Hikmah Dibalik Wabah Corona

By ; Wanda Restuti Ruhyandini
Universitas Indraprasta PGRI

Belum lama ini beredar sebuah postingan di media sosial oleh salah satu pengguna Facebook yang memberi informasi tentang munculnya Virus Corona dalam bacaan buku Iqra. Konten ini sudah beredar luas meskipun saat ini postingan tersebut telah dihapus.

Dilansir dari suaraislam.id 30/1/2020, kata-kata dalam salah satu halaman di buku Iqra tersebut setelah digabungkan dan diterjemahkan maka apabila dibaca dengan Bahasa Indonesia bunyinya menjadi “Virus Corona Tercipta Pada Zaman Penuh Dusta”.
Berdasarkan penjelasan para ahli agama, benar adanya bahwa ada kata “Qo-Ro-Na” dalam buku Iqra tersebut. Akan tetapi, kata ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Virus Corona. Qorona dalam Bahasa Arab bisa kita temukan dalam qurnun atau qurunun yang artinya masa. Bukan Qorona nama virus yang sedang terjadi di beberapa negara belakangan ini.

Wabah Virus Corona ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019 lalu. Dugaan virus ini berasal dari hewan liar seperti kelelawar, tikus, dan ular yang menjadi makanan ekstrem masyarakat Wuhan. Dan diduga Virus Corona ini disebarkan oleh sup kelelawar yang belakangan ini sedang menjadi popular di Kota Wuhan.

Trend kebebasan mengkonsumsi makanan ekstrem ini tidak lagi memperhatikan baik atau tidak, halal atau haram. Munculnya virus ini bisa saja menjadi peringatan dari Allah Swt. Sungguh tidak pantas kita menjadi sombong dan serakah termasuk dalam hal makanan. Semua makanan itu halal kecuali yang diharamkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah.

Hikmah yang bisa diambil dari wabah Virus Corona adalah renungan bagi kita semua untuk berbenah diri agar hidup sesuai dengan syariah-Nya agar mendatangkan kemaslahatan bagi umat manusia. Serta berhenti untuk menyebarkan informasi dengan hanya mencocokologi suatu peristiwa yang sedang terjadi kemudian dikaitkan dengan bacaan dalam Al-Quran.

Maha benar Allah Swt. dalam firman-Nya, “Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”. Wallahu a’lam.

Post a Comment

Previous Post Next Post