The New Spirit Of lebaran : Bahagia dalam kemenangan, Semangat Dalam Dakwah




Akhirnya perrhelatan akbar, Lebaran Digital Pertama oleh @khilafahchannel dengan @ramadhankitacom berhasil terlaksana pada  25 Mei 2020 pukul 8.30. Acara ini berlangsung dengan diiringi antusias dari para pendengar diseluruh penjuru negeri. Terhitung ada sekitar 36 ribu lebih penonton dalam waktu 8 jam. #MasyaAllah luarbiasa ✨

Tidak hanya itu, acara ini juga semakin memberikan suasana bahwa #LebaranKitaIstimewa dengan adanya lantunan Takbir, Tahmid, dan Tahlil oleh perwakilan dari 34 provinsi di Indonesia. Semakin semarak dan meriah lagi karena indahnya pantun dari host Karabet Wijaya Kusuma. 

Narasumber pertama KH Rokhmat S Labib mengawali ceramahnya dengan memberikan pesan mendalam. Sebagai umat islam yang telah berjuang selama Ramadhan tentu kita ingin agar ibadah kita diterima oleh Allah. Maka dalam hal ini perlu kita cermati menurut Hasan Al Basri bahwasanya “tanda diterimanya ibadah seseorang adalah banyaknya kebaikan setelahnya”. 

Sehingga amalan kita tidak terhenti setelah Ramadhan pergi. Akan ada ketaatan-ketaatan selanjutnya. Menurut KH Rokhmat S Labib, ketika kita memahami tujuan akhir Ramadhan yaitu menjadi manusia yang bertaqwa. Maka selanjutnya kita akan menjadi pribadi yang tunduk dan patuh kpd Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Muhammad :17 yang artinya “Dan orang-orang yang mendapatkan petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahkan ketaqwaan kepada mereka”

Taqwa mengantarkan kita untuk taat kepada syariat-Nya. Allah ingin kita menjadikan cahaya atau petunjuk dari Allah sebagai jalan hidupnya. Ketaqwaan mengharuskan kita untuk taat syariat secara mutlak. Tentu saja perwujudan ketaatan yang dilakukan tidak hanya dari segi individu saja, tetapi menjadikan hukum-hukum Allah untuk mengatur masyarakat dalam bingkai negara. 

Selanjutnya acara disambungkan dengan beberapa provinsi dengan Gema takbir dan Silaturahmi virtual. 

Kali ini ramadhan berbeda, kita seperti sedang menjalani inkubasus spiritual. Menurut Narasumber 2 yaitu Ust Ismail Yusanto “Ramadhan yang merupakan moment Inkubasus spiritual ini selanjutnya akan memberikan spirit yang baru untuk menghadapi kejadian” yg akan terjadi kedepan. Kita tentu tidak menutup mata dengan karut marutnya penanganan Covid oleh pemerintah. Maka sangat diperlukan peran  kita, untuk melajutkan perjuangan setelah perjuangan dibulan Ramadhan. Wabah Covid juga memperlihatkan   kepada kita atas keberpihakan penguasa. Dimana penguasa tidak dapat memprioritaskan antara mana yang penting, kesehatan atau ekonomi. Tentu dinegara kapitalis seperti ini, negara akan lebih menyelamatkan ekonomi.” 

Inilah perlunya peran kita. Jika tidak punya dasar yg kuat, kita akan sulit untuk menentukan prioritas. Sangat berbeda dengan islam, yang pastinya akan lebih memprioritaskan kesehatan. Ust Ismail Yusanto menambahkan.

Diakhir acara, KH Rokhmat S Labib menambahkan bahwa “Wabah pandemi ini jelas merupakan suatu peringatan besar dari Allah. Peringatan yang dengannya agar kita menyadari bahwa akan banyak kerusakan yang terjadi akibat tidak diterapkannya syariat dimuka bumi” 

Allah telah jelaskan iniOlberkali-kali salah satunya pada QS. Ar-Rum ayat 41 yang artinya “Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat) manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”

Maka, sudah sepatutnya kita menyadari ini semua. Bahwa kita perlu untuk kembali kepada syari’at Allah. Semakin tunduk dan patuh dengan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. 

Semoga dengan adanya agenda Lebaran digital  ini membuat suatu Spirit Baru untuk kita mengencangkan tali ukhuwah antar saudara muslim, saling membahu untuk mewujudkan Tegaknya Syariat Islam. Allah.

Dilaporkan oleh : Siska Wahyuni (mahasiswi Jember)
#MawarMelati
#LebaranKitaIstimewa
#LebaranTerakhirTanpaKhilafah

Post a Comment

Previous Post Next Post