Manifesto Politik Hukum Allah SWT Pada Abad Millineal


Abu Mush'ab Al Fatih Bala
(Pemerhati Politik Asal NTT)

Dunia sempat gaduh akibat pernyataan tidak bertanggungjawab dari orang-orang liberal. Bagaimana mungkin Agama dianggap sebagai musuh besar Pancasila? Kitab suci bisa digeser dan ada usulan agar salam Islam diganti menjadi Salam Pancasila?

Hal ini membuat banyak kecaman datang bertubi-tubi. Banyak tokoh dan anggota masyarakat melakukan bantahan baik secara lisan mau pun tulisan membela Agamanya.

Di twitter sempat viral beberapa hastag yang melawan kezhaliman ungkapan-ungkapan tersebut. Hastag yang sempat merajai 5 trending topic di twitter antara lain #KitabullahDiatasSegalanya, #JelasKamiPilihIslam, #IslamDiatasSegalanya, dan juga #Salahketik. Khusus #KitabullahDiatasSegalanya memiliki jumlah tweet terbanyak pada hari Ahad, 24 Februari 2020 yakni sebesar 125 K (125.000).

Berkaitan dengan hal ini, Allah SWT adalah Pencipta alam semesta dan seisinya termasuk manusia. Setelah menciptakan tentu Allah SWT lebih mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk.

Manusia pun diatur lewat Kitabullah yang diturunkan melalui para Malaikat kepada Rasulullah SAW untuk menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia. Kitabullah adalah sumber segala hukum bagi manusia.

Kemudian pertanyaan muncul apakah Islam mampu menjawab tantangan abad milineal lewat kitab sucinya. Tentu saja bisa. Jika dulu pernah berjaya sebagai hukum dasar Khilafah mengapa sekarang tidak?

Hukum Allah SWT tentu sangat sempurna bila dibandingkan dengan hukum sekuler zaman now. Bahkan hukum sekuler tak bisa menghentikan laju kasus korupsi, kemiskinan dan penjarahan SDA.

Ada sebagian orang yang menuduh bahwa Kitabullah tidak bisa menjawab semua problematika. Kitab Suci dianggap sebagai sebuah hambatan dan lebih bersifat rohani dan ritual daripada solutif politis.

Padahal Kitabullah telah menantang semua jin dan manusia untuk membuat yang semisal Al Qur'an. Dalam Q.S. Yunus [10] ayat ke 38, Allah SWT berfirman,

قُلْ فَأْتُوا۟ بِسُورَةٍ مِّثْلِهِ

"Katakanlah: (kalau benar apa yang kamu katakan), maka cobalah datangkan sebuah surat yang menyerupainya." Sejak Rasulullah menerima Al Qur'an hingga detik tulisan ini dibuat belum ada satu pun ahli yang mampu membuat semisal Al Qur'an.

Itu tantangan Al Qur'an ketika mereka menuduh Kitabullah adalah tulisan tangan  Nabi Muhammad SAW atau buatan manusia lainnya. Ayat ini menjelaskan jika Al Qur'an bukan firman Allah SWT niscaya sejak dulu sudah ada kitab tandingannya.

Al Qur'an kemudian menjadi pedoman dan pegangan hidup Kaum Muslimin. Bukan sekedar Aqidahnya, tetapi juga berisi solusi atas setiap permasalahan manusia.

Misalnya Kitabullah atau Al Qur'an melarang riba dan menghalalkan jual beli (lihat QS. Al Baqarah:275) maka Kaum Muslimin pun hidup makmur selama 14 abad dalam Khilafah Islam, tanpa riba tetapi kaya karena karena sistem ekonomi Islam.

Ketika Kitabullah mewajibkan taat kepada Allah, Rasulullah dan Ulil Amri maka Umat pernah bersatu dalam satu Kepemimpinan Islam (lihat QS. An Nisa, ayat ke 59). Pada saat itu Umat berada dalam satu Kekhilafahan, satu Khalifah. Negeri-negeri Kaum Muslimin merdeka bahkan penduduk lainnya meminta bergabung dengan Khilafah Islam seperti Mesir dan Suriah.

Ketika Islam melarang mendekati zina (lihat QS. Al Isra ayat 32), bentuk manifestasi nya adalah Islam melarang pergaulan bebas sehingga mencegah menjamurnya aborsi dan lokalisasi. Islam malah membiayai Kaum Muda Mudi yang ingin menikah kemudian Islam memberikan lapangan pekerjaan untuk mereka selain mengedukasi mereka dengan Islam.
Begitulah cara Kitabullah memuliakan umat ini. Beda dengan hukum sekuler buatan akal manusia yang semakin hari malah semakin tidak bisa mengatasi problem manusia. Jumlah penduduk miskin semakin bertambah, harga barang meroket, koruptor merasa nyaman & sumber daya alam dikeruk habis ke luar negeri. Maka patutlah bagi Kaum Muslimin untuk bukan sekedar mengimani Al Qur'an tetapi menjadikannya sebagai sumber segala hukum yang akan menyelamatkan dunia ini dari sistem-sistem dan hukum-hukum jahiliyah.[]

Bumi Allah SWT, 24 Februari 2020

#DenganPenaMembelahDunia
#SeranganPertamaKeRomaAdalahTulisan

Post a Comment

Previous Post Next Post