Penista Agama, Bagai Kacang Lupa Pada Kulitnya

Oleh : Nanda Pratiwi 
(Aktivis dakwah kampus)

Tidak sedikit manusia yang lupa akan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, termasuk nikmat Rasulullah SAW sebagai utusan-Nya. Mereka lupa bahwa tidak ada daulah yang berdiri selama 13 abad lamanya dengan sistem pemerintahan yang menyeluruh bukan hanya dalam bidang perekonomian saja tetapi juga kesehatan, pendidikan dan semua bidang yang berhubungan dengan hajat seluruh umat manusia bukan hanya umat Islam saja tetapi menyeluruh dan itu adalah daulah islamiyah. Daulah itu didirikan tidak semudah membalikan telapak tangan tetapi dengan perjuangan sampai pada titik darah penghabisan para umat Islam pada masa Rasulullah SAW.

Mensyukuri dan mengimani bahwa Rasulullah SAW adalah utusan Allah SWT. harus diikuti dengan memuliakan dan mencintai melebihi kecintaan kita kepada yang lainnya. Mencintai Rasulullah SAW hukumnya adalah wajib. Umar bin al-Khatab berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali dari diriku sendiri.” Rasulullah menjawab, ”Tidak. Demi Allah, hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Kemudian berkatalah Umar, “Demi Allah, sekarang engkau lebih aku cintai daripada diriku sendiri!” (HR. al-Bukhari).
Janji Allah kepada orang-orang yang mempertahankan mahabbah kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW adalah mereka akan dikumpulkan bersama Rasulullah di surga-Nya kelak dan mereka akan merasakan manisnya iman. Sebagaimana sabdanya, “Ada tiga perkara yang jika terdapat pada seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman (diantaranya): Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selain keduanya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Namun jika dilihat faktanya sekarang, tidak sedikit umatnya yang merendahkan dan membenci Rasulullah SAW serta ajaraannya (Islam), padahal Islam adalah agama terbaik hingga akhir zaman. 

Maraknya kasus penistaan agama terus terjadi baik itu berupa penghinaan atau pelecehan terhadap Allah SWT, Rasulullah SAW, ulama-ulama dan ajaran Islam termasuk di dalamnya adalah syariat. Bahkan dalam sepekan ini sudah ada beberapa kasus penistaan agama yang terjadi salah satunya adalah membandingkan Rasulullah SAW dengan salah satu tokoh pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan. Bukan hanya membandingkan saja, namun juga mempertanyakan apa kontribusi yang diberikan Rasulullah bagi negara ini. Manusia seakan lupa bahwa Rasulullah adalah suri teladan yang baik bagi umat manusia. Bahwa hanya dengan mengikuti teladan Rasulullah akan memberikan banyak kontribusi ke negara, seperti mendirikan daulah islamiyah yang akan melahirkan kemaslahatan bagi seluruh umat manusia secara menyeluruh bukan di dunia saja tetapi juga di akhirat karena sistem yang digunakan adalah sistem yang sesuai dengan aqidah islamiyah.

Bagi umat Islam, hukum menghina ataupun merendahkan Rasulullah adalah haram. Seseorang yang melakukan penghinaan tersebut dinyatakan bahwa ia adalah kafir. Hukuman atau sanksi yang pantas bagi orang yang melalukan penghinaan terhadap Rasulullah adalah hukuman mati.

Penistaan agama terjadi karena kebebasan yang diberikan sekulerisme-liberalisme sehingga hal itu akan memberi peluang kepada orang-orang yang membenci ajaran agama Islam. Mereka dilindungi bahkan dinaungi dengan berbagai peraturan yang akan membela mereka saat mereka melakukan penistaan dan yang akhirnya akan membuat meraka bebas dari hukuman. Bahkan ironisnya saat penistaan agama itu terjadi umat diperintah untuk diam dan bungkam menyaksikan penistaan terhadap marwah Rasulullah SAW, mereka berpikir bahwa diam dan bersabar adalah sebuah kebaikan. Padahal diam dan bungkamnya umat membuat mereka yang akan melakukan penistaan agama kian menjadi dan akan melakukannya terus menerus membuat perpecahan antar umat Islam dan dengan begitu daulah islamiyah dengan sistem pemerintahan yang benar yaitu khilafah tidak akan pernah terwujud.
Dulu Khilafah Ustmaniyah sanggup menghentikan rencana pementasan drama karya Voltaire yang akan menistakan kemuliaan Rasulullah SAW. Pada waktu itu Sultan Abdul Hamid II mengultimatum Kerajaan Inggris yang bersikukuh akan tetap mengizinkan pementasan drama murahan tersebut. Kemudian beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan mengeluarkan perintah kepada umat Islam dengan mengatakan bahwa Inggris sedang menyerang dan menghina Rasul kita! Saya akan mengobarkan jihad akbar!” Kerajaan Inggris pun ketakutan dan akhirnya pementasan drama tersebut dibatalkan. Sistem pemerintahan seperti inilah yang sekarang kita butuhkan di mana pemimpin suatu negara memberikan perlindungan secara menyeluruh kepada kita semua umat manusia (Mediaumat.news 23/11/19).

Post a Comment

Previous Post Next Post