Antisivasi Karhutla Pemkab Sarolangun Laksanakan Apel Gelar Pasukan

N3,SAROLANGUN - Wakil Bupati Sarolangun H.Hilalatil Badri memimpin pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Persiapan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman Lapangan Gunung Kembang Sarolangun, Rabu (5/8/2020).

Disebutkan Wabup jika dalam kegiatan Apel Gelar Pasukan Karhutla ini melibatkan 200 orang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, KPHP dan PMI.

" Apel ini mengikuti dari kondisi alam, dimana saat diundang oleh Bapak Presiden baru-baru ini, jika diprediksi kita akan mengalami kemarau yang cukup panjang dan tingkat panasnya lebih tinggi, oleh sebab itu untuk menghadapi bencana ini kita akan lebih waspada lagi," sebut Wabup.

Dari informasi jika saat ini di Kabupaten Sarolangun terpantau sebanyak 30 Hot Spot (Titik Panas) yang belum begitu besar yang berada di wilayah Kecamatan Limun, Bathin VIII dan Pauh, yang mana semuanya merupakan lahan masyarakat.

" Walau belum begitu besar, akan tetapi tetap kita atasi," ujarnya.

Terakhir Wabup H.Hilalatil Badri menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan, selain membahayakan juga melanggar aturan hukum yang sudah ditetapkan.

" Kita tidak akan main-main dengan hal ini," tutupnya.

Sementara Dandim 0420/Sarko Letkol Inf Tomi Radya Diansyah Lubis, S.A.P., M.Han., pada kesempatan yang sama mengatakan, terkait persiapan untuk penanganan Karhutla ini, seperti yang sudah dilakukan pihak akan terus berkoordinasi dengan komponen-komponen yang ada, baik Pemda dalam hal ini BPBD dan unsur terkait lainnya.

" Dalam penanganan Karhutla ini bukan hanya milik Pemerintah, milik aparat akan tetapi milik kita semua. Sehingga kita selalu menghimbau, memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa resiko pembukaan lahan dengan cara membakar sangat berbahaya," tegas Dandim.

Masih dikatakan Dandim, dimana saat ini kita dihadapkan dengan kondisi panas sangat tinggi, tentunya dengan membuka lahan dengan cara membakar bukan hanya lokasi yang dibakar saja yang beresiko, akan tetapi lahan-lahan yang lain pun akan beresiko.

" Makanya kita ingatkan daripada nanti resikonya lebih besar, bisa mencapai ratusan bahkan ribuan hektar lebih bagus kita ingatkan dari sekarang," sambungnya.

Terakhir Dandim menyebutkan jika dengan kondisi hot spot yang ada di Tujuh hari terakhir ini, pihak tetap melakukan sosialisasi dan penanganan pemadaman dilokasi hot spot tersebut.

" Pemadaman ini tidaklah mudah tanpa adanya peralatan,sehingga kita juga berkomunikasi dengan pihak perusahaan yang ada untuk mengajak dan bersinergi untuk membantu kita dalam penanganan Karhutla ini," pungkasnya.

(SRF)
Previous Post Next Post