PNS Diganti Robot, Ilusi Kemajuan Bangsa



Oleh Juniwati Lafuku, S. Farm. 
(Pemerhati Sosial) 

Ramai diberitakan media nasional, mas masa suram PNS semakin dekat. Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan digantikan dengan robot kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Hal ini dilakukan dalam rangka percepatan reformasi birokrasi di era kemajuan teknologi yang sedang berlangsung saat ini. Hal ini masuk dalam rancangan pembangunan nasional (RPJMN 2020-2021). 

"Jadi (PNS digantikan robot), ke depannya pemerintah akan menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan pelayanan kepada publik. Jumlah PNS tidak akan gemuk dan akan dikurangi secara bertahap," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum Dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama (detik.com, 28/11/2021).

Era Digital: Membangun Peradaban Materialistik, Miskin Makna

Kabar akan digantinya pekerjaan manusia dengan robot memang bukan hal baru. Hal ini sudah lama diusulkan, sejak RI 1.0, dimana para ilmuwan berkompetisi untuk menemukan alat yang dapat membantu pekerjaan manusia, jadi lebih efisien, hemat waktu, tenaga dan pastinya hemat biaya. 

Per Agustus 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia sebanyak 9,1 juta orang. Adapun jumlah PNS di Indonesia per 30 Juni 2021 berdasarkan dara BKN adalah 4.081.824 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 3.132.774 di instansi daerah (77 persen) dan 949.050 orang di instansi pusat (23 persen). Jumlah tersebut mengalami penurunan 3,33 persen dibandingkan dengan 31 Desember 2020. 

Jika dibandingkan gaji PNS, tunjangan dan birokrasi yang mencapai komposisi APBN 15% atau sekitar 500 Triliun, tidak kalah besar dengan utang luar negeri yang harus dibayar secara periodik oleh pemerintah. Hampir 500 Triliun, belum termasuk utang pokok. Hal ini tentu lebih membebani APBN. 

Ketika pekerjaan manusia mulai diganti oleh robot, maka angka pengangguran akan semakin bertambah. Di sisi lain, terbukanya lapangan kerja baru pun semakin masif, namun harus diikuti peningkatan skill dan kompetensi. Jelas hal ini menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pasalnya, saat ini mencari pekerjaan sangat sulit, apatah lagi ketika sudah di gantikan oleh robot. 

Hari ini, kita hidup dalam peradaban yang materialistik namun miskin makna. Pembangunan fisik serta mengikuti tren global, telah melahirkan banyak masalah baru di tengah masyarakat. Padahal seharusnya, pembangunan yang berkelanjutan, dapat memberikan keadilan dan kesejahteraan pada masyarakat, sesuai dengan cita-cita bangsa. Tercapainya ketenangan, stabilitas dan meinggikan peradaban manusia. Bukan pembangunan yang menguntungkan para kapitalis dan memandang mengurus masyarakat dengan kaca mata untung dan rugi. 

Islam Melayani Masyarakat dengan Adil

Kemajuan sains dan teknologi adalah sebuah keniscayaan. Tergantung baik buruknya suatu peradaban dalam memanfaatkannya. 

Dalam sejarah, Islam pernah memimpin dunia selama 13 abad dengan masyarakat yang beragam agama, bangsa dan bahasa. Rahasia peradaban Islam terletak pada sikap adil penguasa dalam mengurusi rakyat tanpa pandang bulu. Semua kekayaan milik umat dikembalikan kepada umat dalam bentuk perbaikan pelayanan dengan prinsip kesederhanaan dalam aturan, kecepatan dalam pelayanan dan profesionalitas para pengurus negara. 

Cara pandang negara terhadap pengurusan rakyat bukan cara pandang untung rugi seperti hari ini. Kebijakan yang menganggap bentuk pelayanan perlu dikurangi karena membebani negara. Justru sebaliknya, negara memiliki cara pandang berlandaskan rasa takut kepada Allah, dengan memenuhi hak tiap individu tanpa kecuali. Mengerahkan segenap upaya agar masyarakat sejahtera dan berperadaban tinggi. 

Adapun kehadiran teknologi, akan dimanfaatkan untuk perbaikan pelayanan tanpa harus menciptakan rasa khawatir di tengah masyarakat. Terutama bagi lelaki dewasa sebagai pencari nafkah. 

Oleh karena itu, sudah saatnya kita berjuang untuk menerapkan sistem yang telah Allah berikan. Supaya kesejahteraan bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia.

Wallahu a'lam bishawwab

Post a Comment

Previous Post Next Post