4 Fase Dampak Broken Home


By : Melia Putri
Mahasiswi Kampus UINIB 

Broken home bukan hanya berkaitan dengan perceraian atau perpecahan dalam keluarga, namun juga keluarga yang tidak utuh, dalam hal ini ayah dan ibunya tidak dapat berperan dan berfungsi sebagai orangtua yang sebenarnya. 

Broken home identik dengan perceraian orangtua karena pertengkaran atau KDRT. Namun, secara psikologi, anak bisa merasakan broken home pada keluarga utuh. Kondisi ini bisa berdampak pada perkembangan anak remaja.
empat fase dampak broken home ini yaitu :

1. Fase pertama adalah perpecahan keluarga atau kematian cinta kasih dalam keluarga
Karna Fungsi cinta kasih ini perlu dimaknai sebagai fungsi untuk memperkuat keharmonisan hubungan antara anggota keluarga. Bukan saja antara suami dan isteri, tetapi juga antara ayah dan anak, ibu dan anak serta anak dengan anak. Fungsi ini perlu dihidupkan karena pada dasarnya rasa cinta kasih sayang antara setiap anggota keluarga, antar kekerabatan, serta antar menciptakan dasar untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Dalam hal ini keluarga, khususnya orang tua, diupayakan agar mampu membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan pasangannya maupun dengan anak-anaknya. Selain itu mampu menghadapi antar anggota keluarga secara bijaksana.

2. Fase kedua adalah fase keterasingan, kekosongan dan kesendirian seorang anak korban broken home.
Kamu takut bahwa orang lain akan mengecewakan atau mengkhianati kamu. Jadi, kamu benar-benar memilih orang-orang yang akan dijadikan teman. Kamu juga cenderung selalu sendirian tanpa berniat berteman. Namun, tak ada seorang pun yang paham dengan penderitaanmu itu. Bahkan kedua orang tuamu sendiri. Kamu tak punya orang lain yang bisa kamu percayai dan tak punya seseorang untuk bertukar cerita. Hidupmu penuh akan kekosongan dan tak ada ekspresi bahagia didalamnya.

3. Fase ketiga adalah fase pertumbuhan kedewasaan saat korban broken home memiliki rasa memberontak, rasa ingin balas dendam.

Balas dendam (revenge) adalah tindakan menyakiti atau melukai orang lain akibat adanya sakit hati atau kesalahan yang dialami oleh seseorang. Balas dendam juga bisa terjadi karena adanya keinginan untuk melakukan retribusi. Meskipun kadang perasaan inigin membalas dendam ini tidak kita akui, namun balas dendam adalah salah suatu perasaan intens yang muncul pada setiap manusia. Alih-alih dapat menyembuhkan Anda dari sakit dan melanjutkan hidup, penelitian justru menyebut balas dendam hanya akan membuat Anda tetap tidak bahagia

4. Fase keempat adalah fase kedewasaan saat korban broken home mulai menemukan bahwa pelarian, protes, ketidakikhlasan bukanlah jalan keluar.Korban mulai memiliki mimpi dan tujuan untuk diperjuangkan, korban mulai harus mengisi hidupnya dengan soul of life, kehidupan yang memiliki nyawa, kehidupan yang memiliki jiwa untuk meraih mimpi dan cita-citanya.

Sebagai contoh nya dibidang pendidika "nama siswanya Fahmi Nurhidayat, klas IX-3, tinggal bersama kedua orang tuanya yang statusnya masih kontrak dan kedua orang tuanya masih utuh. Perilaku anak tersebut tidak nakal dan tidak mengganggu suasana belajar, Cuma gairah belajar yang tidak ada dan hampir semua tugas-tugas guru tidak dikerjakan"_

Post a Comment

Previous Post Next Post