Saat Fitrah Air Tak Terjaga, Banjir Pun Merajalela

By : Hernawati

Tak perlu dengan Ideologi tertentu apalagi Islam untuk mengatasi banjir di Indonesia. Cukup ada keinginan kuat dari negara dan rakyatnya untuk kerjasama mengatasinya. Realitasnya negara eropa seperti  Belanda yang sekuler mampu mengatasi banjir di negaranya. Kita tahu Belanda di kelilingi laut.  Kurang lebih begitulah kira-kira komentar seorang netizen sekilas dibaca saat mengomentari status yang mengajak pada Ideologi Islam sebagai solusi banjir.
https://amp.kompas.com/properti/read/2019/04/29/121548921/begini-cara-belanda-atasi-banjir 

Sekilas tampak benar apa yang dikatakan neziten. Hanya saja sepertinya persoalan di Indonesia tak sesederhana di Belanda.

Indonesia bukanlah Belanda. Sebagai negara kepulauan dengan potensi alam yang dimilikinya, jumlah penduduk sekitar 250 juta tersebar tak merata. Secara realitas Islam sebagai agama mayoritas penduduknya,  telah menjadi rebutan negara Penjajah sejak dulu kala. Wajar kita ada seruan kembali pada Islam dalam mengatasi setiap persoalan masyrkatnya. Agar setiap langkah menyelesaikan masalah berbuah ibadah untuk bekal diakhirat kelak.

Sungguh Allah turunkan hujan sesuai kadar yang diperlukan mahluknya

وَا لَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً بِۢقَدَرٍ ۚ فَاَ نْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا  ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ
"Dan yang menurunkan air dari langit menurut ukuran (yang diperlukan), lalu dengan air itu Kami hidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)."
(QS. Az-Zukhruf 43: Ayat 11).

Inilah fitrah air, salah satunya air hujan  membawa rahmat dan manfaat bagi manusia. Dengan curah hujan yang tinggi di Indonesia ,  karena memang sesuai kadar yang diperlukan oleh alam Indonesia. Sayangnya kebijakan politik pemimpin telah menciderai fitrah tersebut. Dengan melakukan pembangunan infrastruktur, atas "arahan" negara investor secara besar-besaran, berakibat sempitnya lahan serapan air. Yang berakibat juga pada sedikitnya lahan untuk menanam pohon prnyimpan cadangan air. Penambangan tanpa memperhatikan dampak lingkungan dan masalah teknis yang semakin memperparah keadaan.

Persoalannya  pemimpin negeri ini justru memberi jalan bagi investor untuk mempermudah investasinya,  tidak ada yang berani menolak investor yang menwarkan investasi infrastruktur di Indonesia atau kalau pun ada yang berani,  akankah negara investor rela ditolak tawarnnya?

Disinilah letak prntingnya ideologi yang harus dimiliki, untuk digenggam erat pemimpinnya. Pemimpin yang berkeinginan kuat untuk mandiri,  paham betul konsukwensi bahaya politis,  ekonomis, lingkungan dibalik investasi yang ditawarkan. Tegas pada pengusaha nakal yang mengabaikan aspek keselamatan lingkungan. Akan kah berani menghadapi tekanan negara luar yang memiliki kepentingan. Menolak siapapun yang mau menjebak Indonesia dalam pengrusakan atas nama pembangunan. Alam rusak,  ekonomi rusak akibat kebijakn politik yang rusak, yang tidak menjaga fitrah alam beserta isinya.  Tak mampu menjaga fitrah air akhirnya banjir pun merajalela. Negara mereka sendiri dijaga tanpa mau peduli dengan negara bancakannya. itulah watak asli mereka.

Allah SWT berfirman:

وَاِ ذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ ۙ قَا لُوْاۤ اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, Janganlah berbuat kerusakan di bumi! Mereka menjawab, Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 11)

اَ لَا ۤ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰـكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ
"Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 12)

Itulah kenapa kita tidak hanya mencari solusi teknis mengatasi banjir. Yang bisa saja masalah teknis solusinya diadopsi dari Belanda atau negara lainnya. Tapi kunci lainnya juga adalah dengan ideologi apa agar negara mengatasinya secara mandiri,  agar tidak menjadi proyek negara-negara maju saat menyelesaikan persoalan. Ideologi tersebut tentunya berasal dari Pencipta manusia. Yaitu Islam, percayalah  karena hanya aturan Islam yang berasal dari Rabbul 'alamiin  mampu menjaga fitrah mahlukNya dan alam ciptaanNya. Karena Allah Maha tau akan hakikat ciptaanNya.

Post a Comment

Previous Post Next Post