayan. Diduga pelaku melakukan aksi kriminal tersebut karena himpitan ekonomi.

Diketahui, wanita paruh baya ini bekerja sebagai buruh cuci. Karena hutang yang menumpuk maka ia nekat menjual barang haram ke para nelayan. Sebagai tambahan penghasilan guna membayar hutangnya. Alih-alih hutang terbayar malah masuk bui.

Dilansir dari beritajatim.com, 6/6/2022, Selama dua bulan terakhir, Polres Probolinggo berhasil mengungkap 22 kasus penyalahgunaan narkotika dan obat keras berbahaya (okerbaya). Kepolisian mengamankan 23 orang tersangka, yang terdiri dari 22 tersangka laki-laki, seorang lainnya perempuan.

Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya, menyatakan dari 22 kasus yang berhasil diungkap tersebut, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti 14,51 gram sabu, 35.490 butir pil okerbaya, 140 botol arak dan 40 botol anggur merah dengan total 236 liter.

Negeri Darurat Narkoba 

Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim sangat besar. Namun kenyataannya sangat miris, sebagai muslim terbesar justru menjadi negara darurat narkoba.  Hal ini ditandai dengan tingginya angka pengguna dan angka kematian akibat narkoba.

Tidak hanya sebatas pengguna, Indonesia juga menjadi surga bagi para pengedar. Dikarenakan mudahnya mendapatkan barang terlarang itu. Mulai dari kalangan masyarakat umum sampai menjadi budaya bagi kalangan artis. Kondisi ini diperparah lagi karena para generasi muda terseret pula dengan barang haram ini. 

Meskipun penangkapan sering dilakukan pihak berwajib tetapi kasus seolah terus menjamur. Setiap hari terdengar berita hangat terkait narkoba. Bahkan menurut BNN, peredaran narkoba sudah masuk ke pelosok desa dan pedalaman hutan di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.

Jenis narkotika saat ini pun beragam. Semakin memanjakan penggunanya sampai menjadi hobi dan kebutuhan pokok, sehingga jika tidak memakai sehari saja menimbulkan kegelisahan dan bila tidak dipenuhi akan menjadi kecanduan.

Pemasok narkotika terbesar ke Indonesia adalah negara China. Pada awal tahun 2022 modus pemasok berasal dari Timur Tengah yang datang melalui Malaysia lalu masuk ke Indonesia (Kompas.com 1/1/2022). 

Kapitalis Sekuler Mencengkeram Generasi

Kondisi ini sangat berbahaya bagi kelangsungan generasi. Yang notabene merekalah penerus bangsa. Walaupun penyuluhan tentang bahaya narkoba sudah sering dilakukan. Penangkapan pelaku terus digencarkan, tetapi peredaran narkoba seakan tidak ada penyelesaiannya.

Penerapan sistem sekuler kapitalis di tengah kehidupan masyarakat sesungguhnya akar dari permasalahannya. Standar manfaat dalam pemikiran liberalisme telah melahirkan gaya hidup hedonisme yang memuja kenikmatan jasmani setinggi-tingginya. Kerusakan semakin bertambah karena agama dilarang ikut mengatur dalam kehidupan bermasyarakat. Inilah ideologi sekulerisme yang menjadi biang permasalahan di negeri ini.

Kemiskinan Memicu Kriminalitas

Kondisi perekonomian masyarakat semakin menurun, akibat naiknya berbagai bahan pokok. Beban hidup keluarga membengkak dengan stagnannya penghasilan. Kemiskinan ini berlangsung sistemis, sehingga rawan terjadinya kriminalitas. Padahal di negeri zamrud katulistiwa ini melimpah kekayaannya. Namun tak mampu menjadikan seluruh warganya kaya dan sejahtera. Kemiskinan dan beragam kriminalitas menjadi PR di negeri ini.

Akar mendasar terjadinya kemiskinan adalah salah kelolanya sumberdaya alam oleh penguasa negeri ini. Sistem kenegaraan yang diemban penguasa bersumber dari Sekuler Kapitalis. Sistem perekonomian yang berasaskan riba serta pasar saham semakin memperburuk kondisi keuangan negara.

Kemiskinan yang merajalela dan ketimpangan yang begitu tinggi telah melahirkan problem sosial yang begitu besar. Tingginya kemiskinan telah meningkatkan angka kelaparan yang berujung pada kriminalitas. Hal ini semakin meresahkan masyarakat.

Kapitalis Sekuler Mencengkram Sumber Daya Alam

Sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, Indonesia menjadi incaran negara imperialis. Banyak negara besar yang berebut untuk mengeksplorasi kekayaan alam negeri ini. Mulai dari Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Perancis, China, dan Jepang melalui korporasinya. Seperti Freeport, Newmont, Exxon mobile, Shell, PetroChina, Mitsubishi Oil, dan lainnya.

Tak kalah bersaing, korporasi lokal turut mengeksplorasi sumber daya alam Indonesia. Ditambah korporasi para pejabat di negeri ini yang semakin dipermudah dalam menguasainya. 

Sungguh wajar kekayaan negara bisa dimiliki oleh segelintir orang karena besarnya modal yang mereka miliki. Paradigma pengelolaan sumber daya alam tersebut bisa terjadi karena penerapan kapitalis sekuler. Dalam sistem ini negara bisa memberi peluang kepada siapa saja termasuk korporasi swasta baik dalam negeri atau luar negeri untuk mengelola SDA. Privatisasi adalah asas dalam ekonomi kapitalis. Akibatnya hasil pengelolaan SDA hanya dinikmati oleh pihak korporasi sedangkan rakyat sebagai pemilik kekayaan hanya bisa gigit jari.

Islam Solusi Berbagai Permasalahan 

Jika permasalahan yang muncul karena sistem kapitalis sekuler yang saat ini diterapkan. Lalu kemiskinan yang sistemik, dan maraknya kriminalitas sampai tumbuh suburnya kejahatan peredaran narkoba. Maka sudah selayaknya sistem kapitalis sekuler ini kita buang pada sampah peradaban. Saatnya kita beralih pada sistem terbaik yang bersumber dari sang Pencipta alam semesta.

Sistem Islam mampu membongkar peradaban rusak dan menggantinya dengan yang benar, sesuai fitrah manusia, dapat memuaskan akal, dan menentramkan hati.

Jelas bahwa dalam sistem Islam setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Perbuatan baik akan bernilai pahala, sebaliknya perbuatan buruk bernilai dosa. Penyalahgunaan narkoba termasuk perbuatan buruk yang pelakunya akan mendapatkan sangsi di akhirat meskipun ketika di dunia bisa terbebas dari jerat hukum.

Rasulullah Saw bersabda, "Sesungguhnya Allah harus memenuhi janji bagi siapa saja yang meminum minuman yang memabukkan untuk memberinya minuman thitanal khabal". Mereka bertanya, "Ya Rasulullah apakah thitanal khabal itu?" Rasulullah bersabda: "keringat penduduk neraka atau ampas (sisa perasan) penduduk neraka". (HR.Muslim no.2004, dari Ibnu Umar).

Islam juga mewajibkan negara untuk menjaga keimanan dan menjaga akal rakyatnya. Dengan menanamkan keimanan yang benar agar taat hukum Allah, sehingga hanya orang yang imannya lemah yang terjerumus dalam narkoba. Selain itu penerapan hukum sangsi terhadap pelaku narkoba akan menimbulkan efek jera dan mampu mencegah dilakukannya kejahatan ini. Sebab narkoba hukumnya haram. Baik mengkonsumsi apalagi memproduksi dan mengedarkannya adalah dosa, sehingga masyarakat tahu dan paham bahwa hukuman kejahatan narkoba adalah ta'zir. Dimana hukumannya diserahkan kepada ijtihad qodhi. Sangsinya bisa berupa penjara, denda, jilid cambuk, dan diekspos bahkan sampai pada hukuman mati dengan melihat tingkat kejahatannya. Oleh karenanya orang akan berpikir ulang bila akan menggunakan narkoba atau mengedarkannya. Dalam sistem Islam akan mampu memberantas kejahatan penyalahgunaan narkoba.

Sistem Islam juga mengatur pengelolan sumberdaya alam menjadi kepemilikan umum. Rakyat berhak akan kekayaan tersebut. Negara diberi mandat untuk mengelolanya. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Kaum Muslim bersekutu dalam tiga hal: yaitu air, Padang rumput, dan api"(HR. Al Bukhari).

Pemanfaatan sumber daya alam diberikan langsung kepada rakyat seperti kebutuhan minum, pertanian, dan penggembalaan ternak di padang rumput. Ada juga pemanfaatan di bawah pengelolaan negara seperti eksplorasi tambang. Hasilnya akan dimasukkan ke kas negara yang akan digunakan untuk kepentingan masyarakat.

Oleh karena itu, tidak benar jika sumber daya alam diprivatisasi swasta lokal maupun asing. Tindakan ini akan merugikan pemilik kekayaan dalam hal ini rakyat. Hanya dengan pengelolaan sesuai hukum Allah Swt. manfaat sumber daya alam bisa dirasakan oleh masyarakat seluruhnya dan membawa kesejahteraan.
Wallahu a'lam bishshawab

Post a Comment

Previous Post Next Post