Aksi Nyata Kepala Negara


Oleh: Maryatiningsih | Ibu Rumah Tangga


Viral mengenai pemboikotan produk - produk Perancis di berbagai media masih hangat dibicarakan. Pemboikotan produk - produk  tersebut adalah akibat dari perbuatan presiden Perancis yakni Emmanuel Macron yang telah menghina Nabi Muhammad saw. Seruan pemboikotan tersebut terjadi di berbagai negara diantaranya, Arab Saudi, Turki, Yordania dan beberapa negara lainnya. 

Seperti yang di lansir dari SRIPOKU.COM --  Seruan memboikot produk-produk asal Perancis tumbuh di sejumlah negara mayoritas Negara-negara Arab di Timur Tengah. Seruan boikot terhadap semua produk Perancis, sebagai reaksi atas sebutan kata-kata Presiden Emmanuel Macron terhadap kematian seorang guru “teroris Islam”. Macron juga mengatakan, menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai kartun bukan hal yang salah. Mengutip jaringan berita CNN, Macron menyampaikan sikap itu pekan lalu, untuk menghormati guru sekolah menengah yang dibunuh. Guru bernama  Samuel Paty (28), tewas setelah kepala dipenggal usai mengajar di pinggiran Paris.

Paty dihabisi setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas. Membahas kartun karya Charlie Hebdo, dianggap sebagai pelajaran kebebasan berekspresi. menganggapnya sebagai kebebasan berekspresi. Pernyataan Macron yang dinilai tidak sensitif dan emosional itu, memicu demonstrasi dan boikot produk Perancis di sejumlah negara mayoritas Muslim. Presiden Macron ketika berbicara di luar kota Paris, juga dihadiri Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer, 16 Oktober 2020 lalu, pembelajaran tentang kartus sebagai kebebasan berekspresi.

"Saya menyerukan kepada orang-orang, jangan mendekati barang-barang Perancis, jangan membelinya," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Senin di Ankara.

Di Kuwait, jaringan supermarket swasta mengatakan bahwa lebih dari 50 gerainya berencana memboikot produk Perancis. Kampanye boikot ini juga sedang memanas di Yordania dan Yaman. Di mana sejumlah toko grosir membuat tulisan pernyataan bahwa mereka tidak menjual produk asal Perancis. Begitu pula di berbagai toko di Qatar, melakukan hal yang sama. Salah satunya jaringan supermarket Al Meera yang punya lebih dari 50 cabang di negara tersebut. Universitas Qatar juga mengatakan bahwa mereka menunda Pekan Budaya Perancis tanpa batas waktu.

Boikot terhadap produk-produk Perancis adalah bentuk aksi nyata yang dilakukan oleh para pemimpin negeri - negeri Islam. Dengan ini sedikitnya akan membuat Perancis berfikir. Selain pemboikotan, unjuk rasa menentang penghinaan terhadap Rasulullah saw sangat penting untuk menunjukkan bahwa kita umat Islam tidak rela Rasul kita yang mulia dihina dan dilecehkan karena tugas seorang kepala negara tidak cukup hanya mengecam tetapi harus ada tindakan nyata. Tetapi seruan pemboikotan terhadap produk-produk Perancis ini tidak akan menjamin penghinaan ini akan berhenti. Karena pada dasarnya akar fobia Islam, kebencian terhadap Islam yang ditunjukkan Emmanuel Macron adalah, sekulerisme itu sendiri. Yakni Perancis akan melakukan apa saja termasuk penghinaan terhadap Rasulullah saw demi menjaga sekulerismenya. Karena sekulerisme adalah pangkal akar masalahnya. Ajaran yang memisahkan agama dari kehidupan secara ideologis bertentangan dengan lslam yang mewajibkan penerapan syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan termasuk bernegara. 

Sudah sangat jelas bahwa pengusung ideologi sekulerisme tidak menginginkan Islam bangkit, bersatu untuk menerapkan syariah Islam kaffah, karena syariat Islam akan mengancam eksistensi Ideologi kapitalis sekuler sekaligus mengancam kepentingan penjajahan negara - negara barat di dunia Islam. 

Berbeda dengan negara Islam dimana sumber hukumnya bersumber dari wahyu Allah swt. Karena Islam adalah rahmatan lil alamin yang membawa kedamaian di muka bumi. Dengan sistem Islam kaffah akan menghentikan semua permasalahan termasuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw, serta akan melindungi kehormatan Islam dan umatnya. 
Waallahu’alam bishshowab.

Post a Comment

Previous Post Next Post