Penyu Raksasa di Gugusan Kepulauan Mentawai








MENTAWAI,  (NUSANTARANEWS. NET)  - RASANYA tidak pernah bosan, bila diajak beranjangsana ke gugusan pulau-pulau kecil Mentawai, terlebih ke Kawasan Konservasi Taman Selat Bunga Laut yang begitu luas.

Sebagai Warga Negara Indonesia, kamu patut bangga dengan keindahan bahari negeri ini. Saking indahnya, pesona alam bahari Indonesia telah terkenal ke seluruh dunia. Untuk itu, sebagai penduduk Negeri Seribu Pulau setidaknya sekali seumur hidup kamu perlu menjelajahi dunia bawah lautnya.

Mentawai adalah salah satu pulau sedimentasi. Pulau yang terisolasi Telah terpisah lk 500 ribu tahun lalu yang Melahirkan pesona alam yang indah dan luar biasa. Budaya yang unik. Melahirkan pola pengobatan berbasis kepada sumber daya alam disekitar mereka. Hutanya hujan basah. Biota monyetnya endemik. Sebut peneliti penyu sumatera barat Indonesia,  Halfiandri Damanhuri, Rabu,  (24/6/2020).

Pantai barat dan timur gugusan Kepulauan Mentawai menjadi lokasi pendaratan 4 jenis biota inspiratif penyu. Dari 7 jenis penyu dunia dan 6 jenis penyu di Indonesia, yang selalu singgah di Samudera Hindia pantai barat Indonesia. 

Satu yang unik adalah banyak pantai di Mentawai yang menjadi daratan pendaratan penyu belimbing (Letherback sea turtle) yang kondisi populasinya vulnerable.

Survei dan hasil wawancara tentang lokasi pendaratan penyu belimbing yang teridentifikasi telah dipubilasikan pada tahun 2001. 

Dengan hasil studi tentang perdagangan telur penyu belimbing dijual secara bebas di pantai Muara Padang pada 2011. Semenjak kasus perdagangan telur penyu belimbing secara terbuka. 

Membuat Mendagri ketika itu mengirimkan surat ke semua gubernur seluruh Indonesia ditembuskan ke semua wali kota untuk melakukan monitoring, pengecekan dan penindakan sesuai UU yang berlaku.

Alam menjadi guru dan pembelajaran buat masayarakat aslinya. Sehingga apa pun yang terjadi di dunia belahan sana. Mereka tetap dapat selamat menjalankan roda kehidupan.  Dengan pola, budaya dan adat asli mereka. 


Masyarakat asli Mentawai mampu bertahan sampai saat ini. Karena alam dan lingkungan yang mengajarkan mereka hidup dan beradaptasi sampai saat ini. Kerana hutan adalah bagian dari budaya asli meraka masih ada. Dan tetap harus dijaga dan dipelihara.

Pada 2015 melalui program di Taman Nasional Siberut kami melakukan survei tentang penyu. Mulai dari pantai Sagulubbe'. Pantai Dusun Masi, Pantai Dusun Buga yang dibatasi oleh Sungai Siruamonga yang berbatasan langsung dengan Dusun Sari Babak.

Kami menemukan banyak jejak penyu. Khusus penyu belimbing pada tahun 80an sangat banyak naik di Pantai Sagulubbe'. Akan tetapi tingginya tingkat eksploitasi terhadap penyu dan juga telurnya. 

Maka tidak berapa lokasi saat ini yang menjadi pendaratan khususnya sang penjelajah samudera si Penyu Belimbing yaitu hanya di Pantai Betumonga dan Pantai Katiet, Pulau Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Indonesia. (Lumbanraja) 

Editor: Hendrix Lumbanraja

Post a Comment

Previous Post Next Post