Cerdas Akal di Era Digital


Oleh : Ummu Arsyila

Saat ini kebanyakan masyarakat tenggelam dalam pemikiran kapitalis-sekuler. Sudah hampir 100 tahun  pemikiran sekuler ditanamkan di negeri-negeri muslim. Semakin banyaknya pengguna media sosial dan berkembangnya aplikasi, memudahkan penyebarluasan gaya hidup hedonis-sekuleristik. Tidak cukup sampai  disitu , melalui televisi hingga buku pelajaran sekolah semakin membuat was-was para orang tua terhadap nasib penerus bangsa.

Belum lagi berbagai  problematika yang terjadi di tengah-tengah umat. Setiap harinya kita disuguhii puluhan bahkan ratusan kasus di seluruh dunia. Ideologi sekuler sudah sangat mempengaruhi generasi, hingga mereka lupa siapa pencipta, siapa yang patut dimintai pertolongan, dan sistem yang mampu menyelesaikan berbagai problem kehidupan.

Saat ini, umat tidak dapat memecahkan permasalahannya secara tuntas. Karena mereka memecahkan problematika tidak berdasarkan aturan dari Sang Pencipta, melainkan dengan aturan buatan manusia yang serba lemah, terbatas dan serba kurang.  Aturan yang dibuat manusia cenderung mengikuti hawa nafsu ketimbang mengikuti wahyu Allah.

Allah swt berfirman dalam QS. An Nisa ayat 2 “Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah”. Jadi manusia tidak pantas dijadikan sumber pemecah masalah karena tidak sesuai fitrah, terbukti dari banyaknya kasus yang tak kunjung usai.

Aturan yang dapat menyelamatkan umat hanya bersumber dari Allah swt. karena manusia berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Maka yang mengerti pantas atau tidak pantas aturan itu hanya Allah swt. Sebagai contoh : "Seseorang pemilik rumah yang biasa mengatur tata letak semua barangnya, bagaimana jika ada orang lain yang mengatur barang tersebut, pastinya pemilik rumah akan marah".

Sejak Nabi Muhammad SAW diutus untuk umat manusia hingga hari kiamat, Islam akan tetap menjadi inspirasi dan aspirasi bagi umat Islam. Karena Islam selalu memiliki solusi untuk memecahkan problematika umat. Islam bersumber dari wahyu Allah swt yang Maha Kuasa. Jika Islam diterapkan, niscaya akan membawa rahmat bagi sekalian alam, baik itu muslim atau non muslim.

Aturan Islam tidak akan pernah berubah, walau seiring berjalannya  waktu. Hingga di era digital sekalipun. Dalam bermedsos misalnya, harus tetap memperhatikan cara kita berkomunikasi dengan lawan jenis. Hanya dengan gadget di genggaman bisa saling bertatap muka, maka sudah seharusnya tetap menutup aurat dan tidak berbicara hal yang non faedah.

 Syeikh Taqiyuddin an Nabhani menyebutkan dalam kitabnya Nzhom fil al Islam "Apabila kita hendak mengubah tingkah laku manusia yang rendah menjadi luhur, maka tidak ada jalan lain kecuali harus mengubah mafhum-nya terlebih dahulu". Seorang dokter umat harus mempunyai keberanian, kekuatan, dan cerdas dalam berfikir, ikhlas karena Allah swt, dan tahu cara apa yang mampu mengubah sebuah pemikiran, karena pemikiran manusia itu berbeda-beda.    

Saatnya pemikiran kapitalis sekuler disingkirkan dari benak umat. Dan digantikan dengan pemikiran ideologis yang benar yang bersumber dari Pencipta alam semesta, manusia dan kehidupan. Dan sungguh beruntunglah orang-orang yang menjadi bagian dalam proyek ini. "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Imron:104).

Post a Comment

Previous Post Next Post