Carilah Sahabat Syurgamu



Oleh: Susi Maryam Mulyasari, S. Pd. I 
(Ibu Rumah Tangga & Pendidik Generasi) 

Salah satu kenikmatan yang harus kita syukuri adalah keberadaan seorang sahabat yang sholihin, bukan karena harta, tingkat sosial ataupun umur. 

Umar bin Khattab berkata,

ما أعطي العبد بعد الإسلام نعمة خيراً من أخ صالح فإذا وجد أحدكم وداً من أخيه فليتمسك به

“Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara (semuslim) yang saleh. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang saleh maka pegang lah erat-erat.” [Quutul Qulub 2/17]

Bahkan kualitas seseorang di dalam menjalani kehidupan ini salah satunya ditentukan dengan siapa dia bergaul di dalam menapaki kehidupan. 

Rasulullah Saw. menyampaikan kabar kepada kita tentang hal tersebut di dalam sebuah hadist berikut ini:

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “

“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau  mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.
[HR. Bukhari dan Muslim]

Hadist diatas memberikan gambaran kepada kita bahwa keberadaan seorang teman atau sahabat tidak bisa dipandang sebelah mata, Ia akan menjadi bagian yang sangat berpengaruh terhadap cara pandang seseorang dalam memilih. Oleh karena itu keberadaannya menjadi salah satu faktor penentu di dalam menapaki kehidupan di dunia maupun di akhirat.   

Selain itu keberadaan sahabat yang sholih akan menjadi penolong bagi kita kelak di akhirat,  sebagaimana Rasulullah  Saw. sampaikan di dalam sebuah hadist:

حتى إذا خلص المؤمنون من النار، فوالذي نفسي بيده، ما منكم من أحد بأشد مناشدة لله في استقصاء الحق من المؤمنين لله يوم القيامة لإخوانهم الذين في النار، يقولون: ربنا كانوا يصومون معنا ويصلون ويحجون، فيقال لهم: أخرجوا من عرفتم، فتحرم صورهم على النار، فيخرجون خلقا كثيرا قد أخذت النار إلى نصف ساقيه، وإلى ركبتيه، ثم يقولون: ربنا ما بقي فيها أحد ممن أمرتنا به، فيقول: ارجعوا فمن وجدتم في قلبه مثقال دينار من خير فأخرجوه، فيخرجون خلقا كثيرا، ثم يقولون: ربنا لم نذر فيها أحدا ممن أمرتنا…

“Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat dan juga haji.

Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.

Sangatlah rugi apabila kita hidup di dunia yang fana ini tanpa disertai seorang sahabat.  Manusia tak akan mampu hidup sendiri, perlu sosok yang akan menjadi penyemangat di dalam menapaki kehidupan di dunia ini.  Nasihat yang diberikan oleh seorang sahabat yang shalih merupakan salah satu petunjuk yang Allah Swt. berikan kepada seseorang, maka sangatlah beruntung apabila di dalam kehidupan kita disertai  seorang sahabat yang sholih. 
Itulah urgensitas keberadaan  seorang sahabat. 


Puisi Cinta Untuk Sahabat

Kita tak terlahir dari rahim yang sama, tak terikat satu darah, bahkan usia pun jauh berjarak

Namun kita miliki harmoni rasa, cinta dan cita
Tak elak nikmati masa, bertukar cerita kehidupan  yang penuh warna

Sahabat, seringkali derai air mata membasahi semangat  perjuangan,  tatkala diterpa tantangan, namun semua menjadi sirna demi azzamkan sebuah tujuan

Kita saling memudahkan, kokohkan semangat dalam keyakinan iman. 

Sahabat, entah kapan waktu mulai mengikat untuk kita saling nyaman, saling mengisi dan mendoakan, namun peliknya hidup meneguhkan perjuangan

Sahabat, mungkin kebersamaan kita merupakan petunjuk dari Sang Khalik,  untuk kita saling menguatkan dalam kelemahan dan kekurangan

Sahabat, ribuan khilaf bukanlah inginku, maka ingatkan dan bisikan tujuan hidup nan penuh liku

Sahabat, tak dapat diukur oleh aksara, kata, asa serta rasa, melainkan dalam untaian doa yang kupanjatkan di peraduan 

Sahabat, sesungguhnya bukan lama kebersamaan yang menjadikan ukuran keabadian, melainkan proses untuk saling memperbaiki, itulah yang menjadikan engkau sahabat sejati

Mungkin seiring waktu akan kita jumpai rentetan perbedaan, pun rasa tak nyaman dalam menjalani peran. Namun semuanya terasa ringan tatkala kita mampu memaknai tujuan kebersamaan

Sahabat, jika kelak kau tak menemuiku di Syurga, maka mohonkanlah pada Sang Khalik untuk kumpulkan kita bersama

Karena kau adalah sahabatku, sedunia dan sesyurga

Ana uhibbuki  fillah

Post a Comment

Previous Post Next Post