Rasulullah Tauladan Terbaik Sepanjang Masa

Oleh: Muzayyanah 
(Indramayu)


لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْءَاخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab ayat 21)

Telah menjadi pemahaman kaum muslimin atau ma'luumun min addiin bahwa Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan contoh (suri tauladan) terbaik bagi manusia. Beliau adalah manusia sempurna yang menjadi teladan bagi manusia-manusia yang mengharap kesempurnaan.

Rasulullah adalah teladan dalam segala hal. Teladan sebagai seorang pemimpin, kepala negara, panglima perang, pendidik, pedagang, ayah, suami, tetangga, dll. Siapapun yang mencontoh Rasulullah dalam suatu kedudukan, pasti akan menjadi yang terbaik dalam kedudukan itu.

Seorang pemimpin yang mencontoh Rasulullah pasti akan menjadi pemimpin yang baik. Seorang ayah yang mencontoh Rasul,  pasti menjadi ayah yang baik. Seorang suami yang mencontoh Rasul pasti menjadi suami yang baik. Dst.

Kenapa? Karena Rasulullah dibimbing Allah melalui wahyu yang diberikan kepada beliau. Lalu beliau sampaikan apa yang beliau terima itu kepada umatnya. Karena Allah memerintahkan untuk menyampaikannya.

Maka bagaimana mungkin ada yang mengatakan haram hukumnya mengikuti sistem pemerintahan Rasulullah....

Padahal Allah telah menetapkan Rasulullah sebagai teladan bagi manusia. Dalam semua perkara. Apa yang dilakukan, diucapkan, dan disetujui Rasulullah menjadi hukum bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya.

Banyak ayat dan hadits yang menerangkan bahwa Allah memerintahkan kepada Rasulullah menyampaikan apa yang beliau terima dari Allah. Begitu juga banyak ayat dan hadits  menerangkan bahwa Allah memerintahkan orang-orang beriman mengikuti apa yang disampaikan Rasulullah. Sebagai bukti keimanan dan kecintaan kepada Allah dan RasulNya.

Mari renungi ayat-ayat dan hadits-hadits berikut ini.

QS. Al-Muddatstsir ayat 2

قُمْ فَأَنْذِرْ
"Bangunlah, lalu berilah peringatan!"

QS. Al-Hijr ayat 94

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

QS. Saba' ayat 28

وَمَآ أَرْسَلْنٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."

Al-A'raf ayat 158

قُلْ يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّى رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِى لَهُۥ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ ۖ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ فَئَامِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِىِّ الْأُمِّىِّ الَّذِى يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَكَلِمٰتِهِۦ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".

QS. Al-'Imran ayat 31

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hadits Rasulullah berbunyi

تركت فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya."

Rasulullah ﷺ bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ  فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad)

Hadits ini adalah bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah tentang kembalinya tegak khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.  Sebuah sistem pemerintahan yang sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah. Maka jika haram hukumnya menerapkan sistem pemerintahan Rasulullah, bagaimana ada bisyarah Rasulullah tentang akan kembalinya tegak sistem  pemerintahan yang sesuai dengan manhaj Rasulullah?
Wallahu a'lam bish-shawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post