Pengaruh Musik Terhadap Fikiran dan Emosional

Oleh : Deby Saputri

Tidak dapat dipungkiri bahwa musik merupakan bagian dari kehidupan masyarakat saat ini. Tak hanya dari kalangan anak-anak atau remaja kegemaran musik ini terjadi bahkan pada orang tua. Berbagai aliran musik yang digemari saat ini seperti aliran musik klasik, pop, jazz, rock, reggae dan berbagai aliran musik lainnya. Musik dianggap dapat menjadikan seseorang merasa gembira, senang dan nyaman. Sebagian berpendapat bahwa musik merupakan cara mengekspresikan perasaan atau pikiran. Musik juga dapat membantu merasa bertenaga, percaya diri, mengurangi kesedihan, menghapus kemarahan, melepaskan stress serta megurangi rasa takut dan cemas. 

Mendengarkan musik dapat mempengaruhi pikiran dan emosional seseorang yang mendengarkannya, karena musik merupakan suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari  alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Seseorang dapat berubah sikapnya dengan cara mendengarkan musik. Sikap yang berubah akan membawa pikiran dan emotional yang berbeda pula. Dengan demikian, perubahan sikap yang terjadi dikarenakan mendengarkan musik dapat membawa pikiran dan emotional menjadi lebih baik. Proses mendengarkan musik merupakan salah satu bentuk komunikasi efektif dan memberikan pengalaman emosional.

Kecerdasan emosional dapat distimulasi oleh musik. Para ilmuwan sering membicarakan bagian otak yang digunakan untuk berpikir yaitu korteks (atau biasa juga disebut neokorteks) sebagai bagian yang berbeda dari bagian otak yang mengurangi emosi yaitu sistem limbik, padahal keduanya mempunyai hubungan. Interaksi yang disebabkan rangsangan bunyi musik dapat menentukan kecerdasan emosi.

Musik dapat berperan dalam proses pematangan hemisfer kanan otak, walaupun juga dapat berpengaruh ke hemisfer sebelah kiri. Suasana perasaan dan emosi baik persepsi, ekspresi maupun kesadaran pengalaman emosional secara dominan dihubungkan oleh hemisfer otak kanan. Artinya, hemisfer ini berperan besar dalam proses perkembangan emosi, yang sangat penting bagi perkembangan sifat-sifat manusiawi (Arini, 1999).

Saat ini banyak penelitian tentang hubungan mendengarkan musik klasik dengan kecerdasan intelektual. Selain faktor intelektual, faktor emosi diyakini banyak dipengaruhi oleh musik. Karena kondisi musik yang berbeda akan meyebabkan kondisi emosi yang berbeda pula.

“Pikiran yang sehat akan mempengaruhi perilaku atau tindakan yang sehat”, seperti yang diungkapkan Prof. Malik Badri, Guru besar Psikologi Universitas Khartoum. Banyak pakar dalam bidang psikologi dan psikiatri berpendapat tentang besarnya pengaruh pikiran manusia terhadap perilakunya. Para ahli ilmu saraf (neurolog) mengartikan pikiran sebagai suatu hasil proses yang berkaitan dengan aktivitas otak yang memanfaatkan koordinasi panca indera.

Dalam otak kita sesungguhnya ada beberapa system yang terus-menerus bekerja, yaitu sistem sensoris (sistem sel saraf penerima rangsangan yang diterima oleh panca indera), sistem motorik (memerintah dan menggerakkan bagian-bagian atau organ-organ tubuh) dan sistem asosiasi (sistem sel-sel saraf yang menghubungkan atau menggabungkan segala sesuatu yang diperoleh dari apa yang dilihat, dialami atau diingat). Ketiga system inii bekerja di otak pada bagian korteks yang terdiri dari ratusan juta sel (dr. Setiawan dalam Anand Krishna, Ilmu Medis dan Meditasi, 200).

Hal ini meyebabkan musik dapat mempengaruhi pikiran seseorang. Dimana musik yang kita dengarkan akan memunculkan pikiran-pikiran yang membuat stimulus untuk perubahan emosi seseorang. Penelitian mengatakan bahwa musik dapat mempengaruhi pikiran dalam menjalin hubungan dengan orang lain atau bersosialisasi dengan baik. 

Musik disini dapat mempengaruhi perubahan sikap yang ada pada seseorang dari yang tidak tenang menjadi tenang, dari yang resah menjadi lebih baik. Dari sini dapat dilihat bahwa musik memiliki pengaruh terhadap perubahan sikap dan tingkah laku seseorang yang berawal dari pikiran yang jernih dan terarah sehingga dapat menimbulkan emotional atau perasaan yang baik pula. 

Jadi, musik banyak memberi pengaruh positif bagi pendengarnya termasuk mempengaruhi pikiran dan emosional seseorang, sehingga dapat mempengaruhi perubahan sikap yang terjadi terhadap pendengarnya. Musik yang dijadikan stimulus merespon otak untuk pikiran yang lebih tenang dan pikiran yang tenang dapat menstimulus emosional yang baik.

Post a Comment

Previous Post Next Post