MENYAMBUT BULAN RAMADAN



Oleh : Nur Fitriyah Asri
Ko. Bid. Dakwah BKMT Kabupaten Jember, Member Akademi Menulis Kreatif

Bulan Ramadan 1441 H tahun ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sungguh merupakan ujian berat bagi kaum muslim. Di tengah pusaran virus Corona (pandemi Covid-19), pemerintah mengambil kebijakan memutus rantai penyebarannya dengan melarang salat berjamaah di masjid, tarawih, maupun salat Idul Fitri. Namun demikian, umat Islam selalu merindukan kedatangan bulan agung nan mulia. Bulan di awalnya penuh dengan rahmah, dipertengahan penuh maghfirah (ampunan), dan sepuluh hari terakhirnya pembebasan dari api neraka. Masyaallah.

Marhaban Ya Ramadan ... Marhaban Ya Ramadan ... Marhaban Ya Ramadan.

Muncul pertanyaan, bagaimana kita menyambutnya? Tentunya kita akan mengistimewakan dan memperjuangkan agar kita memperoleh derajat takwa, itulah hakikat dari puasa Ramadan. Sebagaimana firman Allah Swt.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. al-Baqarah: 183)

Takwa adalah melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan Allah Swt. (al-Jazairi, Aysar at- Tafaasir, I/80)

Untuk meraih derajat takwa perlu adanya persiapan-persiapan    yaitu:
1. Persiapan Hati
Merupakan kebiasaan generasi salih pendahulu dengan memperbanyak doa sebelum masuknya  bulan Ramadan. Mereka memohon kepada Allah agar dipertemukan kembali, dan mohon diberikan kekuatan serta pertolongan agar bisa menyelesaikan puasa Ramadan dengan sebaik-baiknya dan meraih derajat takwa. Di masa Nabi saw. dan pada masa sahabat kurang 2-6 bulan sudah mempersiapkannya. 
Adapun di bulan Rajab doa yang dibaca Rasulullah saw. hingga memasuki bulan Ramadan, adalah:

أللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَان

 “Ya Allah, berkahilah umur kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadan.”

2. Akal
Terkait dengan akal harus menyadari begitu mulianya bulan Ramadan, karena ada ibadah tertentu (tarawih, zakat fitrah dan Lailatul Qadar) yang tidak ada di bulan lain selain Ramadan. Lailatul Qadar yaitu malam kemuliaan yang mempunyai nilai keberkahan lebih baik daripada  1000 bulan (83 tahun).

Selain itu harus mempelajari hukum-hukum seputar puasa, seperti: syarat-syarat diterimanya puasa, hal-hal yang membatalkan puasa,  hukum-hukum berpuasa di hari syak (meragukan), adab-adab dan sunah-sunah berpuasa, hukum terkait dengan perbuatan-perbuatan yang dibolehkan dan dilarang bagi yang berpuasa,  hukum yang berkaitan dengan uzur (melakukan safar/perjalanan, sakit, hamil, menyusui, haid dan nifas), dan lainnya. Hendaknya kita berilmu dulu sebelum memahami dan mengamalkannya. Sebagaimana dalam kitab sahihnya, Imam Bukhari mengatakan:

بَابٌ العِلمُ قَبلَ القَولِ وَالعَمَلِ

“Bab: Ilmu sebelum ucapan dan perbuat
an.

3. Fisik
Sebelum Ramadan diusahakan fisik harus sehat dengan melatih puasa-puasa sunah. Rasulullah saw. banyak melakukan puasa sunah di bulan sya'ban. Makanan yang halal dan thoyib, istirahat cukup, olahraga cukup sesuai usia dan kebutuhan. Jika sakit segera berobat  sehingga pada waktu Ramadan dapat melakukan tanpa uzur.

4. Materi
Para sahabat Nabi saw. begitu antusiasnya dalam menyambut bulan Ramadan. Masih kurang 2-6 bulan sudah mengumpulkan harta dan menabung untuk disadaqahkan pada bulan Ramadan, mengingat semua kebajikan pahalanya dilipatgandakan.

5. Membayar utang puasa
Seorang muslim juga dianjurkan membayar utang puasa yang telah lalu. Biasanya utang puasa ini dimiliki oleh perempuan yang haid, hamil atau menyusui, dan orang yang sakit berat.

6. Mengatur program
Membuat jadwal dan mengatur program, tujuannya untuk membantu dan memudahkan kita mencapai derajat takwa. Hendaklah kita isi bulan suci ini dengan memperbanyak ibadah salat-salat sunat, membaca Al-Qur'an ditarget khatam berapa kali, atau hapalan, atau memperbaiki bacaannya. Memperbanyak sodaqoh, infaq, dan zakat, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan istighfar,  serta lainnya.

Puasa di bulan Ramadan mempunyai keutamaan dibanding bulan-bulan biasa, diantaranya:
1. Puasa adalah rahasia antara hamba dengan Tuhannya. Dan Allah-lah yang akan memberikan balasannya. Dalam hadits qudsi Allah Swt. berfirman :

“Tidaklah seorang anak Adam melakukan suatu amalan kebaikan, kecuali akan dituliskan baginya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat (pahala) kebaikan.

Allah Swt. berfirman : “Kecuali puasa maka sungguh puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang menentukan ganjaran (pahala)nya” (HR. an-Nasaa’i)

2. Bagi orang-orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan. Rasulullah saw. bersabda:

  مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, kegembiraan ketika ia berbuka serta kegembiraan ketika ia menemui Rabbnya” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Pengampunan dosa
Rasulullah saw.  bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap rida Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bau mulut orang  yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma misk (minyak wangi). Rasulullah saw. bersabda :

لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ تَعَالَى مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dari pada aroma misk (minyak wangi)” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Terdapat waktu yang mustajab.
 Sebagaimana sabda Rasulullah saw. :
“Sesungguhnya orang-orang yang berpuasa pada saat berbuka mempunyai waktu dimana doanya tidak tertolak” (HR. Ibnu Majah).

Ya Allah kami rindu dengan bulan Ramadan, maka pertemukanlah kami dengannya dan berilah kami kekuatan untuk beribadah didalamnya, bertemu dengan Lailatul Qadar yang keutamaannya lebih baik daripada 1000 bulan, dan bisa meraih derajat takwa. Aamiin ya Rabbal'alamiin.

Wallahu a'lam bish shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post