Sakit Kronis Ulah Kapitalis



Oleh Ammy Amelia
(Muslimah Peduli Umat)


Dengan menurunnya angka pandemi, bukan berarti problematika di negeri ini telah tuntas dan menemukan solusi. Sebab, bersamaan dengan kasus pandemi yang melandai, nilai harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat justru melambung tinggi.

Setelah fenomena minyak langka dan harganya yang mahal luar biasa, kini masyarakat kembali dikejutkan dengan kenaikan pajak dan BBM. Di mana dilansir dari Kompas.com (2/4/2022), pemerintah resmi mengumumkan adanya kenaikan PPN 11% dan BBM jenis Pertamax menjadi Rp12.000. Kondisi ini kian memperparah penderitaan yang harus ditanggung masyarakat, karena kenaikan tersebut akan berimbas pada beban biaya kehidupan yang semakin mahal. Bak pasien yang baru pulih dari sakit, akhirnya harus kembali sakit, malah kini sakitnya semakin kronis. Sungguh miris. 

Inilah sederet penderitaan rakyat yang tak kunjung habis. Hal yang niscaya terjadi ketika sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem kapitalis. Kehidupan bernegara diatur sesuai asas manfaat. Di mana para pemimpin akan lebih mengutamakan kepentingan yang mendatangkan manfaat bagi pribadi dan golongannya. Mereka seolah tidak peduli akan kebutuhan dan nasib rakyat. Adapun tujuan menciptakan kehidupan yang sejahtera bak mimpi di siang bolong semata.

Sistem kapitalis semakin jelas terlihat kebobrokannya. Hanya Islam satu-satunya sistem dan ideologi yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan di negeri ini. Bahkan Islam mampu menyelesaikan berbagai konflik dan polemik di seluruh negeri secara global. Sebab Islam tidak hanya mengatur ibadah ritual, namun Islam juga mengatur dan mengurus masalah lainnya, diantaranya problem kenaikan harga  pangan. 

Islam menawarkan solusi paripurna untuk mengatasi kenaikan harga pangan. Salah satunya yaitu dengan kebijakan pemimpin untuk melakukan operasi pasar. Di saat harga bahan pangan murah dan melimpah, pemerintah akan membeli bahan tersebut dari para petani dengan harga yang cukup. Dengan begitu, mereka tidak akan  mengalami kerugian. Bahan pangan itu akan diolah dan disimpan untuk keperluan ke depan. Adapun saat harga pangan mulai tinggi, barang atau bahan pangan yang dibeli sebelumnya akan dikeluarkan dan dijual dengan harga murah sehingga masyarakat  tidak merasa berat membelinya. Selain itu, para pemimpin juga akan melakukan sidak dan memberikan sanksi tegas kepada distributor/penjual yang dengan sengaja menimbun barang agar harga naik. Sebab dalam Islam, mematok harga tinggi sehingga merugikan pembeli termasuk perbuatan dzolim. Dan jelas perbuatan tersebut haram hukumnya. 

Itulah solusi yang ditawarkan Islam dalam mengatasi kenaikan pangan. Dan solusi tersebut hanya dapat dijalankan dalam sistem pemerintahan Islam bernama Khilafah. Hanya Khilafah yang mampu mengatur kestabilan harga di tengah masyarakat sehingga pemenuhan kebutuhan masyarakat dapat terjamin secara maksimal. 

Dengan demikian, masihkah kita ragu pada solusi yang ditawarkan Islam? Solusi yang bersumber dari aturan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, aturan yang tidak ada keraguan didalamnya.

Wallahu'alam bishawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post