Gerakan Keluarga Berdoa, Bisakah Atasi Bencana?

Oleh: Zulia Adi K, SE
(Pemerhati Masalah Sosial)

Kondisi Indonesia yang mencekam karena korban virus Covid-19 berjatuhan menimbulkan kepanikan berbagai kalangan. Berbagai himbauan dari pemerintah dan kalangan tenaga kesehatan agar masyarakat patuh pada protokol kesehatan juga semakin gencar. Termasuk di dalamnya himbauan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yang mengirimkan surat resmi  kepada kepala desa, pendamping desa dan warga desa untuk menggelar doa bersama.

Dalam surat tersebut, Halim menghimbau agar seluruh pihak melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Adapun doa ini dilakukan guna menyikapi kondisi melonjaknya angka Covid-19 di Indonesia. Halim berharap doa bersama dilakukan rutin dan dilakukan bersama keluarga dirumahnya masing-masing.

Halim juga menghimbau agar seluruh pihak berdoa agar kuat dan tabah menghadapi pandemi. Selain itu, mereka juga dihimbau untuk mendoakan pemimpin dan masyarakat Indonesia agar dapat saling membantu dan menguatkan, serta bergotong royong dalam menangani pandemi Covid-19.

Tentu patut kita apresiasi himbauan doa bersama dari pak Mendes tersebut, apalagi dalam menghadapi situasi seperti saat ini tentu memang Kita sebagai umat beragama harus lebih memperbanyak doa  untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Akan tetapi yang perlu kita perhatikan di sini, apakah gerakan keluarga berdoa mampu mengatasi bencana?
Karena kalau aita lihat masalah Covid-19 ini sudah cukup kompleks dan memang butuh di urai satu per satu permasalahan tersebut sehingga mendapatkan solusi yang mumpuni karena memang berdoa itu perlu tapi ikhtiar langkah-langkah nyata untuk keluar dari suatu permasalahan juga tidak boleh di abaikan.

Di samping itu, himbauan doa bersama tersebut juga selayaknya ditujukan untuk para penguasa karena memang masalah pandemi adalah masalah bersama.Terlebih lagi ketika masyarakat dan penguasa benar membutuhkan pertolongan Allah Swt untuk segera keluar dari pandemi ini, tentu tidak hanya doa saja yang dilakukan namun juga taubatan nasuha.

Kita semua harus menyadari sudah terlalu lama mengabaikan aturan-Nya. Kita terlalu sombong dan justru bangga terhadap aturan buatan manusia yang justru menyengsarakan. Karena memang aturan tersebut dibuat hanya untuk kepentingan segelintir manusia dan tentu dampaknya kita bisa merasakan kezaliman ada di mana-mana. Kerusakan moral dan juga berbagai bidang kehidupan yang juga tidak kalah parahnya. Apalagi aksi koruptor yang semakin merajalela.

Dengan melonjaknya korban pandemi ini, sudah sepatutnya kita sadari kesalahan-kesalahan kita dan taubat bersama atas kelalaian dan kesombongan karena telah meninggalkan syari'at-Nya. Tentu diiringi dengan ikhtiar dan juga doa dari berbagai elemen bangsa ini untuk kembali kepada aturan-Nya. Mengambil Islam secara kafah untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. Karena Allah Swt juga sudah menjelaskan dalam Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 50 yang artinya:

"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?"

Disebutkan juga dalam surat Al-Qur'an surat al-Maidah ayat 49 Allah Swt berfirman yang artinya:

"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka.Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu..."

Jadi jelas bahwa Allah Swt telah memberi petunjuk di dalam Al-Qur'an, bahwa hukum yang terbaik untuk mengatasi berbagai solusi kehidupan di dunia yaitu hukum Islam. Hukum yang berasal dari Sang Pencipta yang tidak terkontaminasi berbagai kepentingan manusia. Sehingga kehidupan sejahtera bisa terwujud secara nyata.

Jadi sudah seharusnya tidak hanya doa bersama di dalam keluarga tetapi sertailah dengan taubatan nasuha dari berbagai elemen anak bangsa dan kembali kepada syari'at-Nya.

Wallahu a'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post