Tidak ada Henti nya Penguasa Membuat Rakyat Menderita

Oleh : Nesti Rahayu
Aktivis : ( Dakwah Kampus)

Baru-baru ini pemerintah hendak akan membuat kebijakan untuk mencabut beberapa subsidi dengan beberapa alasan.  https://www.dream.co.id/dinar/daftar-subsidi-energi-yang-dicabut-selama-era-jokowi-200117i.html

https://www.beritasatu.com/nasional/575901/2020-dana-bos-tidak-tanggung-gaji-guru-honorer
Jika itu dilakukan gimana nasib orang dagang yang menggunakan gas melon lpg3 sehari ? Bahkan membutuhkan beberapa buah tabung gas sehari  contoh nya saja yang jual goreng, jika pembelian dibatasi gimana dengan nasib mereka apakah pemerintah mau kasih mereka makan gratis?? Wah boro-boro seperti itu malahan sebaliknya harta rakyat yg semakin dikerok nya. Dan 

alasan nya ini hanya berupa pengalihan bahwa ketidak mampuan nya mengurusi urusan Ummat. Sebenarnya apa sih tujuan pemerintah ???
Sebenarnya ada niat mengurusi gak sih?

Atau hanya mengerok harta rakyat saja untuk kepentingan pribadi ?? Banyak fakta yang menunjukan bahwa penguasa hanya membuat rakyat menderita, membuat mereka kecewa menangis, kelaparan kebodohan dekat dengan  maksiat jauh dari aturan Allah. Masih sangat banyak lagi yang dirasakan oleh manusia saat sekarang ini terutama kaum muslim. Wahai penguasa tidak kah kau takut dengan pedih nya azab Allah tidak kah kau takut dengan do'a- do'a mereka yang terdzolimi???

Sudah, sudah cukup buat rakyat menderita. Tidak kah kau takut jika kalau ummat Islam bangun dari Tidurnya dan akhirnya menyadari bahwa kerusakan ini terjadi iyalah ulah sistem yang rusak ini dan dikendalikan dengan orang-orang rakus akan dunia hingga kebanyakan lupa akan akhirat. Ketahui lah semakin kau buat Kebijakan yang menyeleneh alias gak masuk akal  maka kerusakan mu semakin nampak dan ummat semakin sadar dan janji Allah itu semakin dekat.

Ummat, ummat sadar lah , bangun lah bangkit lah bahwa biang kerok dari semua ini adalah ulah sistem bobrok yang aturan lahir dari akal manusia yang membuat ambisi kebahagiaan dunia saja dan lupa dengan akhirat...
Waullahu'alam bisho wab

Post a Comment

Previous Post Next Post