Perang Pemikiran Pendidikan Generasi

Oleh : Mifta 
( Aktivis Muslimah )

Pemerintah terus menggalakkan program moderasi beragama yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJMN ) 2020 - 2024. Kemenag telah menjabarkan moderasi beragama dalam Rencana Strategis ( rentra ) pembangunan di bidang keagamaan lima tahun mendatang. Okezone, Jum'at 03/07/2020.

Memasuki tahun ajaran 2020/2021, madrasah menggunakan kurikulum Pendidikan Agama Islam atau PAI dan Bahasa Arab yang baru. Kurikulum tersebut tercantum dalam keputusan Menteri Agama atau KMA 183 tahun 2019.

" Mulai tahun pelajaran 2020/2021, pembelajaran di MI, MTs dan MA akan menggunakan kurikulum baru untuk Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab. KMA 183 tahun 2019 ini akan menggantikan KMA 165 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan  Bahasa Arab pada Madrasah, " kata Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan ( KSKK ) Madrasah Kemenag Ahmad Umar dalam rilis yang diterima Detik.com pada Sabtu ( 11/07/2020 ).

Sejalan perubahan kurikulum ini, sudah ada 155 buku agama islam revisi yang di siapkan oleh Kemenag. Ditargetkan pelajaran PAI akan menjadi instrumen kemajuan serta mempererat kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu upayanya adalah meletakkan materi sejarah Khilafah, jihad dan moderasi beragama secara korelatif dalam berbagai bentuk perjuangan muslim. Perjuangan dimulai sejak zaman Nabi hingga masa kini dalam membangun masyarakat modern. Detiknews.com.

// Moderasi Beragama Bukan Ajaran Islam //

Sangat mencengangkan seantero Nusantara, terutama bagi generasi muslim yang berupaya meraih pendidikan Islam.  Pada dasarnya Khilafah dan jihad adalah ajaran islam, namun tidak dengan kurikulum moderasi beragama. Saat ini, moderasi kurikulum beragama sedang diaruskan oleh penguasa. Nampak jelas dari kebijakannya, program moderasi beragama konsepnya sangatlah moderat. Sebuah toleransi yang kebablasan, pluralisme dan kesetaraan. Bahkan salah satu karakter moderat adalah mencampuradukkan syariat islam dengan yang bukan dari syariat Islam. Dengan konsep inilah Islam Ideologis  mereka tolak karena bagi mereka dianggap suatu ancaman yang tidak membawa maslahat dan membayakan NKRI.

Upaya penerapan moderasi beragama tersebut tanpa kita sadari sebenarnya sudah berlangsung lama. Bukti generasi saat ini tidak di didik sepenuhnya dengan Islam secara totalitas ( kaffah). Seharusnya dengan negri yang mayoritas muslim ini generasi di didik sepenuhnya berdasarkan Iman dan wahyu dari Allah yaitu Al Qur'an dan As sunnah, bukan malah sebaliknya. Namun pada faktanya tidak sedemikian rupa, pemikiran - pemikiran sekuler, pluralisme merasuki pemikiran dan sanubari generasi.

Dalam Islam tidak mengenal adanya Islam moderat atau moderasi,   hakekatnya  Islam tidak  mengambil sikap kompromi untuk memakai aturan selain dari syariat Islam. Akar permasalahan munculnya program kurikulum  moderasi beragama ini, disebabkan karena sistem yang di terapkan di negri ini adalah sistem kapitalisme sekuler, dimana peran agama di jauhkan dari kehidupan. Hingga agama dimaknai sempit hanya sekedar mencangkup untuk ibadah individu semata. Namun, ketika masalah pendidikanpun transparan, penanaman syariat tidak sepenuhnya.

Moderasi adalah bagian ajaran ala Barat, untuk  menjauhkan umat Islam dari syariat islam. Hingga menjauhkan syariat islam yang kaffah tidak terterapkan diseluruh aspek kehidupan. Bila program moderasi beragama di arahkan  ke pendidikan sangatlah berbahaya. Mengingat generasi merupakan aset penerus setelahnya. Suatu bentuk perang pemikiran pendidikan generasi, bila pemikiran sekuler tersebut sampai tertanamkan di pemikiran generasi, adalah bentuk pengaburan pemikiran generasi yang menyebabkan terjerumus kedalam pemikiran - pemikiran sekuler.

Di dalam kitab pilar - pilar Pengokoh  Nafsiah Islamiah, telah di jelaskan bahwa tsaqafah adalah pembentuk kepribadian individu Islam. Tsaqafah yang akan membentuk aqliyah ( pola pikir ) dan nafsiah ( pola sikap ) hingga terbentuk Syakhshiyah Islamiyyah ( kepribadian diri seorang Islam yang Islami ). Maka, tsaqafah adalah hal yang sangat penting bagi umat muslim, sehingga bila  penjagaan dan penyebarannya di tengah tengah-tengah umat termasuk menjadi tanggung jawab negara.

Dengan melalui program kurikulum moderasi, maka  generasi di inginkan oleh Barat agar memiliki kepribadian Islam ala Barat hingga menjadikan Barat sebagai kiblat. Beragama sesuai tinglah polah ala Barat dan berislam dengan mengambil sebagian aturan yang bukan dari Islam yang dianggap tidak membahayakan. Na'udzubillah.

// Pendidikan Shohih Dari Sistem Yang Shohih //

Kondisi umat Islam ketika pendidikan dilandaskan pada akidah Islam dengan syariat Islam yang kaffah dalam sistem Islam yaitu Khilafah, sungguh luar biasa. Sejarah peradaban dunia benar-benar telah mencatat kesuksesan sistem Islam ini, dalam mencetak profil generasi terbaik. Yakni generasi emas penakluk dunia yang menebar rahmat bagi seluruh alam. Membentuk kepribadian pola pikir dan pola sikap islami pada generasi  muslim. Pemikiran dan sikap, di didik dengan wahyu dari Allah melalui Al Qur'an dan As sunnah. Kurikulum islam akan mengarahkan generasi agar mampu meraih ketaqwaan, faqih fiddin,  menguasai sain teknologi, juga berjiwa pemimpin, hingga mampu membuat suatu karya atau proyek  yang bermanfaat bagi negara. Semua ini pernah terjadi masa kejayaan islam  yaitu sistem Khilafah.

Generasi muslim masa itu masih terus dimanfaatkan oleh kalangan masyarakat dunia hingga kini. Seperti pembuatan pesawat terbang yang di temukan oleh Abbas Ibnu Firnas, Jabir Ibnu Hayyun yang di kenal sebagai bapak ilmu kimia dan lain sebagainya. Oleh karena itu hanya sistem islam Khilafah yang mampu menerapkan pendidikan Islam secara kaffah. Mewujudkan generasi muslim berkualitas pemimpin peradaban dunia.

Generasi emas Islam inilah yang memiliki karakter sangat cemerlang, yang dikenal dengan istilah  Syakhshiyah Islamiyyah. Kepribadian Islami inilah yang secara otomatis akan menuntun mereka sekaligus mengasah kecerdasan  kehidupan sesuai aturan Pencipta - Nya. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Allah berfirman :

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar ". (QS. Ali ‘Imran: 110 )

Maka, sangat memprihatinkan ketika kondisi di negri yang mayoritas muslim, namun program pendidikan pun tidak sepenuhnya mencakup syariat Islam secara kaffah dalam penerapannya. Lantas mau dibawa ke mana arah pendidikan generasi ini ?. Apakah hendak mencetak generasi moderat sesuai arahan ala Barat, ataukah generasi islam ideologis sesuai arahan Allah subhanahu wa ta'ala? Bukankah  Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :

وَٱتَّقُوا۟ فِتْنَةً لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنكُمْ خَآصَّةً ۖ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ 

“Dan peliharalah dirimu dari pada fitnah (siksaan) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya” (QS Al Anfal [8]: 25).

Wallahu'alam bishawwab.
Previous Post Next Post