SEMAKIN RENDAHNYA KEBERPIHAKAN PEMERINTAH PADA DUNIA PENDIDIKAN

OLEH : HJ PADLIYATI SIREGAR,ST

IKATAN Guru Indonesia (IGI) memprotes langkah pemerintah yang memotong tunjangan guru hingga Rp3,3 triliun lewat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.Dalam lampiran Perpres Perubahan Postur dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020, tunjangan guru setidaknya dipotong pada tiga komponen yakni tunjangan profesi guru PNS daerah dari yang semula Rp53,8 triliun menjadi Rp50,8 triliun, kemudian penghasilan guru PNS daerah dipotong dari semula Rp698,3 triliun menjadi Rp454,2 triliun.

Selain terkait tunjangan guru,  pemotongan anggaran di sektor pendidikan juga dilakukan pemerintah terhadap dana Bantuan operasional Sekolah (BOS), bantuan operasional penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional pendidikan kesetaraan, serta bantuan operasional museum dan taman budaya.

Dana BOS dipotong dari yang semula Rp54,3 triliun menjadi Rp53,4 triliun, bantuan operasional penyelenggaraan PAUD dipotong dari Rp4,475 triliun menjadi Rp4,014 triliun, lalu bantuan operasional pendidikan kesetaraan dipotong dari Rp1,477 triliun menjadi Rp1,195 triliun.

Tentu saja keputusan ini banyak mendapatkan kecaman,di saat sulit seperti ini dimana seharusnya masyarakat mendapatkan bantuan ,tidak terkecuali para guru malah sebaliknya dikurangi pendapatannya dengan memotong dana bantuan dan tunjangan yang di berikan sungguh sangat   menyedihkan.

Seharusnya pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah lebih tepat sasaran, terhadap anggaran belanja modal yang berupa pembangunan fisik dan anggaran kegiatan-kegiatan yang mengumpulkan orang. Apalagi anggaran infrastruktur fisik, anggaran belanja perjalanan dinas, anggaran bimbingan teknis, serta anggaran rapat di jajaran pemerintah seharusnya diprioritaskan untuk dipotong. 

Belum lagi mahalnya pendidikan di Indonesia bisa digambarkan dari HSBC Global Report 2018. Menurut laporan itu, Indonesia termasuk negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia. Rata-rata orangg tua mengeluarkan biaya untuk pendidikan setiap satu anaknya mulai dari PAUD hingga sarjana mencapai sekitar Rp258 Juta. Hal ini menempatkan Indonesia pada urutan ke-13 sebagai negara dengan biaya pendidikan termahal di dunia.

Beban biaya pendidikan tentunya telah menambah berat beban pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat. Terlebih jika harus bersekolah di lembaga pendidikan swasta. Keterbatasan daya tampung sekolah negeri, menjadikan sekolah swasta kerap menjadi pilihan terakhir bersekolah. Akibatnya, mereka harus menanggung biaya lebih.

Jika kita memperhatikan, masalah pendidikan Indonesia semakin hari semakin besar, Sehingga sangat perlu bagi kita untuk mengurai masalah, sebagai wujud dari kepedulian kita kepada generasi di negeri ini. Melihat potret buram pendidikan di negeri ini tentunya siapapun tidak ingin ini terus terjadi. Karena pendidikan adalah bagian penting bagi kelangsungan hidup negara. Kualitas suatu negara sangat tercermin pada kualitas generasinya. Dan kualitas generasi sangat berhubungan erat dengan mutu pendidikannya. Jika pendidikannya berkualitas, tentu akan menghasilkan generasi yang berkualitas pula.

Namun berharap pada sistim saat ini tentu saja tidak mungkin,berbagai persoalan melanda pendidikan indonesia, Berbagai upayapun sebenarnya telah dilakukan oleh pemerintah menghadapai permasalahan pendidikan yang tak kunjung usai ini, mulai dari berulang kalinya pergantian kurikulum, diberlakukannya Penguatan Pendidikan Karakter pada Perpres No.87 Tahun 2017, sistem zonasi sekolah yang diberlakukan mulai tahun 2018 lalu. Namun, permasalahan di dunia pendidikan tetap saja terjadi, dan malah semakin meningkat.

Tentu, jika ingin mensolusi sebuah permasalahan kualitas pendidikan tidak terlepas dari sistem yang diterapakan di negeri ini. Negeri ini menganut Sistem sekuler – kapitalisme  dan otomatis sub sistem didalamnya pun bercorak sekuler-kapitalisme, mulai dari sistem ekonomi, sosial, kesehatan, dan termasuk sistem pendidikan yang diterapkan di negeri ini. 

Solusi Tuntas
Islam adalah agama sempurna dan paripurna. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan. Dari sistem ekonomi, sosial, kesehatan, dan termasuk pendidikan didalamnya. Pendidikan didalam islam menempati posisi yang sangat penting. Seperti firman Allah :

“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S Al Mujadilah : 11)

Pendidikan dalam islam merupakan hajat asasiyah (kebutuhan dasar) yang harus dijamin ketersediaan dan kualitasnya oleh negara.
“Seorang imam (khalifah) adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyat, ia akan dimintai pertanggung jawaban atas urusan rakyatnya (HR. Al Bukhori dan Muslim)

Sistem pendidikan islam menjadikan aqidah islam sebagai landasannya. Tujuan pendidikan dalam islam adalah membangun kepribadian islam pada generasi muslim dengan membangun pola pikir dan pola sikap, mempersiapkan generasi muslim untuk menjadi ulama-ulama yang ahli baik ilmu-ilmu keislaman (ijtihad, fiqih, peradilan, dll) maupun ilmu-ilmu terapan (teknik, kimia, fisika, kedokteran, dll)

Output anak didik yang beriman, bertaqwa dan berakhlaq mulia akan menjadi hal yang ditanamkan pada proses pendidikan, dalam pendidikan islam akan senantiasa ditanamkan kepada generasi bahwa tujuan hidup hanya untuk beribadah kepada Allah dan halal haram akan senantiasa ditanamkan sebagai standart dalam berbuat. Maka setiap anak didik pasti akan selalu merasa diawasi oleh Allah, sehingga aktifitas yang dilakukanpun sesuai dengan syariat islam.

Mereka akan berfikir berulang kali untuk melakukan aktifitas yang melanggar syariat, semisal seks bebas, aborsi, narkoba, tawuran, melakukan tindakan kriminal kepada teman atau kepada gurunya. maka dengan sistem pendidikan islam akan menjadikan generasi bertaqwa dan berakhlaq mulia, serta membawa manfaat bagi kehidupan manusia.

Sistem pendidikan islam pun hanya akan terwujud Jika sistem di Negeri ini pun berlandaskan islam. Dimana sudah terbukti, islam sebagai peradaban agung yang dibangun oleh Rasulullah selama 13 abad lamanya, telah mampu mengubah generasi yang bodoh menjadi generasi unggul,dan mampu menjadi penerang serta pelopor kemajuan sains dan teknologi untuk kemajuan dunia. Peradaban agung dan mulia dengan sistem pendidikannya mampu melahirkan ulama-ulama dan ilmuan luar biasa, seperti Ibnu Sina, Ar Razi, Al Khawarizmi, imam syafi’i, Ibnu Al Haitsam dan masih banyak ilmuan-ilmuan muslim lainnya, yang keilmuannya menjadi rujukan bagi sains dan teknologi dijaman modern ini.

Maka, tidak ada solusi lain untuk memutus rantai permasalahan pendidikan dan generasi kecuali dengan menerapkan kembali islam sebagai sistem kehidupan yang mampu mencetak generasi yang faqih fiddin dan menjadi ilmuan-ilmuan yang berguna untuk kehidupan manusia.
“Dan Hendaknya kamu memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah….” (Q.S Al Maaidah : 49)

Allah memerintahkan kita untuk mengambil islam secara sempurna.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

“Hai Orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam islam secara keseluruham, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan . sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu “(Q.S Al Baqarah : 208) []
Previous Post Next Post