MATI LEBIH MULIA DARIPADA HIDUP TANPA MAKNA

Oleh : Inas Rosyidah

Kembali Rasulullah dilecehkan
Yang melecehkanpun bukan orang sembarangan 
Mengaku ulama pewaris kenabian
Namun lisannya tega merendahkan
Sejarah hidup Rasul dipermainkan 
Kemana hati yang mengaku beriman

Jika orang kafir yang melecehkan 
Mungkin masih bisa dinalarkan
Namun jika yang menista adalah orang beriman
Apalagi mengaku ulama panutan
Entah apa yang harus diucapkan
Rasanya hati dan lisan 
Tak bisa ungkapkan kesedihan sekaligus kemarahan 
Nabi umat Islam dipermainkan

Berkali tragedi penistaan agama terjadi
Rasa takut tak lagi dijumpai
Simbol dan ajaran Islam menjadi permainan tanpa henti
Persekusi keyakinan Islam kriminalisasi juga monsterisasi
Menjadi makanan setiap hari
Seakan hukum di negeri ini
Tutup mata jika Islam yang disakiti
Kemana negara yang selama ini gencar menyuarakan hak asasi

Jika mengaku ulama agama
Harusnya cinta Allah dan Rasul di atas segalanya
Tak jadikan iman sebagai bahan canda tawa
Demi puaskan hasrat pendengarnya
Beralibi demi puaskan peserta milenialnya
Sejarah hidup Rasul dipermainkannya
Rasa menyesal tak tampak ada
Tak ingat jika Allah-pun menjadi saksinya

Coba cari dalam kitab apa
Rasul berada dalam kondisi yang disangkakannya
Begitu mudah mengarang cerita
Merubah sejarah hidup Rasul sekendak hatinya
Melecehkan masa kecil Rasul dengan buruk rupa
Membicarakan Nabi berdasarkan hawa nafsunya
Sudah tak takutkah akan dosa

Fahami.... 
Sejarah hidup Rasul adalah sesuatu yang sifatnya pasti
Tak boleh merubah sekehendak hati
Demi memuaskan hasrat manusiawi
Merasa boleh merubah keimanan yang diyakini
Berkelindan di balik cara dakwah terkini
Menerabas batas yang tak boleh dilalui
Kemana makna iman yang selama ini difahami

Kasus penistaan Islam oleh 'si nenek' belum ada kelanjutan 
Muncul lagi kasus lain secara berurutan
Jika penistaan seperti ini didiamkan 
Makin menjadi Islam dihinakan
Umat harus tegas menyuarakan ketidaksukaan
Pembelaan pada simbol dan ajaran Islam harus ditunjukkan

Pembiaran jika Islam dinistakan 
Menjadikan muslim seperti tak punya iman
Muslim yang tak cemburu saat agamanya dilecehkan 
Buya Hamka mengatakan 
Dia lebih pantas dibungkus kain kafan
Sungguh kematian lebih terhormat baginya daripada hidup namun tak punya rasa pembelaan
Sungguh mengenaskan
###

Post a Comment

Previous Post Next Post