Darurat Kekerasan Anak Butuh Solusi Mendasar


Oleh: Erna Ummu Aqilah 
Member Akademi Menulis Kreatif

Anak merupakan titipan Allah Swt kepada orangtua yang terpilih. Anak merupakan amanah sekaligus pelengkap kebahagiaan dalam berumah tangga. Namun di era kapitalis sekuler seperti saat ini, mendidik dan menjaga anak merupakan tugas yang berat, dan dibutuhkan kesabaran sekaligus ilmu agama yang kuat. Karena kita harus melawan arus sekuler yang merusak.

Dilansir dari REPUBLIKA.CO.ID, Surabaya (3/11/2020). Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur Andriyanto mengungkapkan, masih tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak sepanjang 2020. Data Sistem Informasi Online Kekerasan Ibu dan Anak(Simfoni) mengungkap adanya 1.358 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jatim yang tercatat hingga 2 November 2020.

Menurut Andriyanto, kekerasan banyak terjadi di lingkungan rumah tangga. Diduga, tingginya kasus kekerasan karena selama pandemi Covid-19 masyarakat banyak beraktivitas di rumah.

Selain kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Andriyanto juga menyoroti tingginya angka perceraian pada akhir September 2020. Tercatat lonjakan kasus sebesar 55.747 kasus perceraian ini harus segera dicarikan solusinya."Karena jika terjadi perceraian, suka tidak suka akan berdampak pada anak, pada konteks perlindungan anak akan muncul kasus penelantaran, pengasuhan, traficking," tegasnya.

Fakta ini semakin membuktikan kegagalan sistemik, sistem sekuler dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Tentu saat ini kita tidak bisa berharap lagi pada sistem yang terbukti gagal.

Jadi yang kita butuhkan adalah perubahan sistem secara mendasar. Karena dalam sistem sekuler kita dipaksa untuk menjauhkan ajaran agama dari kehidupan. Sehingga kita hidup dalam sistem yang membuat kita jauh dari perintah agama dan cenderung melanggar larangannya.

Sebagaimana kita ketahui dalam sistem sekuler anak-anak di bawah usia 18 tahun dianggap belum dewasa, padahal mereka telah baligh. Dan anehnya sebagian besar dari mereka telah melakukan berbagai perbuatan kriminal seperti seks bebas, narkoba, miras, pencurian, pemerkosaan, dan berbagai macam kekerasan lainnya bahkan sampai melakukan pembunuhan.

Selain karena ringannya hukuman, yang membuat mereka tidak jera dan takut untuk bertindak kriminal, juga karena minimnya pemahaman agama yang dimiliki sehingga mereka tidak takut untuk berbuat dosa.

Selain itu dalam sistem sekuler media-media yang ada sebagian besar menyajikan tontonan dan informasi, yang jauh dari kata mendidik. Malah cenderung mempertontonkan kekerasan dan berbagai tayangan yang menjurus pada rusaknya moral. Dan mirisnya masyarakat termasuk anak-anak dapat dengan mudah untuk mengaksesnya.

Sehingga terkesan tidak ada penjagaan dari pemerintah. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini sebagian besar masyarakat baik dewasa maupun anak-anak mereka menghabiskan waktu di rumah. Dan untuk mengusir kejenuhan biasanya dengan cara bermain medsos.

Hal ini berbeda dengan diterapkannya sistem Islam. Islam agama sempurna yang mampu memberikan solusi terbaik dalam mengatasi setiap permasalahan, termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dalam Islam, negara menjamin penyediaan lapangan kerja bagi kepala keluarga, sehingga mampu menafkahi anggota keluarga dengan layak. Ibu bisa fokus dalam menjaga dan mendidik anak tanpa disibukkan dengan urusan mencari nafkah.

Selain itu negara wajib menetapkan kurikulum berdasarkan akidah Islam, sehingga akan melahirkan individu-individu yang bertakwa.

Negara mengatur dengan jelas sistem pergaulan dan interaksi antara laki-laki dan perempuan, seperti  kewajiban menutup aurat, larangan berkholwat, larangan berperilaku dan berkata tidak sopan dan lainnya.

Negara juga mengatur media massa dalam menyajikan berita dan informasi. Konten yang disampaikan harus mendidik dan membina ketakwaan kepada Allah Swt. Selain itu tegasnya hukuman yang akan dijatuhkan kepada siapa saja yang melanggar, apalagi yang sudah baligh. Sehingga mampu memberikan efek jera kepada pelaku dan dapat mencegah yang lain untuk tidak bertindak yang sama.

Jadi kekerasan terhadap perempuan dan anak, bisa benar-benar dicegah dengan melakukan perubahan sistem secara mendasar, yakni merubah dari sistem sekuler menuju sistem Islam yang sempurna. Sehingga keselamatan anak-anak benar-benar bisa dijaga. Wallahu A'lam Bishshawwab.

Post a Comment

Previous Post Next Post