No title


Moderasi Agama Dibalik Narasi Radikalisme

Oleh : Ummu zamzam (Pendidik Dan Pemerhati Masyarakat Kalsel)

Berbagai kegiatan dilakukan pemerintah untuk menangkal terorisme dan radikalisme di Indonesia, termasuk di Banua Kalsel. Salah satunya dengan menggaungkan moderasi beragama di masyarakat Baru-Baru ini Pemerintah mengadakan kegiatan kunjungan dengan masyarakat sekitar.
Selain mempererat hubungan silaturahmi antara Polri dan masyarakat, kegiatan ini juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengetahui bagaimana ciri-ciri dari paham Radikalisme dan anti Pancasila.Perwira pertama Polri itu juga meminta kepada perangkat desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kampung Hijau itu untuk dapat membantu Polri dalam menciptakan situasi yang aman, damai dan sehat pada pelaksanaan Pilkada Serentak 2020."Kami mengimbau kepada masyarakat Kampung Hijau agar tidak terpecah belah dalam perbedaan pilihan saat Pilkada serentak 2020, berbeda pilihan itu wajar namun tetap jaga kerukunan dan keharmonisan antar warga," ujar Kanit Harkan Satpolair Polresta(AntaraBanjarmasin , Jumat/27/September)
Upaya framing negatif terhadap ajaran  Islam yang dibungkus dengan isu radikalisme ini semakin masif dilakukan oleh musuh-musuh Islam menggunakan tangan-tangan umat Islam sendiri. Sebab Barat sangat yakin jika kekuatan ideologi Islam bangkit, maka kekuasaan Kapitalisme pasti hancur. Inilah ketakutan terbesar mereka, Radikalisme dan terorisme adalah kata yang tidak asing lagi untuk di dengarkan, sebab kalimat ini selalu di utarakan oleh masyarakat. Mendengar dua kalimat ini tidak lain mengarah pada perbuatan negatif, sebab artinya dalam kamus bahasa Indonesia yaitu kekerasan. Oleh karena itu, mencegah radikalisme dan terorisme merupakan sikap yang layak dilakukan. 
Kemudian untuk istilah radikalisme dan terorisme seharusnya ditujukkan kepada oknum-oknum yang melakukan anarkis seperti penikaman terhadap para ulama dan tokoh Islam, mencoret-coret masjid dengan kalimat yang sangat tidak baik. Namun sayang, fenomena saat ini yang terjadi radikalisme dan terorisme  mengarah  kepada  kelompok-kelompok Islam yang  mengajak amar maruf nahi mungkar.Ketidak  jelasan tolak ukur radikal akhirnya menjadi rancu dan salah sasaran. Kemana arah bidikanpun menjadi liar dan ngawur,Untuk menentukan obyek sasaran target tertentu  yang diinginkan tercapai Sehingga  'radikalisme' yang di maksud adalah Islam. Agama inilah diidentikan dengan 'radikalisme'. Upaya pemerintah dibalik penangkal radikalisme tersebut, memiliki hasrat yang sangat besar untuk mencabut Islam dari akarnya.  Sehingga perhatian atas agenda khusus ini, teralihkan. Yang seharusnya  serius dalam memberantas bahaya lain seperti, bahayanya korupsi berjama'ah yang telah menggurita tak pernah tuntas. Dan juga penyerahan aset-aset vital negara pada korporasi asing serta hutang-hutang yang menggunung. Demikian juga kerusakan moral  anak bangsa, tidak dianggap persoalan besar yang merugikan aset sumber daya manusia mendatang.
Bagaimana agar umat dan masyarakat tidak salah paham dalam meartikan moderasi agama ini yaitu Harus ada upaya dakwah ke masyarakat untuk memahamkan tentang Islam Kaffah dan Islam Rahmatan Lil 'Alamin bahwa agama islam itu bukanlah agama yang keras dan islam itu agama yg di ridhoi Allah, sehingga  Sekaligus membongkar upaya makar musuh-musuh Islam terhadap umat Islam, Dan Islam adalah agama sekaligus sebuah ideologi.Aturannya yang sempurna meliputi semua aspek kehidupan Mengatur bagaimana berpakaian sampai mengatur masalah pemerintahan Termasuk jihad dan khilafah Siapapun yang taat pada aturan Allah secara sempurna bukanlah termasuk radikal. Apakah mungkin mengerjakan seruan Allah adalah termasuk kesalahan karena dianggap radikal sementara meninggalkan sebagian ajaranNya adalah kebaikan karena termasuk Islam moderat?
Walhasil, moderasi beragama merupakan langkah melemahkan dan mengaburkan ajaran Islam yang utuh. Generasi muslim dididik mengambil jalan tengah, bukan ketaatan total kepada sang pencipta  Allah SWT, Tidak bisa pula menanamkan akidah yang lurus, serta keimanan dan ketaqwaan yang tinggi pada-Nya Pandangan moderat justru akan menempatkan generasi muslim diantara iman dan kufur, taat dan maksiat, halal dan haram dan mentaati seluruh perintah Allah SWT dan Rasul-Nya adalah konsekuensi keimanan seorang muslim. Islam membimbing kaum muslimin dengan ajaran yang mulia serta memberi perlindungan harta, jiwa, akal, agama, keturunan, kehormatan, keamanan kepada segenap umat, baik muslim maupun non muslim.  
Allah SWT berfirman dalam QS AlBaqarah: 208, “Masuklah kalian dalam Islam secara kaffah...”. Allah menyeru kita untuk berislam secara sempurna bukan sebagian, bukan pula Islam moderat dan lainya Jika masih tetap dengan paham moderatnya dan menuduh umat Islam sebagai Radikal sama saja menuding ajaran Allah itu sesat, ketika  mentaati Allah SWT adalah mengambil seluruh syariat Islam, tanpa memilah mana yang mendatangkan manfaat maupun yang dirasa tidak. Termasuk mengambil ajaran Islam jihad dan khilafah Inilah julukan kebaikan bagi  kaum muslimin dari Sang Maha Pengatur. Karena kalian selalu mengerjakan yang baik- baik dan mencegah sesuatu perbuatan  yang tidak baik (kemungkaran).Perbuatan kebaikan ini didasari iman kepada Allah swt. Kebaikan yang  terlahir dari keyakinan pada aqidah Islam yang kokoh. Agama menjamin itu semua  karena tujuannya melahirkan orang-orang baik. Dan hanya masyarakat dan bangsa yang baik yang merespon   perintah dan larangan Allah SWT ini. Wallahu'alam bish-showab. [].


Post a Comment

Previous Post Next Post