Strategi Islam Hilangkan Bullying


Oleh: Abu Mush'ab Al Fatih Bala
(Pemerhati Politik Asal NTT)

Bullying adalah salahsatu hal yang paling tidak disukai di era modern. Kekerasan secara fisik maupun non fisik pasti tak dikehendaki oleh insan mana pun.

Bullying akan semakin mengerikan bila terjadi kepada anak-anak atau remaja sebab pada masa  labil ini generasi muda ini sering mudah mengalami depresi karena intimidasi. Seperti yang terjadi pada 77 Siswa Seminari Bunga Segala Bangsa (BSB) Maumere, Sikka Prov. NTT. Dua oknum kakak kelas melakukan bullying terhadap ke 77 juniornya yang masih duduk di bangku kelas VII.

Tindak kekerasan yang dimaksud adalah 77 siswa dihukum makan kotoran manusia dan dijejali pakai sendok hingga takut disiksa. Seperti dilansir dari Tribunnews.com, awal kasus terjadi ketika salahsatu siswa ingin buang air, pintu belakang menuju toilet terkunci sehingga tidak bisa keluar menuju toilet.

Akibat tidak bisa menahan rasa ingin buang air besar, siswa itu terpaksa buang air besar di kantong plastik dan salah satu pendamping pun menemukan kotoran manusia dalam kantong di sebuah lemari kosong. Pedamping memanggil semua siswa dan menanyakan siapa yang menyimpan kotoran itu.

Karena tidak ada yang mengaku, pendamping tersebut pun menghukum mereka untuk memakan kotoran manusia tersebut. Para pendamping pun disebutkan langsung menyendok kotoran itu lalu disuap ke dalam mulut para siswa. Mereka pasrah menjalani hukuman karena takut dengan sang pendamping.

Kasus baru ditangani setelah ada siswa yang berani melapor kepada orang tua dan siswa-siwa korban mengalami muntah-muntah lalu mendapatkan perawatan medis. Pelaku tindak kekerasan ini telah 'dirumahkan' oleh pihak sekolah.

Ini adalah salah satu contoh dari sekian banyak kasus bullying yang terjadi di Indonesia bahkan di dunia. Bullying bisa terjadi ketika intimidasi dari pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah dengan memanfaatkan kekuatan fisik, akses informasi yang memalukan, atau popularitas untuk mengendalikan atau membahayakan orang lain.

Seperti dikutip dari CNN Indonesia, ada banyak jenis penindasan yang dapat dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa yaitu sebagai berikut. Perundungan fisik yang menggunakan kekerasan secara fisik seperti memukul, menendang, mencubit dan menghancurkan barang orang lain. Perundungan secara verbal menggunakan kata-kata tidak baik secara tertulis atau terucap seperti menggoda, memanggil nama yang tidak pantas, mengejek, menghina dan mengancam.

Perundungan sosial merusak reputasi atau hubungan seseorang seperti berbohong, menyebarkan rumor negatif, mempermalukan seseorang, dan mengucilkan seseorang, dan mengucilkan seseorang. Ada juga namanya Cyberbullying yang merupakan Bullying di dunia maya seperti mengunggah gambar atau video yang tidak pantas, menyebar gosip secara online, dan menggunakan informasi orang lain di media sosial. Serta sexual bullying atau perudungan seksual yang merupakan tindakan mengintimidasi secara seksual seperti pemanggilan nama seksual atau cat-calling, gerakan vulgar, menyentuh, dan materi pornografi.

Semua tindakan bullying yang merugikan ini sebenarnya bisa diantisipasi dan diatasi. Islam memberikan solusi dan strategi dalam menghadapi bullying. Langkah pertama adalah menanamkan Aqidah Islam yang kuat tentag pentingnya mengingat Allah SWT. Bahwa ada Pencipta yang mengawasi setiap perbuatan anak cucu Nabi Adam AS. Sifat seperti ini pernah ada dalam Khilafah Islam ketika seorang anak menolak menjual domba tanpa seizin tuannya karena takut kepada Allah SWT.

Sifat ini disebut dengan murabatullah (merasa diawasi Allah SWT). Selanjutnya umat harus dididik selalu merasa setiap amal perbuatan baik buruknya akan mendapatkan balasan yang setimpal baik di dunia maupun di akhirat sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al Zalzalah Ayat 7-8:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.“

Islam juga melarang perilaku intimidasi. Misalnya Rasulullah SAW melarang salahseorang sahabatnya bercanda memakai pisau di depan orang lain. Walaupun dalam bentuk candaan itu bisa mengintidasi atau menimbulkan rasa takut. Dalam keadaan bercanda tidak diperbolehkan apalagi bila serius dilakukan.

Selain itu bullying pada zaman sekarang telah menjadi kasus sistemik yang memerlukan solusi sistemik pula. Sehingga ketakwaan bagi negara itu sangat penting. Negara mesti menutup akses bagi setiap orang untuk melakukan bullying atau penindasan. Memerangi bullying harus sama kuatnya seperti memerangi hoax dan pornografi. Aturan yang tegas akan memberikan efek jera pada pelaku bullying sehingga warga negara merasa aman di manapun beraktivitas.

Tentunya bila ada kerjasama antara tiga unsur negara seperti individu, masyarakat dan negara yang bertakwa maka bullying itu akan mudah diatasi. []

Bumi Allah SWT, 1 Maret 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan

Post a Comment

Previous Post Next Post