Adakah Virus Corona di Indonesia?

Oleh : Mia Fitriah Elkarimah  

"Kenapa Natuna yang dijadikan tempat evakuasi WNI dari Wuhan?" ujar Wabup Ngesti saat dihubungi, Sabtu (detiknews.com. 1/2/2020).

Penolakan Natuna dijadikan tempat transit WNI yang dievakuasi dari China juga disuarakan masyarakat. Warga ramai-ramai mendatangi DPRD Natuna pada Jumat (31/1/2020), memprotes rencana Natuna menjadi tempat transit evakuasi.

Sementara masyarakat Natuna menolak,  langkah pemerintah memilih Natuna sebagai tempat observasi WNI dari China,  tetap dilaksanakan.  Seperti diberitakan dari situs kompas.com (2/2/2020), sebanyak 238 WNI tiba di Indonesia. Mereka tidak langsung dipulangkan ke daerah masing-masing, tapi harus dikarantina dulu selama 14 hari di Natuna. 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun  membeberkan alasan Natuna sebagai tempat isolasi  seperti dikutip dari Liputan6.com . Tentunya pemerintah punya pertimbangan,  dan banyak opsi yang tadinya disiapkan, seperti Informasi yang dikutip dari situs detik.com dengan judul artikel "Asrama Haji Batam Tak Jadi Tempat Karantina WNI yang Dievakuasi dari Wuhan".(1/02) , tapi akhirnya Natuna lah yang dipilih pemerintah.”

Dari masalah Natuna, Pulau yang dulu minta pisah dari NKRI,  Timor Leste, ingin menumpang  karatina bagi 17 warganya yang akan dievakuasi dari China. Karena fasilitas dan infrastruktur belum mumpuni. Disinyalir dari ccnindonesia.com (04/02/2020) “saya berharap Indonesia membantu kami terkait penanganan virus corona” ujar President pertama Timor Leste. 

Namun, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace memberi sinyal menolak permintaan izin dari Timor Leste.  

"warga negara kami sendiri aja di karantina di Natuna, lah ini negara yg udah cerai minta di karantina di Bali". Salah satu komentar warga net terkait hal itu. 

"saya pikir Australia akan sukarela bantu Timor Leste,  sebagaimana bantu lepas dari Indonesia" komentar  Budi Nartama

Beranjak ke Bali, Gubernur Bali Wayan Koster  meyakinkan wisatawan asing tidak perlu khawatir berkunjung ke Pulau Dewata, ia tegaskan bahwa  Bali sangat siap menerima kedatangan wisatawan asing, meskipun saat ini wabah virus Corona melanda dunia.

" Bali mempunyai sistem monitoring yang baik, yang sudah teruji sejak merebaknya kasus Flu Burung (SARS) tahun 2003,” ungkap Gubernur Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace).

"Aduh pak jangan karena sesuatu  sampai keselamatan warga diabaikan". WHO menilai wabah itu sebagai “peristiwa luar biasa” yang membutuhkan tanggapan internasional yang terkoordinasi (voa.com 30/01/2020).

Pasti wabah ini memukul industri pariwisata di Bali. Virus ini memang menggemparkan dunia, varian virus penyakit yang tergolong baru, yang menyebabkan kematian selain itu juga  berdampak pada sektor ekonomi Indonesia. 

Peran pemerintah sangat diperlukan dalam upaya pengendalian dan pencegahan penularan virus ini. Pemerintah harus mengawasi ketat jalur masuk ke Indonesia. Mulai dari pelabuhan dan bandara untuk memastikan setiap orang yang masuk ke Indonesia dari luar negeri tidak terjangkit virus corona.

Karena penyakit yang menyerang penapasan ini telah menginfeksi 31.493 orang hingga saat ini dan 638 orang meninggal dunia. Sedikitnya 70 orang meninggal per harinya seperti dilaporkan dari situs kompas.com (7/02/2020). 

Wabah yang sangat cepat dan mematikan. Wabah yang  tak hanya terjadi pada masa sekarang. Zaman Nabi sudah pula dikenal, apa yang ditawarkan Nabi yang Mulia. Nabi  melarang umatnya untuk memasuki daerah yang terkena wabah, dan bagi yang terjebak di dalam wilayah tersebut, jangan pergi ke mana-mana. Ini merupakan metode karantina yang telah diperintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mencegah wabah tersebut menjalar dan menyebar. Sangat relevan khan dengan yang dilakukan dalam dunia medis saat ini padahal sejak 14 abad yang lalu.

Post a Comment

Previous Post Next Post