MODERASI ISLAM MEMANDULKAN ISLAM

By : MSR Al Ghuroba

Berbicara tentang moderasi sudah tentu tidak lepas dari kurikulum moderasi pendidikan yang kini telah resmi di tetapkan oleh Menteri Agama sebagai bahan ajar atau kurikulum baru kepada para siswa terlebih di tingkat ibtidaiyah (MI), tsanawiyah (MTs), maupun aliyah (MA). Kampanye moderasi islam ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2000, diaruskan dari level global maupun lokal. Hingga moderasi menjadi program kemenag yang di masukkan dalam kurikulum pendidkan.

Menurut Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, moderasi beragama diimplementasikan dalam sejumlah program strategis, antara lain review 155 buku pendidikan agama, pendirian Rumah Moderasi di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan penguatan bimbingan perkawinan. (okezone.com, jum'at 3/7/2020) 

"Keputusan Menteri Agama (KMA) 183 tahun 2019 itu akan menggantikan KMA 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah," ujar Direktur Kurikulum, Sarana, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag Ahmad Umar pada laman resmi Kemenag.
“Pelajaran tetap terdiri atas Quran Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab. Dan sebagai tindak lanjutnya, madrasah akan menggunakan 155 buku yang sebelumnya telah dinilai dan direvisi oleh Tim Penilai Puslibang Lektur dan Khazanah Keagamaan. Yang mana semua buku-buku ajar itu berorientasi pada penguatan karakter, ideologi Pancasila, dan anti korupsi, dan yang paling utama adalah mengajarkan Islam wasathiyah.” Lanjutnya.

Perubahan keputusan ini dilakukan karena Menag menganggap ada konten yang bermuatan radikal dalam kurikulum lama, seperti jihad dan khilafah, sehingga perlu dihapus konten radikal tersebut.

Sebenarnya apa sih moderasi Islam itu?
Moderasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya menengahi suatu masalah. jadi moderasi ajaran Islam berarti mengambil jalan tengah atau sikap kompromi dengan selain islam. Bukan ketaatan total kepada Allah SWT. Islam moderat berarti meletakkan diri di antara iman dan kufur, taat dan maksiat, serta halal dan haram.

Moderasi Islam sangat berbahaya terlebih bagi generasi. Sebab kurikulum yang diberikan akan di jadikan pengetahuan bagi para siswa. Pengetahuan ini akan menyebabkan generasi akan jauh dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Mereka tidak akan mengenal islam yang secara kaffah, tetapi yang mereka kenal adalah Islam yang setengah-setengah, mengajarkan toleransi yang kebablasan antar budaya dan antar agama.

Sudah tentu moderasi islam merupakan bagian dari rencana Barat. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Barat sangat senang menjauhkan generasi muslim dari ajaran Islam yang mulia, bahkan menjauhkan umat islam dari pemahaman bahwa Islam sebagai Ideologi, bukan sekedar agama ritual.  Barat takut jangan sampai ideologi yang mereka anut yakni kapitalis-sekularisme akan segera tumbang. Untuk itu mereka berusaha membuat segala macam cara agar bisa mengawetkan ideologi mereka.

Moderasi islam dapat memandulkan Islam. Sebab aturan-aturan islam atau hukum-hukum Islam disini hanya akan menjadi formalitas belaka. Tidak akan terterapkan hukum-hukumnya. Akhirnya umat akan mengambil solusi dari segala problematika yang dihadapi dengan solusi yang di tawarkan Barat. Padahal hanya Islam lah solusi yang tuntas bagi  problematika yang menimpa.

Begitu pula, Generasi yang lahir dari moderasi Islam pun sudah tentu merupakan generasi yang bobrok moralnya (kepribadiannya sekuler), hidupnya dipersembahkan hanya untuk mengejar asas manfaat, penuh dengan foya-foya, Tak ada tujuan hidup.
Berbeda halnya dengan generasi yang lahir dari pendidikan yang dilandaskan dengan syariat Islam secara kaffah. Maka disini akan lahir generasi yang memiliki kepribadian Islam, memili karakter yang agung. Bahkan generasi ini disebut generasi yang terbaik dalam kalamullah yang artinya:
“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imran: 110)

Tak ada yang bisa menandingi generasi ini baik secara moral maupun peradaban. Dan generasi yang lahir dari generasi ini tidak akan kita temukan kecuali dalam negara yang menerapkan sistem Islam secara kaffah. Hal ini pernah terbukti ketika Islam masih berjaya kurang lebih 14 abad.
Previous Post Next Post