No Hijab Day on Februari, Pelecehan Masa Kini

By : Afiyah Rosyad
(Direktur LSM Golden Victory)

Di tengah dekadensi moral yang melanda generasi dan ummat, kini muncul lagi virus yang mematikan suasana keimanan dan membonsai pemikiran. Yakni, laman acara "No Hijab Day" di sosial media terbesar di dunia.

Berita di MySharing online menggemparkan pengguna sosmed. Pasalnya, portal online ini membeberkan sebuah halaman Facebook yang baru dibuat. Naasnya, "No Hijab Day" yang diprakarsai oleh Yasmine Mohammad ini, dengan komunitasnya yang bernama Hijrah Indonesia dengan tegas akan menggelar kampanye "No Hijab Day" di laman tersebut.

Lebih jauh lagi, Hijrah Indonesia mengajak perempuan muslim maupun non muslim untuk meramaikan tagar No Hijab Day, dengan mengirimkan foto-foto berbusana asli Indonesia tanpa penutup kepala atau hijab atau kerudung dan simbol hijab lainnya. MySharing, Kamis, 30/01/2020.

Fenomena yang baru muncul ini tentu semakin meresahkan kaum muslimin. Bagaimana bisa seorang muslimah diminta untuk melepas kerudung/hijab/niqob, dsj dengan kampanye kebatilan itu. 

No Hijab Day jelas ajang kemaksiyatan yang sengaja dibuat untuk menyerang dan melecehkan Islam. Apa namanya jika sebuah kewajiban dari Allah, dikampanyekan dengan sebuah penolakan. Pembangkangan dan pelecehan, tentu saja.

Pelecehan Masa Kini, Karena Islam Tak Ditaati

Sangat wajar sekali munculnya pernyataan bahwa muslimah tidak wajib berjilbab, dan acara semisal No Hijab Day ini diterima baik oleh masyarakat. Mengingat masyarakat sangat akrab dengan kehidupan sekuler. Dimana peran agama dicampakkan dalam kehidupan. Menutup aurot hanya saat sholat saja banyak dilakukan oleh muslimah.

Acara No Hijab Day ini semakin membuat para muslimah yakin bahwa tidak menutup aurot adalah perkara lumrah dan beradab. Karena dilakukan secara massal atau berjamaah. Dan direstui oleh struktur pemerintah terkait.

Sistem kapitalisme yang diusung menaburkan kebencian pada Islam dan simbol-simbolnya. Sehingga acara semacam ini akan menuai banyak dukungan dari para penghamba kebebesan dengan dalih hak asasi manusia.

Islam Mewajibkan Menutup Aurot

Dalam kitab Sistem Pergaulan Dalm Islam, dijelaskan bahwa laki-laki dan perempuan muslim diwajibkan menutup aurot. Batas aurot laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Sementara aurot perempuan adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Islam menjelaskan bahwa pakaian syar'i bagi Muslimah adalah jilbab dan kerudung. Dalil tentang jilbab tertuang dalam Surat Al Ahzab ayat 59

 يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ 
Artinya:
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka".

Maka jelas, jilbab adalah pakaian luar muslimah di luar rumah. Yakni pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuh, seperti jubah atau gamis. Seluruh badan hingga kaki.

Sementara kerudung adalah penutup kepala hingga menutupi juyub atau dada. Dalilnya terdapat dalam Surat An Nur ayat 31:

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

Artinya:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menjulurkan khimar kedadanya…”

Maka jelas bahwa pakaian muslimah saat keluar rumah adalah mengenakan jilbab dan kerudung. Itu sebuah kewajiban syar'i yang tak bisa diwakilkan. Karena fardhu 'ain.

Munculnya acara kampanye No Hijab Day jelas bertentangan dengan apa yang diwajibkan Allah atas muslimah. Mengkampanyekan kemaksiyatan jelas memusuhi Allah dan Rosulnya. Bisa masuk kategori pelecehan.

Dalam sistem Islam, kemaksiyatan akan diminimalisir bahkan diawasi agar tidak terjadi. Termasuk hal menutup aurot. Dalam pergaulan di kehidupan umum, perempuan dan laki-laki wajib menutup aurot. Tidak boleh berinteraksi berduaan, atau bercampur baur tanpa kepentingan syar'i.

Sistem Islam akan menjaga tatanan pergaulan antara laki-laki dan perempuan dengan tegas. Akan diberikan sanksi bagi yang melanggarnya. Sehingga tidak akan sampai terjadi kemaksiyatan terstruktur.

Saatnya kembali pada kehidupan Islam. Yang memuliakan manusia sebagai manusia. Saatnya menerapkan aturan Islam dalam lingkul negara, agar tercipta kondisi kehidupan yang baik. Karena Islam berasal dari Dzat Yang Maha Baik.

Wallahu A'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post