Polemik Surat Bebas Covid

Oleh: Nanik Farida Priatmaja

Bagi pekerja luar daerah yang berasal dari wilayah sekitar Surabaya, hanya perlu menunjukkan kartu identitas untuk masuk Surabaya.

Sebab, Pemkot Surabaya sudah memastikan ada pengecualian terkait pekerja luar daerah yang wajib kantongi surat keterangan bebas Covid-19 ( virus Corona ).

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto mengatakan, bagi pekerja komuter atau yang setiap hari PP ke Surabaya termasuk yang dikecualikan.

"Orang yang komuter artinya itu bolak-balik, itu dikecualikan," kata Irvan Widyanto. (TribunJatim.com, 18/7/2020).

Surat bebas covid bagi para pekerja mulai diberlakukan di sejumlah daerah semenjak terjadinya lonjakan angka covid-19 masa transisi new normal. Hal ini disinyalir akan mengurangi penyebaran covid-19.
Efektifkah surat bebas covid bagi para pekerja?

/Pertama/
Surat bebas covid dengan melakukan rapid test ataupun swab bertujuan untuk mengetahui dan mengurangi lonjakan tingginya penyebaran. Hal ini berlaku bagi para pekerja ataupun pihak-pihak yang melakukan perjalanan keluar kota. Namun faktanya tetap saja terjadi lonjakan. Pasalnya tak cukup hanya para pekerja atau pihak yang berpergian keluar kota saja yang butuh test. Seluruh warga negara seharusnya layak diberlakukan test agar diketahui seberapa besar yang positif, reaktif ataupun non reaktif. Apalagi wilayah yang sedang berstatus zona merah dan hitam sangat layak diberlakukan test covid.

/Kedua/
Proses tes rapid ataupun swab yang begitu lamban dan harga yang tak bersahabat menjadikan warga ataupun para pekerja enggan melakukannya. Di tengah sulitnya meraup rupiah bagi kalangan ekonomi menengah dimana mampu memenuhi kebutuhan pangan saja sudah beruntung. Sehingga berpikir ulang ketika akan melakukan tes bebas covid yang harganya mahal dan prosesnya lama. Fasilitas kesehatan yang murah dan berkualitas sangat dirindukan seluruh rakyat di masa pandemi. Namun hal ini tak menyadarkan para penguasa. 

/Ketiga/
Munculnya komersialisasi pihak-pihak tak bertanggungjawab terkait rapid test, swab dan sejumlah logistik kesehatan. Hal ini menunjukkan betapa mirisnya empati terhadap sesama manusia yang sedang sama-sama berada di masa pandemi. Sedangkan negara tak banyak berperan. Meskipun seharusnya menjamin keselamatan, kesehatan dan keamanan merupakan tanggungjawab negara.

/Keempat/
Ruwet, mahal dan tidak efisien (butuh waktu lama) memicu munculnya surat bebas covid yang diperjualbelikan oleh pihak-pihak yang memanfaatkan sebagai ajang komersil. Dengan alasan ribetnya administrasi (misalnya tak memiliki KTP yang sesuai domisi), membeli surat bebas covid akhirnya menjadi pilihan praktis. Hal ini sungguh mengerikan. Betapa banyak data tidak valid yang ternyata memicu kesimpangsiuran data dan tidak adanya deteksi siapa saja yang ternyata positif terpapar covid-19. Ketegasan negara menerapkan aturan di masa pandemi sangat berperan terhadap tingginya penyelenggaraan covid.

Surat bebas covid akan sangat efektif jika tak sekedar tanda bukti akibat rasa takut terkena denda namun seharusnya benar-benar mampu berfungsi sebagaimana mestinya yaitu mencegah tingginya penyebaran covid-19. Hal ini butuh kerjasama antara individu, masyarakat dan negara yang saling bertanggungjawab untuk keselamatan bersama. Individu yang bertaqwa senantiasa menjaga kesehatan dan lingkungan serta mentaati protokoler kesehatan demi mencegah penularan virus. Masyarakat yang peduli akan senantiasa berempati dan menjaga agar wabah tak melebar. Negara yang bertanggung jawab akan meriayah seluruh rakyat dengan memberlakukan aturan terbaik yang mudah dan efektif untuk menanggulangi pandemi. Hal ini hanya akan terwujud jika negara menerapkan syariat Islam dalam kehidupan.
Previous Post Next Post