Palestina Kembali Berdarah

Oleh : Meissy 
(Aktivis Dakwah Kampus)

Eskalasi serangan Israel ke Palestina, khususnya jalur Gaza kembali terulang. Puluhan bahkan ratusan serangan udara dilontarkan terhadap Palestina. Peristiwa ini bagai momen yang sudah biasa terdengar di kalangan publik. Genosida yang Israel lakukan bukan hanya pada warga sipil maupun bangunannya saja namun akhir-akhir ini serangan atau tindakan kekerasan dari tentara Israel mengarah kepada Jurnalis yang sedang meliput aksi unjuk rasa warga Palestina. Alhasil Jurnlis tersebut mengalami kebutaan pada mata kirinya. Kekerasan terhadap pekerja media di Palestina faktanya sering dilakukan Israel. Berbagai macam upaya israel untuk merebut wilayah kekuasaan Palestina.

Konflik di bumi Palestina merupakan suatu perkara yang telah ada di dalam Al-Quran. Allah telah mengatur sedemikian rupa bahwa turunan dari Bani Israil akan melakukan kerusakan untuk kedua kalinya di bumi tersebut. Sehingga apa yang sedang terjadi sekarang ini merupakan bukti nyata kebenaran dari firman Allah Subhanawata’ala.

“Dan Kami tetapkan Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar,” (QS. al-Isra’: 4).

Sungguh hal tersebut telah terjadi. Israel yang merupakan keturunan dari Bani Israil telah berada pada tingkat kesombongan yang besar. Mereka bangga dengan apa yang mereka lakukan. Sikap buruk itu diiringi dengan dukungan dari negara-negara besar seperti Amerika dan Inggris yang terus membuat mereka merasa di atas awan. Dua wilayah tepi barat dan Yerussalem sekarang sudah ditaklukan oleh Israel. Namun warga Palestina akan tetap memperjuangkan eksistensi tanah air mereka, harapan-harapan mereka tidak pernah padam sebagaimana yang dunia lihat setiap hari. 

Mereka akan terus berjuang mempertahankan tanah mereka meski harus mengorbankan nyawa sampai titik darah penghabisan. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai penduduk muslim terbesar di Negara Indonesia? Apakah hanya bisa beropini bahwa konflik ini bisa diselesaikan dengan Two States Solution atau melakukan perdamaian diantara dua kelompok partai seperti Hamas dan Fatah yang sering bertikai? Sungguh persaingan atau rivalitas antara kedua partai poltik di Palestina itu bukan hanya persaingan politik kekuasaan semata, tetapi juga persaingan ideologi, visi, dan cara perjuangan, meskipun keduanya masih tetap memiliki satu persamaan, yaitu kemerdekaan Palestina. Dan ideologi Hamas pun adalah Islam sedangkan Fatah yang notabenenya berideologi nasionalis sekuler. Cara ini pernah dilakukan sebelumnya ketika terjadi kebuntuan politik dan boikot ekonomi yang terjadi pada waktu itu. Dimana Hamas tidak ingin memenuhi persyaratan yang jelas persyaratan tersebut sangat bertentangan dengan cita-cita ideology Hamas yaitu islam sedangkan Fatah yang menggunakan mekanisme konsep sekuler  rela mengakui kedudukan israel, dan tunduk dalam kekuasan system kapitalis. Maka dari itu dua partai ini tidak akan bisa bersatu jika keduanya tidak memiliki ideologi dan cara perjuangan yang sama. 

Satu-satunya solusi yang tepat untuk mengatasi problematika yang terjadi baik itu di Palestina maupun diseluruh dunia ini adalah dengan cara memperjuangkan dan mendirikan Khilafah Islamiyah, menegakkan hukum dan syariat Allah dalam seluruh aspek kehidupan, baik sistem pemerintahan, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, sanksi hukum dan politik luar negeri dan sebagainya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan mengerjakan amal saleh, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai (Islam). Dan Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur; 24:55)

Kesadaran inilah yang harus dijadikan landasan berfikir (al-qaidah al fikriyah)  para umat dan generasi-generasi muda penyongsong masa depan yang gemilang untuk memperjuangkan sistem Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian),

Sesuai sabda Rasululullah;
.....dan atas kehendak Allah masa itu akan datang; lalu Allah akan menghapusnya jika berkehendak menghapusnya. Kemudian, datanglah masa Khilafah ‘ala Minhaaj al-Nubuwwah (Khilafah yang berjalan di atas kenabian). Setelah itu, Beliau diam,”(HR.Imam Ahmad).

Karena sejatinya hukum Allah Azza wa jalla adalah hukum yang paling berkuasa dan agung. Hukum Allah adalah hukum yang dapat mensejahterakan umat baik di dunia maupun di akhirat. Karena hakikatnya Allah bersifat wajibul wujud dan azali, Allah Subhanawata’ala Maha Tau Segala Sesuatu dan Janji Allah itu pasti.

Post a Comment

Previous Post Next Post