Respon Surat Disnakkan, DPMD Berikan Data Ternak Program P2DK Tahun 2019

N3,Sarolangun - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sarolangun merespon permintaan data ternak dari program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan (P2DK) tahun 2019 yang lalu, oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) Sarolangun.

Kepala Dinas PMD Mulyadi, melalui Kabid UEM-TTG Muhammad Adhim, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan data ternak program P2DK tahun 2019 tersebut.

" Permintaan data ternak yang bersumber dari dana P2DK tahun 2019 dari Dinas Perikanan dan Peternakan sudah kita balas, dan data Per Kecamatan sudah kita berikan," katanya.

Dijelaskannya, data ternak P2DK tahun 2019 yang lalu sudah kita kumpulkan, diantaranya, Kecamatan Batang Asai terdapat 18 Ekor kerbau terdiri dari 10 ekor jantan dan 8 ekor betina, Kecamatan Cermin Nan Gedang total ada 37 ekor terdiri dari 19 ekor kerbau dan 18 Ekor sapi, yang semuanya dengan jenis kelamin betina, Kecamatan Limun sebanyak 138 ekor terdiri dari 101 ekor kerbau dan 37 ekor sapi.

" Untuk Kecamatan Singkut tidak ada kerbau, semuanya Sapi total 165 ekor. Sedangkan di Kecamatan Pelawan, ada sebanyak 105 ekor terdiri dari 39 ekor kerbau dan 66 ekor sapi," sebutnya.

Ditambahkan Muhammad Adhim, untuk Kecamatan Bathin VIII ada tiga desa yang melakukan pengadaan ternak melalui program P2DK semuanya ternak Sapi dengan total 33 ekor yang semuanya sapi betina, yakni Desa Suka Jadi, Desa Teluk Mancur dan Desa Pulau Melako.

Sementara untuk Kecamatan Sarolangun total 15 ekor sapi, terdiri dari Desa Bernai dalam 1 ekor sapi dan Desa lidung sebanyak 14 ekor sapi. Kemudian Kecamatan Air Hitam berjumlah 110 ekor, terdiri dari kerbau 15 ekor dan sapinya 95 ekor. Sedangkan Kecamatan Pauh terdiri 146 ekor sapi.

" Sedangkan di Kecamatan Mandiangin sebanyak 64 ekor," jelasnya.

Semua data tersebut hasil dari monitoring program P2DK pada tahun 2019, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 831 ekor ternak terdiri dari sapi dan kerbau.

Dirinya berharap dengan data ternak dari program P2DK dengan anggaran Rp 200 juta Per desa itu, kiranya Desa dapat memberikan informasi kepada Dinas Perikanan dan Peternakan, sehingga bisa diberikan sosialisasi penyuluhan kesehatan hewan.

" Kita memang membutuhkan kerja sama lintas sektoral dalam pengelolaan program unggulan dari Bupati H.Cek Endra ini," harapnya.

Dirinya juga meminta Disnakkan dapat melakukan pembinaan kepada masyarakat yang ada di desa, khususnya mengenai pengadaan ternak dari program P2DK ini. Salah satunya melakukan penyuluhan kesehatan hewan, sehingga populasi ternak sapi dan kerbau ini berkembang dengan baik.

" Selain itu, kita juga berharap kedepan agar para Kepala Desa dalam mengelola usaha peternakan atau segala jenis usaha yang ada di Desa dapat dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Sebab dengan adanya Bumdes ini diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat sesuai dengan salah satu tujuan dari pada program P2DK ini untuk peningkatan ekonomi masyarakat," pintanya. (SRF)

Post a Comment

Previous Post Next Post