Mustafa Kemal Ataturk Bapak Inspirasi Bangsa, Benarkah?


Oleh : Mega Turuy
(Mahasiswi Kehutanan Unkhair dan Penulis Bela Islam)

Mustafa Kemal dikenal sebagai Bapak Bangsa Turki. Hal ini karena upayanya yang telah membumikan nasionalisme bagi Bangsa Turki. Ia dipandang sebagai sosok yang berjasa dalam meletakkan dasar nasionalisme di negeri yang dahulunya telah sekian ratus tahun berada di bawah pemerintahan dengan warna lekat Islam yakni Daulah Khilafah Utsmaniyah.

Bapak Bangsa Turki atau Ataturk menjadi gelar yang diberikan kepada Mustafa Kemal atas apa yang dilakukannya. Dilihat dari kacamata umum, gelar ini mungkin sangat layak diberikan kepada pria kelahiran Yunani itu. Tapi, kalau kita telusuri dari sisi yang lain, Mustafa Kemal mungkin tak lebih dari seorang penjahat bengis yang kejam.

Mustafa Kemal dikenal akan aksinya merevolusi Turki menjadi bangsa baru yang lebih modern serta dianggap sebagai penyelamat dari penjajahan. Alhasil, ia pun dipuja-puja bahkan sampai dikultuskan, sama seperti orang Korut menghormati Kim Il Sung. Bagi sebagian orang Mustafa Kemal mungkin dianggap berjasa besar, tapi bagi sebagian yang lain ia justru penghancur.

Sementara itu, Khilafah Turki Utsmani masih mengalami kemandegan berpikir akibat terhentinya ijtihad dan mulai melirik ideologi Liberal yang sedang berkembang pesat di Eropa Barat. Kemajuan teknologi akibat revolusi Industri telah menyilaukan mata, sehingga tidak bisa membedakan mana teknologi yang bisa diambil dari bangsa manapun, dan mana peradaban yang harus disaring.

Tahun 1828 di masa Sultan Mahmud II, pemikiran dan sistem sekuler mulai merasuk ke tubuh khilafah. Tahun 1876 M Gerakan Turki Muda yang tergila-gila dengan ideologi liberal berhasil memaksa Sultan Abdul Hamid II menerima Konstitusi 1876, sebuah konstitusi sekuler. Sejak itu, tanda-tanda keruntuhan khilafah mulai di depan mata. Sekeliling khalifah sudah dipadati dengan orang-orang yang berideologi sekuler liberal, yang dipimpin oleh Perdana Menterinya sendiri, Midhat Pasya si pemabok.

Saat itu, Mustafa Kemal bergabung dengan perkumpulan mahasiswa nasionalis, yang dikenal sebagai Vatan (yang artinya Tanah Air). Para anggotanya menganggap dirinya kelompok revolusioner yang menentang pemerintahan Sultan Abdul Hamid II, yang memberangus segala pemikiran liberal yang merongrong pemerintahan Islam. Kelompok ini selalu menyalahkan Islam yang dianggap membuat Turki terbelakang dan terus-terusan menyebarkan kebencian terhadap syari'at yang dianggap kolot, serta menjadikan ajaran-ajaran sufi sebagai tertawaan. Anggotanya bersumpah melengserkan sultan dan menggantinya dengan sistem pemerintahan Barat dengan konstitusi dan parlemen, menghancurkan otoritas para ulama, menghapus jilbab dan kerudung, serta mendeklarasikan kesetaraan gender. Tak lama bergabung, Mustafa Kemal menjadi pemimpinnya.

Adapun nasionalisasi yang diperjuangkan Mustafa Kemal tidak menghasilkan kebaikan dan kemaslahatan bagi bangsa dan masyarakat Islam secara keseluruhan. Baik dari segi kesejahteraan, ekonomi, sosial budaya turki, arah keagamaan bangsa turki yang justru kacau pasca nasionalisasi tersebut. 

Islam memiliki pandangan yang khas terhadap sosok Kemal Ataturk. Kemal Ataturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang yang mengabolisi khilafah Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia adalah pengkhianat sekaligus pecundang peradaban.

Terjagalnya khilafah tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal khilafah juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan Al-Qur'an dan Sunah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi liberal yang menggiurkan nafsu manusia.

Jadi kemal Attaturk bukanlah sosok yang harus dibanggakan di mata dunia. Dia hanyalah peradaban yang harus dimusnahkan dari negeri ini.

Mustafa Kemal dianggap sebagai bapak Inspirasi bangsa disebabkan karena Perannya yang telah memerdekakan turki dari bahayanya Islam. Menjadikan ideologi liberal, sebuah ideologi yang menempatkan manusia bebas dari ikatan apa pun, baik ikatan agama atau pun selain agama. Liberal dalam beragama, berekonomi, liberal berpolitik, seksualitas, liberal dalam segala hal. Ideologi inilah yang akan menghantarkan Barat kepada kebangkitannya, walau kebangkitan yang semu.

Wallahu a'lam bishshawab.

Post a Comment

Previous Post Next Post